Apakah
Teknologi Penyembuhan
Qur’ani (Quranic Healing
Technology) itu?
Quranic Healing Technology (Teknologi Pengobatan Qur’ani / Terapi Ruqyah)
adalah pengembangan Ilmu dan seni
penyembuhan dari segala macam penyakit baik fisik, psikis, gangguan makhluk
halus maupun serangan sihir yang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Selain itu Quranic
Healing Technology juga merupakan tehnik perlawanan, perlindungan dan pembentengan diri dari
segala macam mara bahaya yang bersifat fisik, maupun psikis.
“Penyembuhan Qur`ani” sumber utama kekuatannya adalah sebentuk do`a yang dalam
bahasa Arab biasa disebut sebagai Ruqyah/mantra yang dikumpulan dari ayat-ayat Al
Qur`an ataupun do`a-do`a yang diajarkan syariat. Dengan
harapan menjadi ikhtiar untuk kesembuhan dari berbagai gangguan penyakit.
Karena do’a ini merupakan senjata yang banyak dilupakan
ummat muslim saat ini. Dalam berbagai
hadits disebutkan bahwa :
“ Do`a adalah senjata bagi orang beriman, sebagai
tiang agama, serta cahaya bagi langit dan bumi “ (HR Hakim No.1812)
“Do`a bermanfaat bagi apa yang sudah terjadi maupun
yang belum terjadi. Oleh sebab itu, hendaklah kalian selalu berdoa “. (HR Hakim No.1815)
Selain itu,seperti
sabdanya yang lain: berdo`a adalah obat yang paling mujarab.
“Janganlah kalian
lemah dalam berdoa, sebab seseorang tidak akan binasa bersama do`a“ (HR Hakim
1818)
“Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia
juga menurunkan obatnya“ ( HR Bukhari no.5678
)
“ Setiap penyakit ada obatnya, maka bila obat yang
dikonsumsi cocok, niscaya ia akan sembuh dengan izin Allah “ (HR Muslim
no.2204)
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit,
kecuali Dia juga menurunkan obatnya, diketahui (dimengerti) oleh orang yang
mengetahuinya, dan yang tidak dimengerti oleh sebagian orang” ( HR Ahmad
no.17988 )
Hal ini juga
diperkokoh dengan firman Allah Subhannahu
wata’ala :
“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman "( Al isra
:82)
Mengapa
Banyak Orang Meninggalkan Tehnik Ini dan Tidak
Yakin dengan Metode Terapi Al-Quran Ini?
Minimnya pengetahuan ummat Islam tentang Al-Quran
menjadikan mereka memposisikan pengobatan ini sebagai pilihan terakhir setelah
tidak ada lagi pilihan. Padahal kekayaan khasiat Al-Quran ini mampu menembus
batas-batas logika dan ketidak mungkinan.Namun manusia cendrung tidak yakin
dengan sebuah metode sebelum
adanya fakta ilmiah yang melandasinya, dalam hal ini adalah fakta
ilmiah tentang ilmu atau teknologi pengobatan
mutakhir dengan
Al-Qur’an . Semisal bermunculannya pertanyaan: Apa
yang terjadi dalam tubuh pasien yang bisa menghantarkannya pada kesembuhan saat mendengarkan Al-Qur’an ?
Kesemuanya adalah jawaban tuntas atas
berbagai pertanyaan-pertanyaan
yang tidak bisa dimengerti logika.
Semisal pertanyaan;“ Apa
yang dimaksud dengan pengobatan atau Terapi Al-Qur’an (Quranic Healing Theraphy) itu sendiri?”.
Baik, “Quranic
Healing Technology” atau Teknologi Penyembuhan Qur’ani ini adalah
Ilmu
dan Seni Penyembuhan,
Pembentengan dan Perlawanan dari Penyakit Fisik, Psikis, Gangguan Jin dan sihir
serta segala mara bahaya.
Bentuk
pengobatan atau terapi Al-Qur’an (Quranic
Healing Technology) adalah Terapi menggunakan
bacaan Ruqyah
dari ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa
yang ma’tsur (diajarkan oleh Rasulullah
ﷺ)
kepada diri sendiri atau orang lain. Hal itu diulangi beberapa kali sampai
terjadi proses penyembuhan (Insya Allah).
Jadi,
hal yang mempengaruhi diri sendiri maupun orang lain yang sakit (apapun bentuk
penyakitnya baik sakit fisik, psikis, ganggun jin dan serangan sihir) disembuhkan dengan ikhtiar melalui pembacaan ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang disyari’ahkan (ada tuntunan
dari Rasulullah ﷺ).
Pembacaan
Al-Qur’an terdiri dari tiga hal, pertama
melalui gelombang suara
bacaan Al-Qur’an yang keluar melalui
terapist
(healer) yang membacakannya atau dibacakan langsung oleh pasien, ataupun secara tidak langsung yaitu menggunakan
rekaman suara yang didengarkan melalui peralatan modern (audio digital).
Selain
menggunakan bacaan yang bersumberkan dari Al-Qur’an dan doa-doa yang disyari’ahkan, Quranic Healing Theraphy (Terapi Pengobatan Qur’ani) juga
menggunakan metode
sentuhan (Healing Touch), metode usapan / sapuan, metode tepukan/ketukan (Tapping),
metode pijatan, cengkraman, tusukan, tarikan. Metode
hembusan nafas / tiupan yang sinergis dengan lantunan bacaan
dari Al-Qur’an dan doa-doa pada saat terapi penyembuhan sedang dilakukan.
Pengobatan Qur`ani
Menjembatani Bentangan Jarak Antara
TEOLOGI-SAINS-METAFISIKA.
Konsep-konsep keagamaan & filsafat hanyalah
barometer yang membimbing kita, tidak peduli dimanapun kita dilahirkan TUHAN
telah menyediakan kita dengan barometer-barometer tersebut. Semua agama
mengatakan hal yang sama bahwa TERDAPAT SESUATU “DILUAR ” PENGETAHUAN MANUSIA.
Sains telah membuktikan bahwa ketakutan, kecemasan, kekhawatiran dan depresi adalah
penyebab munculnya penyakit. Kesalahan serius dalam pikiran bisa menyeret
kepada penyakit.
“Ayat-ayat Al-Qur`an dan doa-doa yang digunakan dalam
pengobatan adalah unsur-unsur metafisika yang akan secara langsung terhubung dengan
pusat otak, karena yang memproses fungsi-fungsi non verbal dan emosional adalah
bagian otak. Ayat-ayat itu dapat melakukan penyembuhan emosional dan entah
bagaimana bahkan meningkatkan kesadaran spiritual.
Ayat-ayat penyembuh Al-Qur’an memiliki suatu keistimewaan yang tidak
ditemukan dalam obat-obat kimia, yang hanya diciptakan oleh Allah Subhannahu
wata’ala, bukan dibuat di laboratorium. Dalam proses penyembuhan Ayat-ayat
tersebut akan membangkitkan energi spiritual yang mampu menyembuhkan rasa
sakit, kesedihan dan kegagalan”.
Sayangnya ketika kita membicarakan Pengobatan Qur’ani
(Quranic Healing) maka masih banyak
orang yang membayangkan pengobatan secara supranatural dengan kekuatan hipnotis
dengan efek placebo yang tidak
ilmiah. Kesembuhan dapat terjadi melalui banyak cara- Sebagiannya telah kita pahami (sudah teruji dan diteliti secara ilmiah)
– lainnya baru akan kita pahami dan sisanya tetap belum terungkap.
Sebagai muslim, kesembuhan yang belum terungkap adalah rahmat Allah Subhannahu wata’ala. Sedangkan
kesembuhan yang misterius dan tidak bisa
dipecahkan dengan “bagaimana” atau “mengapa”,bisa kita rengkuh dan syukuri kewujudannya.
Tujuan
dan Manfaat Pengobatan Qur`ani.
Selain visi besar yang penulis harapkan, setidaknya
ada tiga hal yang menjadi tujuan sosialisasi Terapi Qurani ini.
Yang
pertama, membantu
memberikan jalan keluar yang Islami kepada orang-orang yang sedang mengalami
permasalahan hidup, baik berupa penyakit alamiah
maupun
penyakit akibat sihir agar terhindar dan terlepas dari tipu daya syaitan (Talbis syaiton) berupa khurafat [1]
dan bid`ah dhalalah [2].
Kedua, mengajak orang-orang yang belum
mengetahui jalan syariat diantara saudara-saudara kita agar menyelesaikan
masalahnya secara cerdas dengan kembali kepada Al-Qur`an yang dapat melindungi
seseorang dari hal-hal negatif yang mengancam.
Ketiga, menyelesaikan masalah dengan tidak
menimbulkan masalah baru berupa Fitnah yang menimpa hati berupa Fitnah syahwat
dan syubhat [3],
Fitnah kesalahan dan kesesatan, Fitnah maksiat dan bid`ah,
Fitnah kezoliman dan kebodohan yang mengakibatkan rusaknya Ilmu, pandangan,
pengetahuan dan Keyakinan kepada Allah Subhannahu
wata’ala.
Imam
Ibnul Qayyim al Jauzi, semoga Allah merahmatinya mengatakan,”Al-Qur`an
adalah obat penyembuh yang paling sempurna bagi semua penyakit jiwa dan raga,
serta penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak setiap orang layak mendapat taufik
dari Allah Subhannahu wata’ala untuk
melakukan pengobatan dengan Al-Qur`an!
Namun jika orang yang sakit mengobati penyakitnya dengan Al-Qur`an dengan penuh keimanan
dan kesungguhan hati, penyerahan total kepada Allah Subhannahu wata’ala ,
keyakinan yang penuh menyeluruh,serta memenuhi semua persyaratan yang lainnya,
niscaya tidak pernah ada penyakit yang mampu mengalahkannya…” demikian pendapat Ulama besar tersebut
tentang manfaat ayat-ayat Al-Qur`an.
Sungguh! kita telah membuang begitu banyak hal berharga dalam hidup kita,harta, fikiran, dan energi kita
untuk menyembuhkan berbagai penyakit fisik dan jiwa melalui berbagai macam rumah sakit
dan klinik dari dalam
negeri hingga ke luar
negeri. Tapi sedikit diantara kita yang berpikir untuk melakukan usahaselain
usaha medis, yang justru, boleh jadi merupakan sarana penyembuh yang paling hakiki
yang hanya membutuhkan sedikit waktu dan tenaga.
Dalilnya
adalah seperti yang dijelaskan oleh firman Allah Subhannahu wata’ala dalam Al-Qur`an surat Al Isra`: 82 yang berbunyi:
“Dan
kami turunkan dari Al-Qur`an
suatu yang menjadi penawar
dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman…“
Kata Min dalam ayat Al-Qur`an tersebut merupakan penjelasan tentang
jenis sehingga ia berarti bahwa Al-Qur`an
itu seluruhnya merupakan obat penyembuh.
Jadi
Al-Qur`an adalah obat, bisa sebagai penyembuh. Salah satu
buktinya adalah sebuah riwayat dari Imam Bukhori bahwa salah seorang
sahabat Nabi bernama Abu said
Al Qudri membacakan surat Al Fatihah (Ummul
Qur`an) kepada seseorang yang digigit ular dan ternyata pulih kesehatannya.
Perhatikan,
Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Bukankah seperti yang kita kenal secara empiris
bahwa angka 7 banyak mewakili hal-hal yang kita kenal sehari-hari, sebagai
contoh: 7 keajaiban dunia, 7 warna pelangi , 7 lapis langit, 7 lapis kulit
bumi, 7 hari, 7 tangga nada, ph 7 dan sebagainya. Jadi dengan membaca 7 ayat Al
Fatihah sama dengan mengeluarkan 7 nada “SUARA“ayat-ayat suci Allah Subhannahu
wata’ala berupa “ GELOMBANG “
yang mengandung ayat-ayat suci yang menghasilkan
suatu “ENERGI“
penyembuhan dari ayat-ayat suciyang diperlukan
tubuh yang dalam
keadaan tidak setimbang.
Skema Penyembuhan:
SUARA
(Al-Qur`an) ----> GELOMBANG (
Ilahiyah) ------> ENERGI
(Penyembuhan).
Disini
terjadi terapi bioelektrik + bioheat, yang bisa dipancarkan melalui tangan
(jari-jari / telapak tangan), atau berupa vocal-suara atau dengan pikiran
(gelombang otak). Gelombang energi tersebut akan menembus ruang dan waktu
menuju sasaran jauh (distance healing)
atau dekat.Gelombang-gelombang tersebut menembus tubuh dan menyebabkan
normalisasi (kondisi setimbang) kimia di dalam tubuh (Ph=7), sehingga tubuh
menjadi sehat kembali. Suatu kesetimbangan “kimiawi“ secara proses faal anatomi
dan kejiwaan.
Apa
Pengaruh Al-Qur`an Terhadap Organ Tubuh? Terus Apa Bisa Diukur?
Secara
medis telah dinyatakan bahwa tegang dan cemas bisa mengarah kepada pengurangan
(defisiensi) kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit. Semakin
tidak stabil (tidak setimbang) kondisi kejiwaan dan kegelisahan seseorang, maka
semakin terbuka peluang / rentan orang tersebut terserang penyakit.
Pengaruh Al-Qur`an adalah mengembalikan ketidak
setimbangan
tersebut hingga mengarah kepada peningkatan system kekebalan dan daya
tahan tubuh terhadap penyakit. Tubuh menjadi sehat dan kuat terhadap
serangan penyakit.
Dr.
Ahmed El Kadi di Missouri, USA melakukan riset terhadap pengaruh Al-Qur`an terhadap tubuh manusia. Penelitian dan
pengukuran ini dilakukan terhadap 3 kelompok manusia:
1.
Muslim yang bisa berbahasa Arab.
2.
Muslim yang tidak bisa berbahasa Arab
3.
Non-Muslim yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pengaruh
ini diukur dan dicatat dengan menggunakan seperangkat peralatan elektronik
perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan
komputer jenis Medax 2002 (Medical Data
Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ.
Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston.
Perangkat
ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan
melalui salah satu dari dua hal:
1.
Perubahan gerak nafas secara langsung melalui
komputer.
2.
Pengawasan melalui alat evaluasi
perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh.
Pada
semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur’an dalam
bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris. Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data
adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur’an, yaitu 97% percobaan
berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada
perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf
secara spontanitas. Ini terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot
pada organ tubuh. Dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi
listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, volume
darah mengalir pada kulit, dan suhu badan. Dan semua perubahan ini menunjukan
bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan
sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya.
Jadi
dari riset yang dilakukan oleh Dr. Ahmed El Kadi ternyata diketahui pengaruh Al-Qur`an bisa diukur dan bisa menurunkan
ketegangan syaraf yang akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali,
stamina tubuh membaik dan akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya.
Selain
untuk penyembuhan berbagai penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir juga
bertujuan untuk menolak bala sebelum terjadi dan melindungi orang-orang/suatu
tempat/benda dari bahaya yang mengancam, jangkauan pengobatan dengan
Al-Quran ini sangat luas dan tidak terbatas.
Pengobatan Qurani tidak terbatas pada penyakit
fisik, penyakit sihir yang nampak pada fisik , tapi juga hal hal yang bersifat psychologis. Karena gelombang suara yang
dipancarkan ini langsung menembus hati yang menjadi titik pusat penyakit,
sehingga dengan izin Allah Subhannahu
wata’ala sebagian besar penyakit
akut seperti skizophrenia (penyakit
gila) juga sel-sel kanker yang diakibatkan oleh sihir bisa dihancurkan.
Pada hakikatnya, kesembuhan adalah dari Allah
Subhannahu wata’ala dan disisi lain kita diwajibkan untuk
berikhtiar. Pengobatan ini pun bersifat ikhtiar yang keberhasilannya relatif, tergantung pada tingkat keyakinan si
pelaku, baik si sakit atau si penyembuh (healer) selama
proses penyembuhan itu. Jika si sakit tidak layak menerima penyembuhan dan si penyembuh tidak mampu memberikan pengaruh
apa-apa maka kesembuhan tidak akan terjadi. Kesembuhan hanya akan terjadi bila
:
1.
Ada kesesuaian obat dengan penyakit.
Selain hal diatas, ada
hal-hal teknis yang menjadi kunci keberhasilan praktisi. Insya Allah akan dibahas
secara mendetails di bahasan khusus selanjutnya di buku tercinta ini.
Penyakit
dan Kasus Apa Saja yang Sudah Berhasil Disembuhkan ?
Berdasarkan
pengalaman yang ditemui, Terapist banyak menangani kasus-kasus penyakit pasien
yang sudah hopeless atau
tidak
bisa diobati lagi oleh Paramedis dan sudah banyak membuang begitu banyak harta,
tenaga dan waktu untuk menyembuhkan penyakitnya ke berbagai
macam rumah sakit dan klinik di dalam maupun di luar negri.
- Penyakit/keluhan yang berhasil diobati berdasarkan pengakuan dari para penderita, misalnya;
- Infeksi saluran kencing, keluhan sering buang air kecil setiap malam,sampai 20 x dalam semalam.
- Gejala stroke, keluhan tangan sakit, badan lumpuh sebelah.
- Sering muntah-muntah, padahal sudah berobat ke Rumah Sakit.
- Sakit jantung, jalan enggak kuat, nafas pendek, kaki bengkak-bengkak.
- Vertigo yang tidak kunjung sembuh walau sudah berobat ke dokter spesialis.
- Sesak nafas dan badan pegal yang tidak kunjung sembuh.
- Tidak bisa menstruasi lagi padahal umur masih muda belia.
- Sakit gigi terus, padahal sudah ke dokter gigi.
- Sering sakit-sakitan tanpa sebab, padahal sudah ke dokter.
- Luka operasi yang tidak sembuh-sembuh.
- Gangguan jiwa.
- Termasuk penyakit-penyakit yang secara uji klinis medis tidak bisa dijelaskan (sihir, santet, teluh, guna-guna, gangguan dan serangan jin).
- Eksim
- Mandul (sulit mendapat keturunan) padahal suami-istri itu dinyatakan subur atau tidak ada gangguan secara medis.
- Penyakit akut sejenis kanker kulit dan kanker paru akut.
- Dan penyakit lain yang tidak terdeteksi dokter.
Penyembuhan
ini tidak terbatas pada satu kelompok tertentu (Muslim) saja,tapi untuk segenap
manusia yang memerlukan manfaatnya. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil
penelitian dari Dr. Ahmed El Kadi terhadap kelompok responden Muslim dan
Non-Muslim. Juga sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur`an surat Yunus :
57
“Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit ( yang berada) dalam dada… “
Bahkan penulis
pun pernah menemui pasien non-muslim yang memiliki banyak “Audio Mp3 ruqyah” di
laptopnya. Selain daripada itu, praktisi Quranic Healing menemukan
sebuah kondisi menakjubkan dimana seorang “spiritual journey” (seseorang
yang pindah-pindah agama) dan otaknya dipenuhi keresahan dan keraguan atas Islam
yang mereka peluk dan kemudian ditemukan terkena gangguan sihir dari perbuatan
jin. Alhamdulillah sembuh dan kembali memeluk Islam setelah berpuluh
tahun terlunta di agama budha, katholik dan Kristen.
Pengobatan
Qur`ani Bisa Disinergikan Dengan Pengobatan
Kedokteran Modern.
Dari
beberapa pengalaman praktik dan keterangan diberbagai tulisan para ahli
diketahui bahwa kedokteran
modern dengan berbagai cabangnya dan do`a (Pengobatan Qur`ani) adalah pasangan
sarana yang ampuh untuk menyembuhkan jasmaniyah dan ruhaniyah manusia.
Kondisi tubuh, intelektualitas dan jiwa manusia saling berkaitan dan menjadi pusat
kepuasan hidup.
Dunia pengobatan sedang berjalan kepada asalnya, yakni
pengobatan yang holistik, yang menyembuhkan manusia sebagai insan yang utuh,
tidak terbelah-belah. Manusia modern yang terpecah antara jasad material dengan
ruhani yang spiritual akhirnya menemukan momentum untuk menyatukan kedua sisi
ini. Begitupun dunia kedokteran, harus mulai
membuat dunianya lebih utuh, memandang manusia bukan lagi seonggok jasad wadag
(badan) dengan instrumen organ, jaringan dan sel yang hidup karena aktifitas
kelistrikan yang fisikal, enzim dan hormon yang kimiawi semata. Lihatlah lebih
utuh, bahwa manusia adalah sesuatu yang hebat yang dikaruniai Allah Subhannahu wata’ala jasad, ruh dan akal.
Salah satu kecenderungan baik ini saya lihat dalam
tulisan Larry Dossey MD seorang dokter Amerika yang sedang mengembangkan
perspektif kedokteran yang lebih luas dari sekedar kamar operasi dan kapsul
farmasi. Seperti pada umumnya dokter yang mengenyam pendidikan kedokteran
sekuler, pada awalnya ia menganggap bahwa doa tak ubahnya tahayul. namun
setelah berpuluh tahun praktik dan meneliti, ia tiba pada sebuah kesimpulan
yang mengubah pandangannya itu, bahwa secara ilmiah doa memiliki kekuatan
menyembuhkan. Ia kemudian menulis buku yang terkenal itu: "The Healing
Words" (Kata-kata yang Menyembuhkan) yang pada kata pengantarnya ia
katakan bahwa dengan memasukkan seni penyembuhan yang memperhatikan segi
spiritual ke dalam dunia kedokteran, buku ini akan membuka jalan menuju suatu
ilmu kedokteran yang lebih efektif dan manusiawi. [4]
Boleh saja kalangan dokter yang lain meremehkan
statemen ini, dengan berpendapat bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan
untuk menunjukkan manfaat doa itu metodologinya payah, rancangan dan
pengamatannya jelek sehingga hasilnya pun ecek-ecek. Tapi coba simak dulu fakta
ini: Hingga tahun 1993 para peneliti telah melakukan studi terkontrol sebanyak
131 bahkan dengan rancangan penelitian terakurat: Double Blind Randomized Control Trial. Lima puluh enam kajian ini
memperlihatkan hasil-hasil yang signifikan secara statistik pada p<0,01>,
sedangkan 21 studi memperlihatkan signifikansi p<0,05>. Percobaan ini
terkait dengan pengaruh doa terhadap enzim, ragi, bakteri, tumbuhan dan hewan
serta manusia. Apabila masih dipertanyakan kualitasnya, maka harap dicatat: 10
di antaranya adalah disertasi doktoral, 2 tesis magister dan sisanya
terpublikasi dalam berbagai jurnal kedokteran ternama.
Masaru Emoto dalam bukunya The True Power of Water membuktikan sekali lagi secara ilmiah dan
dapat dipertanggung jawabkan betapa kata-kata yang baik mampu merubah bentuk
molekul air yang semula berantakan menjadi kristal hexagonal yang indah, dan
sebaliknya kata-kata negatif membuat bentuk yang buruk. Secara hipotetik sangat
mungkin tubuh manusia yang antara 80 - 90 % nya adalah air memiliki respon
terhadap kata-kata. Dan kita sangat berhak untuk membuktikannya.
Agaknya para dokter harus membuka mata dan memberikan
ruang bagi doa untuk menyembuhkan pasiennya. Jadi, tak usah segan untuk
mendoakan pasien dan yang lebih penting adalah memotivasi pasien untuk
mengerahkan kekayaan penyembuhan yang telah ia miliki, ialah do'a. Berilah
senyum yang menyembuhkan, dan kata-kata yang menyembuhkan. Sebuah wajah dari
cinta.
Sumber Kekuatan dan Bentuk Energi Ruqyah pada
Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing
Energy)
Definisi
energi (kamus Besar bahasa Indonesia) adalah daya kerja atau tenaga. Energi berasal dari bahasa Yunani “energia”
yaitu kemampuan untuk melakukan usaha. Maka energi Ruqyah memiliki
pengertian kemampuan
melakukan usaha (Penyembuhan,
Pembentengan, Perlawanandari Penyakit Fisik,
Psikis, Gangguan Jin, Serangan
Sihir dan Segala Mara
Bahaya) hingga menghasilkan daya kerja, kekuatan atau tenaga yang bersumber
dari Al-Qur’an dan doa yang disyari’ahkan.
Bentuk Daya dan Kekuatan (energi) Pada Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing)
Ada
Lima bentuk Energi Ruqyah yang saya
jelaskan sebagai berikut:
1.
Energi Ruqyah Adalah Pertolongan Allah Subhannahu
wata’ala
Hakikatnya
daya dan kekuatan yang dihasilkan dari Terapi Penyembuhan Qur’ani berasal dari
pertolongan Allah Subhannahu wata’ala
semata.
Dari
Anas bin Malik berkata, “Adalah Rasulullah ﷺ, apabila menghadapi suatu
masalah, beliau berdoa,”Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus
mengurus (mahluk-Nya), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan.” [5].
Bentuk pertolongan Allah Subhannahu
wata’ala sangat banyak yang tidak
dapat kita perkirakan dan fikirkan.
2.
Energi Ruqyah Adalah Nur Syifa atau Light
Healing/Cahaya Penyembuh.
Energi
Penyembuhan Qur’ani berbentuk seberkas cahaya penyembuh yang terpancar ketika
seorang praktisi membaca ayat suci Al-Qur’an maupun doa-doa yang disyari’ahkan.
Dalilnya adalah:
“Sesungguhnya
Al-Qur’an itu adalah panggilan dari Allah, maka
terimalah panggilan-Nya semampu kalian. Al-Qur’an ini adalah tali Allah. Cahaya
yang terang, dan syifa’ (obat) yang bermanfaat.”
(HR.Imam Al-Hakim dalam hadits yang penjang)
“Bacalah
Al-Qur’an , karena sesungguhnya ia akan
menjadi cahaya bagimu di bumi dan menjadi simpanan di langit.”
(Ibnu Habban dalam hadits yang panjang)
“Doa
adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan
bumi.” (HR Abu Ya’la)
3. Energi
Ruqyah adalah Gelombang Suara Ilahiyah
Setiap
suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Maka
bacaan Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil (membaca
perlahan-lahan) yang bagus dan sesuai dengan tajwid (menyampaikan dengan
sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran) memiliki frekuensi dan panjang gelombang
yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan
dalam tubuh.
Bacaan
Al-Qur’an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh,
seperti memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan
kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai
penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak,
meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian,
meningkatkan kemampuan berbahasa, dan
lain sebagainya.
Pada
asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.
Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi
dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah Subhannahu wata’ala .
Seorang
peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap
gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara
positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh
terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik
sebagai obat terapi.
Tapi,
Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu
meningkatkan kecerdasan, menenangkan jiwa, menyembuhkan berbagai penyakit dan
lain sebagainya. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan
kemampuan, serta menyeimbangkannya.
4. Energi
Ruqyah adalah Senjata dan Benteng Ilahiyah
“Doa
adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan
bumi.” (HR Abu Ya’la)
Gelombang
energi yang terpancar dari hasil pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa akan menjadi senjata ampuh untuk
mengusir, mengancurkan dan perlindungan
dari semua macam penyakit dalam tubuh baik bersifat fisik ( bakteri merugikan,
kuman penyakit, virus berbahaya, sel kanker. Beragam racun kimiawi atau alami
dan lain sebagainya) maupun non fisik (
racun sihir, jin, beragam energi negatif).
Selain
itu juga bisa menjadi senjata perlawanan dan perlindungan ketika menghadapi
serangan baik bersifat fisik
(perkelahian, perampokan, pencurian dan lain sebagainya) maupun non fisik
(serangan santet, guna-guna, sihir, serangan jin dan lain sebagainya).
5. Wallahu a’lam.
Masih
banyak lagi bentuk daya dan kekuatan
(energi) Ruqyah
yang belum diketahui secara ilmiah yang masih terus dikaji dan diteliti para
ilmuan.
Kelebihan Teknologi Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing Technology)
1. Ada
dalinya dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
Penyembuhan
Qur’ani adalah obat dari segala macam penyakit, sebagaimana Allah Subhannahu wata’ala berfirman dalam Surat Al Isra’ ayat 82 :
“Dan
kami turunkan Al-Qur’an yang dia itu
sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Dan
Allah Subhannahu wata’ala berfirman dalam surat Fushshilat ayat 44 :
“Katakanlah
: Dia (Al-Qur’an ) bagi orang-orang yang beriman sebagai petunjuk dan obat.”
Rasulullah
ﷺ
memperbolehkan umatnya melakukan Terapi Penyembuhan Qur’ani (terapi ruqyah)
asal tidak mengandung kesyirikan sebagaimana dikisahkan ada beberapa orang yang
menemui Rasulullah ﷺ. Berkata kepada beliau Rasulullah ﷺ. “Wahai
Rasulullah ﷺ, sesungguhnya kami dulu
pada masa jahiliyah pernah meruqyah”. Maka Beliau ﷺ pun bersabda: “Perlihatkanlah kepadaku ruqyah
kalian, tidak ada masalah dengan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan”.
(hadits ini diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab as-Salaam (64). An-Nawawi
(XIV/187).
2. Mendapatkan
pahala dari Allah Subhannahu wata’ala.
“Abdullah
bin Mas’ud radhiyallahu‘anhu
berkata: “Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya
satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10
kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif
satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan
dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Dan
hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca
Al-Quran baik paham atau
tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang
dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Subhannahu wata’ala itu Maha
Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
3.
Mendapatkan
Syafa’at dari Allah Subhannahu wata’ala.
Para quranic
healer (Penyembuh Qur’ani)
Insya Allah akan mendapatkan syafa’at pada hari kiamat sebab sehari-harinya
selalu membaca Al-Qur’an. “Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya
dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang
membacanya” (HR. Muslim).
4. Mendapat
pertolongan dari Allah Ta’ala
Ada
banyak sekali bentuk dzikir dan doa yang bersumberkan dari bacaan Al-Qur’an dan
doa-doa yang disyari’ahkan untuk mendapatkan pertolongan Allah dari segala
kesulitan yang menerpa.
5.
Didampingi
Malaikat
Para
Praktisi Quranic Healing yang membaca ayat suci Al-Qur’an dan
doa-doa yang disyari’ahkan akan selalu bersama malaikat yang mulia. “Aisyah
Radiyallahu Anhadhiyallahu ‘anha
meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al-Quran akan bersama para
malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang
membaca Al-Quran
dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua
pahala” (HR. Muslim).
6. Quranic Healing sangat simpel, mudah dan praktis
Melakukan
Terapi Quranic Healing sangat mudah
dan gampang. Anda hanya perlu menempelkan tangan anda pada tempat yang sakit
lalu membaca doa-doa yang disyari’ahkan atau cukup meniup ditempat yang sakit
dan biarkan gelombang energi Ilahiyah “ mengalir”. Selain itu anda bisa
mendapatkan gelombang energi penyembuhan hanya dengan mendengarkan rekaman
lantunan ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa yang dapat anda dengarkan kapan
saja dan dimana saja.
Quranic
Healing adalah teknik penyembuhan Ilahiyah yang unik karena
tidak membutuhkan latihan berat untuk menguasainya dan tidak membutuhkan
konsentrasi penuh dalam aplikasinya. Akan tetapi anda masih tetap harus
memusatkan perhatian anda pada proses penyembuhan itu sendiri untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Perlu waktu dan latihan yang cukup intensif agar kemampuan
penyembuhan anda meningkat.
7. Anda
tersembuhkan pada waktu menyembuhkan
Hal
yang penting dalam Quranic Healing adalah ketika anda menyembuhkan orang lain,
anda juga ikut tersembuhkan. Anda menerima ketika anda memberi. Ketika anda
mengalirkan gelombang energi Ilahiyah ke pasien anda, energi didalam tubuh anda
turut dikuatkan. Ini membuat tubuh dan pikiran anda tersembuhkan lebih cepat
daripada anda melakukan penyembuhan kepada diri anda sendiri.
8. Quranic Healing penunjang perawatan medis
Quranic
Healing tidak bertentangan dengan ilmu pengobatan modern.
Walaupun berbeda, Quranic Healing dan ilmu pengobatan modern
dapat saling melengkapi. Ilmu pengobatan modern telah mencapai kemajuan yang
sangat tinggi jika dibarengi dengan Terapi Penyembuhan Qur’ani dengan membaca
ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa akan menghasilkan energi yang
memperkuat sistem ketahanan tubuh (imunitas) dengan meningkatkan level energi
dalam tubuh. Disini kita dapat melihat bahwa Quranic Healing dan
ilmu pengobatan modern saling melengkapi.
9. Quranic Healing dapat digabung dengan tehnik penyembuhan lain
Terapi
Quranic
Healing sangat bersinergi dengan penyembuhan alamiyah lainnya
sebab Rasulullah ﷺ selain menggunakan terapi Quranic
Healing juga mengkombinasikannya dengan pengobatan alami untuk
menyembuhkan segala macam penyakit. Hal ini sudah dijelaskan oleh Ibnu Qayyim
Al jauziah dalam kitab At Tibbun Nabawi menyebutkan, bahwa pengobatan
yang dilakukan Rasulullah ﷺ terhadap suatu penyakit ada tiga bentuk.
Yaitu dengan pengobatan alami, pengobatan Ilahi (Quranic Healing) dan
dengan gabungan dari keduanya.
10. Meningkatkan
kemampuan penyembuhan dengan melakukan penyembuhan
Didalam
praktek Penyembuhan Qur’ani, anda dapat meningkatkan kemampuan penyembuhan anda
dengan melakukan penyembuhan kepada orang lain. Semakin banyak yang anda
layani, maka kemampuan penyembuhan anda akan semakin meningkat.
11. Energi Quranic Healing menyembuhkan dari akar penyakit.
Quranic Healing
menyembuhkan penyakit anda langsung dari sumber penyakitnya. Jadi anda tidak
perlu kuatir dan ragu jika tidak mendapatkan hasil yang cepat. Gelombang energi
Ilahiyah secara otomatis mencari sumber penyakit dan menyembuhkannya.
12. Quranic Healing mengeluarkan semua
timbunan emosi dan energi negatif
Bacaan
Al-Qur`an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti memberikan efek
ketenangan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh,
meningkatkan kemampuan konsentrasi, meningkatkan kecerdasan seorang anak,
menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan
ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat
kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan sebagainya. Hal ini
dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur`an memiliki kemampuan untuk
memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.
13.
Hasilnya dapat seketika diijabah (dikabulkan) oleh Allah Subhannahu wata’ala.
Bagi
Praktisi Quranic
Healing yang sering menerapi pasien yang menderita penyakit
tertentu sering mengalami fenomena mengagumkan, dimana pasien akan langsung
mendapatkan reaksi penyembuhan secara seketika. Anda dan pasien anda dapat
merasakan sensasi yang menarik ketika anda melakukan terapi Quranic
Healing.
14.
Tidak memerlukan attunement,
inisiasi, pengisian, atau ritual tertentu.
Quranic
Healing adalah nafas hidup umat muslim,
semua umat muslim bisa melakukan terapi ini. Tidak diperlukan inisiasi, pembukaan ataupun attunement
(penyelarasan energi), sebab akses gelombang energi ilahiyah pada terapi Quranic Healing
sesungguhnya sudah kita akses dalam kehidupan sehari-hari maupun pada saat kita
beribadah kepada Allah Subhannahu
wata’ala .
Walaupun
sangat mudah dan gampang, Quranic Healing adalah teknik penyembuhan
yang hanya dapat dipahami jika anda sering mempraktekkannya. Semakin anda
sering mempraktekkannya, semakin banyak mujizat penyembuhan yang anda temukan.
15. Setiap
umat muslim siapapun orangnya bisa melakukannya
Selama bisa membaca dan hapal ayat suci Al-Qur’an
maupun doa-doa yang disyari’ahkan atau mampu mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an maka
setiap orang baik anak kecil, remaja, dewasa maupun lansia dapat melakukan
terapi penyembuhan Qur’ani.
16. Sudah
diteliti secara ilmiah
Mu’jizat bacaan Al-Qur’an dan
doa-doa yang disyari’ahkan untuk mengobati beragam penyakit baik penyakit fisik
maupun psikis sudah diteliti secara ilmiah dan para peneliti sudah
membuktikannya dalam bergam penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
17. Sarana
Dakwah Tauhid
Tauhid
adalah inti dakwah para Rasul, dari Rasul yang pertama sampai Rasul yang terakhir. Allah Subhannahu wata’ala berfirman, “Dan
sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
‘Sembahlah Allah Subhannahu wata’ala saja, dan jauhilah Thaghut’.” (An
Nahl: 36)
Missi utama Praktisi Quranic Healing adalah dakwah tauhid, karena
dakwah tauhid adalah dakwah yang menyeru kepada derajat iman yang paling
tinggi. Sebagaimana di nyatakan oleh Rasulullah ﷺ: “Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang yang paling
utama adalah kalimat Laa ilaha illallah,
dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu
adalah salah satu cabang keimanan.” (HR. Muslim).
Tiga Komponen Penting Quranic
Healing Theraphy (Terapi Penyembuhan Qur’ani)
Efektifitas dan besarnya tingkat kesembuhan untuk
mengobati berbagai macam penyakit (fisik, psikis, gangguan jin dan serangan
sihir) dengan menggunakan Quranic Healing
Theraphy (Terapi penyembuhan Qur’ani / terapi ruqyah) adalah dengan niat untuk menyembuhkan, dengan
disertai kunci keikhlasan dan kepasrahan, keyakinan
dan juga ketakwaan kepada Allah Subhannahu wata’ala dengan menggunakan Password ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa yang disyari’ahkan. Penjelasannya adalah
:
1. Kekuatan Niat (The Power of Intention)
Segala
keberadaan di alam semesta ini terbentuk dari satu kekuatan, itulah kekuatan
niat. Tanpa adanya niat maka tak akan ada keberadaan. Niat adalah sebuah
potensi yang dapat menggerakkan dan mewujudkan apapun yang kita inginkan, entah
itu adalah cita-cita, kekayaan, hubungan yang harmonis, kedamaian bahkan
kesehatan.
Imam Ibnul Qayyim berkata, ”Niat adalah ruh amal, inti dan
sendinya. Amal itu mengikuti niat. Amal menjadi benar karena niat yang benar.
Dan amal menjadi rusak karena niat yang rusak.” [1].
Rasulullah ﷺ
telah menyampaikan dua kalimat yang sangat dalam maknanya, yaitu, sesungguhnya amal-amal bergantung
kepada niat dan seseorang memperoleh apa yang diniatkan. Dalam
kalimat pertama, beliau Rasulullah
ﷺ menjelaskan,
amal tidak ada artinya tanpa ada niat. Sedangkan dalam kalimat kedua, Rasulullah ﷺ
menjelaskan, orang yang melakukan suatu amal, ia tidak memperoleh apa-apa
kecuali menurut niatnya.
Segala sesuatu tergerak
dari niat. Dengan kuatnya niat akan menggerakan pikiran dan tindakan ke arah
tujuan yang kita inginkan. Ini sesuai dengan hadist nabi ﷺ “Innamal A’malu binniyaah”. NIAT itu adalah sesuatu yang sangat
dalam bersemayam di dalam hati Anda. Niat bukan sekedar Tujuan, tapi Niat
adalah Penghulunya Tujuan. Karena Niat itu dalam dan tersembunyi maka
gantungkan NIAT Anda hanya kepada yang MAHA TERSEMBUNYI (Al-Bathin). Dan dari
NIAT yang benar maka hadirlah beragam kekuatan (power) dalam sesi pengobatan Qur’ani.
Segala amal/ tindakan/ action pada saat melakukan Quranic Healing (Penyembuhan Qur’ani)
harus diawali atau tergantung dari niatnya. Semakin tulus dan ikhlasnya niat
semakin cepat juga mengarahkan fikiran dan tindakan kepada tujuan (penyembuhan,
pembentengan, perlawanan dari penyakit atau hal-hal yang membahayakan). Nabi ﷺ menegaskan:
“Wahai segenap manusia! Sesungguhnya setiap amal perbuatan (baca:
tindakan/action) tergantung kepada niat. Dan seseorang akan mendapatkan (the
result) sesuai apa yang diniatkan”(HR.Bukhari dan Muslim)
Aspek kekuatan niat itu ada 3 hal :
1.
Diyakini dalam hati.
2.
Diucapkan dengan lisan
3.
Dilakukan dengan amal perbuatan.
Niat akan lebih kuat bila ke
tiga aspek diatas dilakukan semuanya baik bagi seorang praktisi ruqyah (Quranic Healer)
ataupun
pasien yang diruqyah.
Dalam beragam tehnik Pengobatan Qur’ani yang telah saya jelaskan sebelumnya dalam blog Quranic Healing [2], semua tehnik tidak
akan berguna jika tidak ada kekuatan niat! Sebelum memulai menerapi pasien
bentuklah niat dalam hati untuk mengobati penyakitnya. Lalu dilanjutkan dengan
sholat dua rakaat berdo’a
mengucapkan dengan lisan kita bahwa kita meminta pertolongan dan kekuatan pada Allah
Subhannahu wata’ala setelah
itu lakukan dengan amal perbuatan kita yang menerapi pasien.
Selain itu juga membentuk
kekuatan niat juga sangat penting ketika kita menggunakan beragam tehnik
yang sudah diajarkan,
contohnya tehnik sembelihan
(penyerangan terhadap jin pengganggu manusia dengan menyembelihnya melalui
perantara tubuh pasien). Niatkanlah dalam hati ingin menyembelih dan
memotong leher jin pengganggu dengan perantaraan leher pasien dengan menjadikan
tangan kita menjadi pedang yang amat tajam dialam jin, lalu ucapkan bacaan doa
khusus dengan lisan kita untuk merealisasikan niat kita lalu lakukan
“perbuatan” dengan melakukan gerakan khusus (kinestetik power) yaitu menggesekkan
tangan kita keleher pasien.
Adapun bagi diri penderita suatu penyakit adalah dengan
membentuk kekuatan niat untuk menyembuhkan penyakit tertentu pada dirinya
adalah dengan membentuk niat dalam hati atau diucapkan dengan lisan“Saya melakukan terapi pengobatan ruqyah ini
agar saya sembuh dari penyakit saya karena mengharap ridho dan pertolongan Allah
Subhannahu wata’ala ” (atau kata-kata serupa lainnya). Lalu kita lanjutkan
dengan melakukan terapi ruqyah (baik meruqyah diri sendiri atau diruqyah orang
lain).
Niat yang kuat, ikhlas, yang
kita ucapkan dengan kesadaran penuh akan memengaruhi alam mikrokosmos (dalam diri kita) dan menghubungkan kita dan
mengalirkan energi dari Allah Subhannahu
wata’ala dan alam makrokosmos
ciptaan-Nya ke dalam diri kita. Niat itulah memberi kita kekuatan untuk tetap
tegar menghadapi cobaan sakit yang diderita juga menjadikan energi penyembuhan
yang terpancar selama terapi Qur’ani
berlangsung akan secara sempurna terakses pada diri kita yang menjadi sumber
kekuatan bagi seluruh alam mikrokosmos
(triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh bekerja mengikuti perintah
pikiran dan niat kita), dan makrokosmos
akan bekerja mendukung kehendak sadar atau niat kita mengusir penyakit dan
meregenerasi sel yang telah rusak dalam tubuh kita.
Buku Dr Kazuo Murakami, The Divine Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita, terbitan Mizan
2007 dapat membantu kita dalam menyingkap rahasia kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah
ﷺ
1.400 tahun lalu. Ahli genetika terkemuka dunia yang memenangi Max Planck Research Award dan Japan Academy Prize itu menyatakan bahwa
pikiran kita memengaruhi cara kerja gen kita.
Lalu, bagaimana pikiran kita
bisa memengaruhi gen-gen kita. Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui
bahwa setiap kilogram berat badan, kata Dr Murakami, terdiri atas sekitar satu
triliun sel. Bayi lahir memiliki sekitar tiga triliun sel. Seorang dengan berat
badan 60 kilogram memiliki 60 triliun sel. Di tengah-tengah setiap sel terdapat
sebuah nekleus. Nekleus sel mengandung
asam deoksiribnukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA). DNA yang
terdiri atas dua untai berbentuk spiral, yang terdapat molekul-molekul dengan
nama yang disingkat dalam empat guruf: A,T, C, dan G. Itulah kode genetik yang
menyimpan semua informasi untuk membentuk dan mengatur kehidupan kita. Yang
luar biasa bahwa setiap nekleus dari satu buah sel manusia memiliki tiga miliar
huruf DNA. Tiga miliar dikalikan dengan 60 triliun. Subhanallah.
Yang sungguh mencengangkan
adalah semua kode genetika manusia, yang tersusun dari lebih dari tiga miliar
''huruf kimia'', tersimpan dalam untaian berukuran mikrokospik dengan berat
satu per 200 miliar gram dan lebar 1/500.000 milimeter. Untuk memvisualisasi,
Dr Murakami mengajak kita membayangkan mengiris sebuah kawat berdiameter satu
millimeter secara memanjang menjadi satu per seratus bagian. Hasilnya begitu
halus dan akan hancur ditiup angin. Tiap helaian tadi masih ada lima ribu kali
lebih tebal daripada sehelai DNA. Jika semua DNA dari seluruh manusia dunia
yang lebih enam miliar orang disatukan, kumpulan DNA tersebut hanya akan
menjadi seberat satu butir beras. Dunia gen, dunia mikrokosmos yang tak terhingga kecilnya ternyata luar biasa dahsyat
pengaruhnya dalam hidup kita.
Lalu, apa hubungan DNA dengan''kekuatan
niat'' yang menjadi sumber kekuatan dalam Quranic Healing
di tulisan
ini? Hubungannya sangat erat. Niat melakukan terapi ruqyah (meruqyah dan diruqyah) digerakkan oleh pikiran sadar
kita untuk melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah ﷺ yang
sumber energinya dari Allah Subhannahu
wata’ala ibarat perintah dari ''komandan berkuasa penuh'' yang menyebabkan seluruh ''prajurit'' berjumlah lebih kurang 60 triliun sel tunduk patuh
mengikuti perintahnya. Itu sebabnya, ketika kita sudah meniatkan untuk
menyembuhkan diri sendiri, triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh bekerja
mengikuti perintah pikiran dan niat kita dengan memfokuskan seluruh energinya
untuk menyembuhkan sakit yang kita derita. Selain itu getaran energi
penyembuhan dari bacaan ruqyah juga akan terfokus energinya untuk menyembuhkan
penyakit yang kita derita.
Demikianlah
nilai yang ada pada niat, yang mungkin dipandang kecil oleh sebagian kita.
Kekuatannya sangat besar kerana niatlah yang mendorong kita melakukan sesuatu
amal. Kerana itu tetapkanlah niat yang kuat dalam hatimu untuk melaksanakan
amal sholeh
berterusan sepanjang hayatmu di bumi Allah ini, selagi hayatmu masih berbaki.
Dan yang paling penting, ikhlaskanlah niatmu karena Allah
Ta’ala semata, agar amal itu bernilai di sisi-NYA.
2.
Kunci (Kekhusyukan, Keikhlasan dan Kepasrahan pada Allah Subhannahu wata’ala)
Penjelasan rinci dari komponen “kunci” pada Terapi Quranic Healing:
a. Kunci
kekhusyukan.
Khusyuk
adalah kondisi yang rileks, fokus, dan penuh konsentrasi. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan
doa-doa pada saat prosesi Quranic Healing
yang efektif adalah yang dipanjatkan dengan sikap khusyuk supaya bisa
dikabulkan Allah Subhannahu wata’ala dan
masuk ke batin bawah sadar. Doa tersebut juga harus berupa niat yang sangat
kuat sehingga betul-betul menempel di batin bawah sadar. Mencapai kondisi
khusyuk ini perlu dikuasai sebagai suatu keterampilan yang bisa didapat melalui
latihan, yang perlu dilatih dalam hal ini adalah otak, yaitu mengaktifkan meditative brain atau otak yang selalu
berzikir (dalam keadaan meditatif).
Bagi
orang yang terbiasa “tenggelam” dalam dzikir, mencapai kondisi khusyuk
sangatlah mudah. Namun bagi yang masih sulit mencapai khusyuk, kini bisa
menggunakan alat bantu yang disebut teknologi Digital Prayer. Alat ini berupa Audio
Brainwave
Management (pengaturan
gelombang otak) berisi suara-suara alam seperti air mengalir, gelombang samudra
yang naik turun, atau kicau burung yang telah diracik ataupun dengan
mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an
yang dibacakan para Masyayikh yang sangat indah dan menenangkan
jiwa menggunakan teknologi audio yang khusus didesain untuk menghasilkan
kondisi-kondisi otak dan kesadaran tertentu.
Namun,
pada CD yang anda dapatkan di buku ini saya tidak akan memberikan beragam suara
brainwave management, melainkan lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an yang
jauh lebih memberikan efek brainwave
management dibandingkan suara apapun dan manapun didunia ini.
Mendengarkan audio bacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an ini
secara teratur bisa melatih otak untuk bekerjasama antara satu sisi dengan sisi
lainnya, sehingga bisa memasuki kondisi khusyuk secara cepat dan memiliki
kemampuan konsentrasi yang lebih baik.
Mendengarkan
lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an dengan khusyuk dan nyamanakan memunculkan
kemampuan untuk melakukan relaksasi secara alami. Karena dalam kondisi yang
sinkron dan seirama, otak akan mengeluarkan hormon endorphine lebih besar sehingga timbul rasa nyaman dan nikmat
(hormon endorphine di dalam tubuh
memang bekerja seperti morfin).
b. Kunci
keikhlasan
dan kepasrahan
Ikhlas adalah kemampuan menerima diri kita apa adanya
pada saat ini. Apapun yang terjadi dibelakang hari adalah pemberian dari Allah Subhannahu wata’ala yang diberikan
kepada kita. Apapun episode yang baru saja kita alami itu adalah bagian dari kasih
sayang Allah Subhannahu wata’ala kepada kita. Sebagai seorang Penyembuh atau“Healer”, apapun hasilnya
kita harus ikhlaskan baik dan ataupun buruknya.
Karena jika pasien sembuh bukan karena kita sebagai seorang penyembuh tetapi
karena kehendak Allah yang Maha Kuasa, begitu juga jika pasien kita tidak
sembuh bukan karena kita ”healer”
kurang maksimal tetapi memang itu sudah merupakan kehendak dari Allah Yang Maha
Kuasa yang mempunyai maksud dan tujuan yang kita tidak ketahui. Tugas kita
hanyalah sebagai perantara antara Allah Subhannahu
wata’ala dan pasien kita. Tugas kita
hanya penghubung.
Lalu bagaimana dengan nilai-nilai kepasrahan dalam Quranic
Healing ?
Ya pasrah. Sebagian penjelasan sudah dibahas di atas.
Sebagai seorang Penyembuh, nama kerennya bisa “healer” atau “reconnection”
tugas kita adalah mempertemukan gelombang energi (dari hasil pembacaan ayat
suci Al-Qur’an dan doa-doa) yang Allah Subhannahu wata’ala berikan kepada
kita untuk kita olah dan kita salurkan
kepada klien/pasien yang membutuhkan energi tersebut. Apapun yang terjadi kita
pasrahkan saja hasilnya. Ikhtiar maksimal iya wajib hukumnya tapi soal hasil
itu sudah merupakan hak prerogatif dari Allah Subhannahu wata’ala . Jangan kita masuk ke wilayah yang bukan
daerah kekuasaan kita. Itu hak prerogatif Allah. Mau dibuat sembuh seketika,
mau sembuh secara bertahap atau tidak disembuhkan Allah (sebab sudah ditentukan
ajalnya) kita serahkan pada Yang Maha Kuasa.
Kita pasrahkan dan ikhlaskan saja hasilnya. Dokter
saja yang dilatih 5 tahun plus spesialis 4 tahun lagi, ketika mengoperasi
pasien dengan maksimal dan pasien tersebut kemudian meninggal paling-paling
cuma bisa bilang “saya sudah berusaha tapi Tuhan berkehendak lain”.
Apalagi kita yang cuman belajar dari pengalaman, membaca buku, blog (website)
atau ikut training 1 hari atau 2 hari belajar Quranic Healing. Yang harus dipastikan adalah, kita sudah melakukan
seluruh langkah-langkah yang diperlukan dalam Quranic Healing ini dalam menerapi pasien secara maksimal, soal
hasil kita pasrahkan kepada Allah Subhannahu
wata’ala .
Ahealer do his best, and let God do the rest.
Keutamaan
bersikap ikhlas ketika menerapi.
1.
Membentengi Praktisi dari Godaan Setan.
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka
(manusia) memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara
mereka”.” (QS. Al Hijr: 39 – 40)
Iblis
telah bersumpah akan menyesatkan seluruh keturunan Nabi Adam AS, namun Iblis
pun mengakui bahwa orang-orang yang ikhlas akan selamat dari godaannya
tersebut. Maka Ikhlaslah karena hanya mengharap ridho Allah Subhannahu wata’ala , jangan mengharap
imbalan, mengharap pujian, riya’ ketika menerapi pasien maka kita akan
dilindungi Allah Subhannahu wata’ala dari tipu daya Iblis dan bala tentaranya.
2.
Mengubah setiap amal perbuatan ketika menerapi menjadi bernilai ibadah.
“Dan tidaklah engkau memberi nafkah
dengan mengharapkan wajah Allah kecuali engkau mendapatkan pahala, bahkan
sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut istrimu.” (HR.
Muslim)
“Barangsiapa mempersiapkan dan
memelihara seekor kuda untuk digunakan di jalan Allah semata-mata karena iman
kepada Allah dan percaya dengan janji-Nya, maka kenyangnya kuda itu, hilangnya
dahaga, hingga kotoran dan kencingnya akan tercatat dalam timbangan kebaikan
pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Setiap
gerakan ketika menerapi, semua tehnik yang kita lakukan, segala bentuk prilaku
dan tindakan (treatment) ketika
menerapi akan bernilai ibadah dan berpahala ketika kita ikhlas karena Allah Subhannahu wata’ala .
3.
Pertolongan Allah Ta’ala di saat sulit ketika menerapi.
4.
Hati yang tenang dan tenteram.
Orang
yang ikhlas hanya mengejar ridha Allah Subhannahu
wata’ala semata, sehingga tujuannya
fokus dan tidak dibingungkan oleh berbagai fitnah dunia. Hati yang tenteram
karena keikhlasan akan memunculkan manusia yang memiliki kekuatan jiwa dan
mental yang kuat.
Dari
Ibnu Mas’ud ra, ia berkata, bersabda Rasulullah ﷺ SAW: “Tuhan kita
takjub kepada seseorang yang berperang di jalan Allah lalu pasukannya kalah. Ia
pun memahami apa yang telah menimpanya, maka kembalilah ia ke medan perang
sehingga darahnya menetes. Allah Subhannahu
wata’ala berfirman kepada malaikat,
‘Lihatlah hamba-Ku. Ia kembali ke medan
perang karena menginginkan apa yang ada pada-Ku (pahala) dan takut atas apa
yang ada pada-Ku (murka), sampai meneteslah darahnya. Aku bersumpah di hadapan
kalian bahwa Aku telah mengampuninya’.” (HR. Abu Dawud)
Jangan
pernah gusar dan sedih ketika menerapi kita dihadapkan pada kenyataan bahwa
kita belum berhasil mengeluarkan jin, menghancurkan kekuatan sihir atau
menyembuhkan penyakit tertentu pada kasus-kasus berat yang dialami ketika
menerapi pasien. Sebab Allah Subhannahu
wata’ala akan melihat keteguhan
mental kita yang pantang menyerah. Buatlah Rab kita menjadi takjub ketika kita tetap tegar dan ikhlas karena Allah Subhannahu wata’ala dan terus berusaha pantang menyerah di “medan perang” ketika meruqyah sampai
mendapatkan kemenangan dari Allah Ta’ala.
3. Password (
Ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa)
Password
adalah kode rahasia, kata sandi yang merupakan kunci untuk bisa mengakses atau
membuka suatu sistem yang dikunci. Password
juga berarti suatu bentuk dari data otentikasi rahasia yang digunakan
untuk mengontrol akses ke dalam suatu system.
Pada konsep pengobataan Qur’ani, password memegang peranan sangat
penting. Password itu adalah kumpulan
ayat-ayat suci Al-Qur’an yang merupakan kata sandi untuk mengakses atau membuka
system energy ilahi untuk keperluan tertentu.
Contohnya jika ingin mengakses nursyifa (cahaya penyembuh) maka yang
harus kita ucapkan adalah dengan membaca ayat-ayat dan doa syifa, jika ingin mengakses energi untuk pendinding (pembentengan)
maka kita harus mengucapkan kata sandi yaitu ayat-ayat pembentengan, jika ingin
menghancurkan sihir maka seorang peruqyah harus membaca ayat-ayat pembatal
sihir sebagai kode sandi untuk mengakses energi yang akan menghancurkan segala
bentuk sihir.
Namun rahasia keberhasilan dan kegagalan adalah
mutlak dalam ilmu Allah. Sebab walau peruqyah benar-benar paham seluruh password (hapal seluruh ayat-ayat Allah dan doa-doa Rasulullah ﷺ),
punya kunci yang sempurna ( tingkat keyakinan, keimanan dan ketakwaan yang
tinggi) dan keahlian penggunaan “energi”
ruqyah dalam mengobati pasien (mempunyai kekuatan niat yang sempurna) tetap
jika Allah tidak
menghendaki kesembuhan pasien maka tetap tidak akan sembuh, dan pasti ada
hikmah dibalik ketidak sembuhan pasien ini (seperti Allah Ta’ala
sudah menetapkan ajalnya, Allah Ta’ala berkehendak agar pasien kita itu hilang
dosanya dengan sakit yang diderita dll).
Kembali
lagi pada pembahasan mekanisme energi
ruqyah. 3 (tiga) Rahasia sukses dalam menggakses energi ruqyah adalah:
1.
Niat ( keinginan hati)
2.
Kunci (Keikhlasan, keyakinan dan ketakwaan pada Allah )
3.
Password ( Ayat suci Al-Qur’an dan doa-doa)
Tanpa
tiga poin ini atau kurang saja dari 1 poin maka ruqyah kita tidak akan
berhasil!
Contohnya
jika kita punya Password-nya
(hapal ayat suci Al-Qur’an ) namun tidak
punya kunci (keikhlasan, keyakinan dan ketakwaan) dan walaupun sudah
punya niat untuk mengusir jin maka TIDAK kan berhasil mengakses
pertolongan Allah Subhannahu wata’ala
, energi
ruqyah TIDAK akan bisa kita akses untuk membakar jin walau berbusa kita membaca
ayat kursi ribuan kali. Begitu
juga jika kita punya niat, memiliki kunci namun jika tidak memiliki password (bacaan ayat dan doa ruqyah) maka tetap saja kita tidak dapat
mengakses energi Ilahi.
Aplikasi
Penggunaan Niat, Kunci dan Password
Berikut ini sedikit saja contoh aplikasi penggunaan Password, Kunci dan
Niat untuk mendayagunakan Energi Ruqyah
Hadits
pertama:
“Dari Ali r.a, Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila seseorang masuk WC kemudian
berdoa: bismillahirrahmanirrahim “, maka mata jin akan tertutup dan tidak
akan dapat melihat aurat keturunan Adam“ (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu
Majah).
Agar umat
muslim sukses menutup mata setan dikalangan jin, maka ketika masuk kamar mandi
hendaknya mendahulukan kaki kiri, sebelum masuk pakai Kunci ikhlas dalam
berdoa dan yakin bahwa Allah Subhannahu
wata’ala akan menolong kitalalu Niatkan
untuk menutup mata jin agar tidak dapat melihat aurat kita dan ucapkan password bismillahirrahmanirrahim
kemudian masuklah kamar mandi/wc. Maka Insya
Allah akan datang pertolongan Allah Subhannahu
wata’ala dengan datangnya “hijab
pelindung” yang kita tidak tahu wujudnya (sebab ghoib) yang akan menutup
pandangan jin (tubuh kita menghilang dari pandangan jin).
Hadits kedua
“Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila sore hari menjelang malam tiba,
tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan
berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian di
dalam rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan terlebih
dahulu menyebut nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang
terkunci dengan menyebut nama Allah sebelumnya (HR.Bukhari dan Muslim)
Agar umat
muslim sukses untuk menghalangi setan masuk rumah kita (baik dikalangan jin dan
manusia yang jahat) gunakan 3 rahasia kesuksesan
ruqyah yaitu pakai kunci ikhlas dalam berdoa dan yakin bahwa Allah Subhannahu wata’ala akan menolong kita lalu Niatkan ketika
menutup pintu rumah/jendela untuk menghalangi setan (baik dari manusia /jin)
untuk masuk rumah kita dan ucapkan password
dengan menyebut nama Allah (menyebut nama Allah sangat banyak bentuk
dzikirnya seperti dengan membaca basmalah, laḥawlawa la quwwata illa
billah, Allahu Akbar dll) Maka Insya Allah setan dikalangan manusia
dan jin tidak akan mampu untuk masuk kedalam rumah kita jika setannya
dikalangan manusia akan dipalingkan hatinya untuk mencuri/merampok bahkan tidak
bisa masuk karena rumah kita ada benteng pelindungnya. Jika setan dikalangan
jin akan juga dipalingkan hatinya untuk masuk kedalam rumah atau bahkan tidak
bisa masuk karena rumah kita ada benteng pelindungnya.
Hadits
ketiga
Rasulullah ﷺ bersabda:“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai
kuburan! Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya
surat Al-Baqarah”. (Shahih Muslim, cet.Abdul Baqi, 1/539)
Agar umat
muslim sukses membuat setan dikalangan jin lari terbirit-birit dari rumah,
gunakan 3 rahasia kesuksesan ruqyah yaitu Pakai kunci ikhlas dalam
berdoa dan yakin bahwa Allah Subhannahu
wata’ala akan menolong kita lalu Niatkan
ketika membaca ruqyah nantinya untuk mengusir jin keluar dari rumah dan
ucapkan Password-nya dengan
membaca surat Al-Baqarah. Insya Allah setan dikalangan jin akan segera lari
terbirit-birit sebab (sepengetahuan saya) rumah kita suhunya menjadi sangat
panas yang dirasakan jin, atau pertolongan Allah Ta’ala datang dari malaikat
yang langsung mengusir jin tersebut.
Hadits ke
empat.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya semalam syetan hendak
menggangguku saat aku menyusuri bukit.Di antara mereka ada yang membawa
obor-obor untuk membakar wajahku. Lalu malaikat Jibril mendatangiku dan
menyeru, ‘Hai Muhammad, bacalah!: A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la
yujawizuhunna barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok…“.
Ketika aku selesai membacanya, obor-obor mereka padam, dan Allah-pun
mengalahkan mereka.” (HR. Ahmad).
Rahasia
kesuksesan Rasulullah ﷺ adalah
beliau kunci ikhlasnya betul-betul sempurna tidak diragukan lagi
ketakwaan, keikhlasan beliau dalam berdoa sangat tinggi. Niat beliau
ketika membaca doa A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la yujawizuhunna
barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok sangat kuat dan
sempurna dan ketika beliau memakai password
dengan membaca doa A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la yujawizuhunna
barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok seketika
datang pertolongan Allah berupa padamnya seketika api dalam obor yang dibawa
setan dan Allah mengalahkan para setan itu.
Sebenarnya
Malaikat Jibril sudah mempunyai kemampuan untuk menghancurkan para setan itu
sebab kekuatan jibril sangat luar biasa namun mengapa jibril malah menyuruh Rasulullah
ﷺ berdoa? Dan
Rasulullah ﷺ mengikuti
saran jibril dengan berdoa. Semua contoh itu mengesankan bahwa Rasulullah ﷺ ingin umatnya mencontoh beliau ketika menghadapi
serangan setan dengan berdoa dengan doa-doa yang disyari’ahkan (Al-Qur’an dan
Sunnah) yang sekarang ini sudah dipraktekkan oleh para Quranic Healer/peruqyah dan semua umat muslim.
Tiga Syarat Keabsahan Quranic
Healing With Prayer (Penyembuhan Qur’ani Dengan Doa)
Agar
terapi Penyembuhan Qur’ani yang menggunakan bacaan ayat suci Al-Qur’an dan
doa-doa mendapatkan barokah dan ridho dari Allah Subhannahu wata’ala diperlukan adanya tiga syarat keabsahan:
1. Bacaan
Doanya Terdiri Kalam Allah (Al-Qur’an )
atau dengan
Asma’ dan Sifat- Nya atau Hadits Rasul.
Penerapi
harus menggunakan bacaan doa yang bersumberkan dari Al-Qur’an , bersumber dari Asma’ul Husna dan dari
doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ. Seorang Quranic Healer (Penyembuh Qur’ani)
menjadikan do’a-do’a Rasulullah ﷺ sebagai materi bacaannya. Karena hal
itu telah dicontohkan Rasulullah ﷺ dan juga dipraktikkan oleh
shahabat-shahabat serta para ulama’ pewaris ilmu mereka.
2. Bacaannya
Boleh Selain Bahasa Arab Asal Tidak Mengandung Unsur Kesyirikan.
Seorang
Quranic Healer (Penyembuh Qur’ani)
boleh berdoa dengan tidak menggunakan bahasa arab atau ‘Ajamiyyah, namun
dengan persyaratan yang ketat. Yaitu bisa dipahami maknanya, tidak mengandung
unsur kesyirikan dan kekufuran seperti di dalamnya mencatut nama jin, malaikat,
nabi, atau orang shahih dan tokoh yang dikagumi sebagai sosok yang diyakini
bisa memberi pertolongan.
3. Hendaklah
Diyakini Bahwa Bacaan Doa (Ruqyah) Tidak Berpengaruh Dengan Sendirinya, Tapi
Berpengaruh Karena Kuasa dan Izin Allah Subhannahu
wata’ala
Karena
hakikatnya yang bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis, yang kuasa untuk
menolak bahaya atau bencana, atau yang mampu untuk melindungi diri dari
serangan jin dan gangguan syetan hanyalah Allah Subhannahu wata’ala.
Allah
mengabadikan keyakinan Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an , “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah Subhannahu
wata’ala ) yang menyembuh-kanku.” (QS. Asy-Sy’ara’ : 80).
Di
ayat lain, Allah berfirman, “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan
(bahaya) kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri
….” (QS.al-An’am: 17).
Selain
tiga poin diatas, seorang Quranic Healer
(Penyembuh Qur’ani) ketika membaca ayat dan doa ruqyah harus baik dan lancar
serta cukup keras bacaanya agar dapat didengar oleh diri kita sendiri maupun
orang lain (pasien), hal ini dimaksudkan:
1.
Karena tidak ingin timbul fitnah.
Orang yang mendengar akan tahu ayat apa yang dibacakan tanpa sembunyi-sembunyi.
(mantra dukun dengan ruqyah berbeda, mantra yang dibaca dukun banyak bersifat
rahasia hingga ketika dibaca tidak terdengar sedangkan ayat dan doa ruqyah tidak ada yang disembunyikan bacaannya)
2.
Supaya pasien tahu ayat apa yang dibaca dan Insya Allah dia pula akan coba membacanya kelak.
3.
Supaya semua gangguan ( semua makhluk Allah yang jahat, semua penyakit)
yang berada dikeliling tempat itu turut mendengar bacaan itu.
4.
Baca dengan kuat qalam-qalam Allah dapat menjadi peringatan kepada yang
mendengar.
5.
Walau pun tak faham tetapi berkat ayat-ayat
suci ini Insya Allah akan
memberi khasiat yang sempurna.
6.
Menimbulkan keinsafan pada pembaca dan
pendengar.
7.
Bisa ditegur jika ada kesalahan bacaan oleh
orang yang lebih paham.
8.
Dapat memberikan lebih keyakinan dan kekuatan
kepada Praktisi Quranic Healing
ketika merawat pasien.
9.
Supaya “peluru” lebih besar, kuat dan
pantas, menyebabkan susah dielakkan oleh
jin-jin sihir dan efek power-nya
lebih (pada kasus gangguan
jin dan sihir).
10. Ayat
ayat al-Quran ini dijadikan bacaan dengan kuat supaya menginsafkan jin jin yang
menganggu dan juga pada manusia
(pada kasus gangguan jin dan sihir).
[1] Kata khurafat berasal
dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah,
cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal,
atau akidah yang tidak benar. Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang
tidak masuk akal di atas umumnya menarik dan mempesona, maka khurafat juga
disebut “al-hadis al-mustamlah min al-kidb”, cerita bohong yang
menarik dan mempesona.
Sedangkan
secara istilah, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan
ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa
hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan demikian, bagi umat
Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang
dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran
al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan dalam kategori khurafat.
[2] Bila dilihat dari
segi ushul fikih (kaidah-kaidah hukum Islam) bid’ah dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu:
1) Bid’ah
dalam ibadah saja, yaitu segala sesuatu yang diada-adakan dalam soal ibadah
kepada Allah swt yang tidak ada contohnya sama sekali dari rasulullah baik
dengan cara mengurangi atau menambah-nambah aturan yang sudah ada.
2) Bid’ah
meliputi segala urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang
berkaitan dengan urusan ibadah, aqidah maupun adat. Perbuatan yang diada-adakan
itu seakan-akan urusan agama, yang dipandang menyamai syari’at Islam, sehingga
mengerjakanya sama dengan mengerjakan agama itu sendiri.
Semua
bentuk bid’ah di atas sangat tercela dan tidak boleh dilakukan. Aisyah ra
menyebutkan bahwa Rasulullah saw pernah berabda: “Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama, maka ia ditolak,
tidak diterima, dan bid’ah namanya” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam kesempatan
lain Rasulullah saw berkhutbah di atas mimbar dan bersabda: “Amma ba’du, sesungguhnya sebenar-benar keterangan ialah kitab allah
dan sebaik-baik pedoman ialah pedoman Muhammad dan sejelek-jelek urusan adalah
hal-hal yang baru, itulah yang disebut bid’ah dan segala bid’ah itu sesat’. Oleh Imam Nasa’i
ditambah “dan segala yang sesat itu di neraka”. (HR Muslim riwayat
dari jabir bin Abdullah)
[3] Syubhat, yang tidak jelas halal atau haramnya, yang
karenanya banyak orang yang tidak mengetahuinya. Sedangkan ulama bisa
mengetahuinya melalui berbagai dalil Al-Qur`an, Sunnah atau melalui qias. Jika
tidak ada nash (al-Qur`an atau sunnah) dan tidak ada ijma’, maka dilakukan
ijtihad. Meski demikian, jalan yang paling selamat adalah meninggalkan perkara
syubhat.
[4]Larry Dossey, MD.,
adalah seorang dokter ahli penyakit dalam yang melakukan penelitian ekstensif
tentang doa terhadap kesembuhan pasien. Penelitian ini sempat mengguncangkan
dunia kedokteran barat. Penelitian beliau di jelaskan secara rinci dan
meyakinkan dalam bukunya : The Healing Words: The Power of Prayer &
The Practice of Medicine. Inti pesan yang ingin disampaikan sang dokter
adalah bahwa Doa dan Spiritualitas terbukti dalam penelitian ilmiah,
ternyata memiliki kekuatan yang sama besar dengan obat dan operasi bedah.
Sejak
buku Larry Dossey diterbutkan pada tahun 1994, Mata kuliah “Peran Doa
& Religiusitas dalam Penyembuhan” diajarkan di 80 fakultas
kedokteran di Amerika. Bagi kita, bangsa Indonesia yang terkenal religius dalam
beragama, sudah menjadi sesuatu yang “taken
for granted” bahwa doa berperan sangat penting untuk penyembuhan, bahkan
untuk pemecahan segala masalah hidup kita. Tetapi bagi masyarakat barat dan
sebagian dari kita yang sangat “science minded”, penelitian Larry Dossey ini
menjadi sangat penting artinya untuk memantapkan keyakinan bahwa kekuatan “Doa
dan Spiritualitas” ternyata juga terbukti secara ilmiah.
[5]HR.
al-Tirmidzi no. 3524. Dihassankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no.
3182
Assalaamualaikum..mohon info nomor contact yg mudah dihubungi?zajakalloohu khoir
BalasHapus