SIAPA SAJA YANG BISA MELIHAT JIN ?
Dalam surat al-A’raaf ayat 27 juz 8 Allah telah mengabarkan bahwasannya bangsa jin telah diberi jatah untuk menempati suatu tempat yang mana mereka bisa melihat manusia tapi manusia tidak bisa melihat mereka.
Namun Allah menjadikan beberapa makhluk-NYA bisa melihat bangsa jin dalam dua keadaan :
1.Yang pertama adalah keadaan dimana mereka sedang “malih rupa” atau “tasyakkul” (menjelma) : di saat itulah mereka bisa dilihat oleh siapa pun, entah itu orang yang shaleh atau durhaka, muslim atau kafir, orang yg baik maupun orang yang jahat, semuanya bisa melihatnya.
Karena di saat itulah jin sudah memasuki dimensi alam manusia dan merubah dirinya menjadi elemen padat yang menjadikannya bisa tertangkap oleh panca indra setiap orang yang melihatnya.
Contoh : Mereka biasa menjelma menjadi anjing hitam, kucing hitam, keledai, ular, tikus, bahkan manusia. Hal ini sebagaimana yang dikisahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari Abi Saib pelayan Hisyam bin Zahrah bahwasannya ia berkata : “Pernah aku memasuki rumah Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu dan aku menemuinya sedang melaksanakan shalat, aku pun duduk menunggunya hingga ia menyelesaikan shalatnya.
Aku mendengar ada suara benda bergerak di bawah tempat tidurnya dan ternyata itu adalah ULAR !!! aku pun beranjak untuk membunuhnya, maka Abu Sa’id al-Khudriy mengisyaratkanku untuk duduk kembali, ketika aku telah duduk beliau menunjuk ke sebuah rumah seraya berkata : “Apakah kamu melihat rumah itu ?”
Aku menjawab : “Iya”, beliau berkata kembali : “Dulu di rumah itu ada seorang pemuda yang baru saja melaksanakan pernikahan, ia pergi bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ke Khandaq, saat ia bersama beliau, pemuda itu datang dan meminta izin kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk menemui istriku sebentar.” Maka Rasulullah pun mengizinkannya dan beliau bersabda : “Ambillah senjatamu, aku mengkhawatirkanmu atas bani Quraidzah..” Pemuda itu berangkat menuju keluarganya, tiba-tiba ia menemukan istrinya sedang berdiri di antara kedua pintu, ia pun mengarahkan tombak pada istrinya karena cemburu.
Istrinya berkata : “Jangan terburu-buru untuk marah kepadaku, masuklah ke rumah dan lihat lah apa yang ada di dalam rumahmu…” Ia pun masuk ke dalam rumah dan ternyata di dalamnya terdapat ular besar yang melingkar di atas kasurnya, lalu ia menikam ular tersbut dengan tombak, maka ia menusuknya hingga tembus dengannya, kemudian ia keluar, lalu menancapkannya di dalam daar (perkampungan, rumah)... lalu ular itu melilitnya.. maka tidak diketahui, siapakah yang lebih dulu mati, ular atau anak muda itu....??!!
Maka hal itu pun dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun bersabda : إن بالمدينة جنا قد أسلموا فإذا رأيتم منهم شيئا فآذنوه ثلاثة أيام فإن بدا لكم بعد ذلك فاقتلوه فإنما هو شيطان “Sesungguhnya di Madinah ini terdapat jin yang sudah masuk islam, apabila kalian melihatnya maka berilah mereka izin selama tiga hari, apabila tetap terlihat lebih dari itu maka bunuhlah karena itu adalah setan !”
2.Yang kedua adalah keadaan mereka dalam bentuk ghaib-nya, yaitu secara kasat mata.
Karena jin itu seperti angin walau asal penciptaannya adalah api, sebagaimana manusia yang berbentuk dari himpunan tulang, otot, daging, kulit, walau asal penciptaannya dari tanah…
Saat jin masih dalam keadaannya yang asli (kasat mata) mereka tidak dapat dilihat oleh siapa pun kecuali golongan-golongan berikut : - Para Nabi dan Rasul Sebagian dari mereka ‘alaihimussholatu was-salaam Allah berikan kemampuan untuk melihat bangsa jin, dan itu pun tidak semuanya diberi kemampuan seperti itu sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat al-Jinn ayat 26-27 : عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ "Dia adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui hal ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang hal ghaib itu, kecuali kepada para rasul yang diridhai-Nya" - as-Saharah (Tukang Sihir),
Para tukang sihir dapat melihat jin yang diajak kerjasama dengannya secara ghaib dan kasat mata, mereka bisa berbicara dengan para jin, dan mereka pun dapat memantau pekerjaan para jin suruhannya di dalam tubuh si korban, namun hakikatnya mereka tidak melihat dengan mata yang hakiki melainkan dengan pertolongan dari jin lain untuk dapat melihatnya. Kasus penglihatan tukang sihir ini lah yang banyak terjadi di masyarakat Indonesia khususnya, entah karena mereka sengaja mempelajari sihir atau pun karena mereka terkena imbas dari faktor keturunan dari salah satu leluhur yang dulu pernah mempelajari ilmu sihir.
Korban Sihir Tidak semua korban sihir dapat melihat bangsa jin, korban sihir yang sering dilihati jin adalah korban sihir yang telah memakan media sihir yang dicampur dengan makanan dalam jangka waktu yang cukup lama, para korban dapat melihat jin secara kasat mata ketika mereka dalam keadaan lalai, frustasi, putus asa dari rahmat Allah, dan berbagai macam perasaan yang menimbulkan pengaruh buruk di hati, semakin lama sihirnya maka wujud jin yang ia lihat akan semakin jelas. Wallahu a’lam
-Yang terakhir adalah Keledai, Sebagaimana yg disebutkan di dalam hadits : إذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنها رأت شيطانا “Apabila kalian mendengar suara ringkikan keledai maka mintalah perlindungan kepada Allah, karena sesungguhnya ia telah melihat setan” (HR.Bukhari no 3127)
Dalam surat al-A’raaf ayat 27 juz 8 Allah telah mengabarkan bahwasannya bangsa jin telah diberi jatah untuk menempati suatu tempat yang mana mereka bisa melihat manusia tapi manusia tidak bisa melihat mereka.
Namun Allah menjadikan beberapa makhluk-NYA bisa melihat bangsa jin dalam dua keadaan :
1.Yang pertama adalah keadaan dimana mereka sedang “malih rupa” atau “tasyakkul” (menjelma) : di saat itulah mereka bisa dilihat oleh siapa pun, entah itu orang yang shaleh atau durhaka, muslim atau kafir, orang yg baik maupun orang yang jahat, semuanya bisa melihatnya.
Karena di saat itulah jin sudah memasuki dimensi alam manusia dan merubah dirinya menjadi elemen padat yang menjadikannya bisa tertangkap oleh panca indra setiap orang yang melihatnya.
Contoh : Mereka biasa menjelma menjadi anjing hitam, kucing hitam, keledai, ular, tikus, bahkan manusia. Hal ini sebagaimana yang dikisahkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim dari Abi Saib pelayan Hisyam bin Zahrah bahwasannya ia berkata : “Pernah aku memasuki rumah Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu dan aku menemuinya sedang melaksanakan shalat, aku pun duduk menunggunya hingga ia menyelesaikan shalatnya.
Aku mendengar ada suara benda bergerak di bawah tempat tidurnya dan ternyata itu adalah ULAR !!! aku pun beranjak untuk membunuhnya, maka Abu Sa’id al-Khudriy mengisyaratkanku untuk duduk kembali, ketika aku telah duduk beliau menunjuk ke sebuah rumah seraya berkata : “Apakah kamu melihat rumah itu ?”
Aku menjawab : “Iya”, beliau berkata kembali : “Dulu di rumah itu ada seorang pemuda yang baru saja melaksanakan pernikahan, ia pergi bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ke Khandaq, saat ia bersama beliau, pemuda itu datang dan meminta izin kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk menemui istriku sebentar.” Maka Rasulullah pun mengizinkannya dan beliau bersabda : “Ambillah senjatamu, aku mengkhawatirkanmu atas bani Quraidzah..” Pemuda itu berangkat menuju keluarganya, tiba-tiba ia menemukan istrinya sedang berdiri di antara kedua pintu, ia pun mengarahkan tombak pada istrinya karena cemburu.
Istrinya berkata : “Jangan terburu-buru untuk marah kepadaku, masuklah ke rumah dan lihat lah apa yang ada di dalam rumahmu…” Ia pun masuk ke dalam rumah dan ternyata di dalamnya terdapat ular besar yang melingkar di atas kasurnya, lalu ia menikam ular tersbut dengan tombak, maka ia menusuknya hingga tembus dengannya, kemudian ia keluar, lalu menancapkannya di dalam daar (perkampungan, rumah)... lalu ular itu melilitnya.. maka tidak diketahui, siapakah yang lebih dulu mati, ular atau anak muda itu....??!!
Maka hal itu pun dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun bersabda : إن بالمدينة جنا قد أسلموا فإذا رأيتم منهم شيئا فآذنوه ثلاثة أيام فإن بدا لكم بعد ذلك فاقتلوه فإنما هو شيطان “Sesungguhnya di Madinah ini terdapat jin yang sudah masuk islam, apabila kalian melihatnya maka berilah mereka izin selama tiga hari, apabila tetap terlihat lebih dari itu maka bunuhlah karena itu adalah setan !”
2.Yang kedua adalah keadaan mereka dalam bentuk ghaib-nya, yaitu secara kasat mata.
Karena jin itu seperti angin walau asal penciptaannya adalah api, sebagaimana manusia yang berbentuk dari himpunan tulang, otot, daging, kulit, walau asal penciptaannya dari tanah…
Saat jin masih dalam keadaannya yang asli (kasat mata) mereka tidak dapat dilihat oleh siapa pun kecuali golongan-golongan berikut : - Para Nabi dan Rasul Sebagian dari mereka ‘alaihimussholatu was-salaam Allah berikan kemampuan untuk melihat bangsa jin, dan itu pun tidak semuanya diberi kemampuan seperti itu sebagaimana yang telah disebutkan di dalam surat al-Jinn ayat 26-27 : عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ "Dia adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui hal ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang hal ghaib itu, kecuali kepada para rasul yang diridhai-Nya" - as-Saharah (Tukang Sihir),
Para tukang sihir dapat melihat jin yang diajak kerjasama dengannya secara ghaib dan kasat mata, mereka bisa berbicara dengan para jin, dan mereka pun dapat memantau pekerjaan para jin suruhannya di dalam tubuh si korban, namun hakikatnya mereka tidak melihat dengan mata yang hakiki melainkan dengan pertolongan dari jin lain untuk dapat melihatnya. Kasus penglihatan tukang sihir ini lah yang banyak terjadi di masyarakat Indonesia khususnya, entah karena mereka sengaja mempelajari sihir atau pun karena mereka terkena imbas dari faktor keturunan dari salah satu leluhur yang dulu pernah mempelajari ilmu sihir.
Korban Sihir Tidak semua korban sihir dapat melihat bangsa jin, korban sihir yang sering dilihati jin adalah korban sihir yang telah memakan media sihir yang dicampur dengan makanan dalam jangka waktu yang cukup lama, para korban dapat melihat jin secara kasat mata ketika mereka dalam keadaan lalai, frustasi, putus asa dari rahmat Allah, dan berbagai macam perasaan yang menimbulkan pengaruh buruk di hati, semakin lama sihirnya maka wujud jin yang ia lihat akan semakin jelas. Wallahu a’lam
-Yang terakhir adalah Keledai, Sebagaimana yg disebutkan di dalam hadits : إذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنها رأت شيطانا “Apabila kalian mendengar suara ringkikan keledai maka mintalah perlindungan kepada Allah, karena sesungguhnya ia telah melihat setan” (HR.Bukhari no 3127)
Tags
ARTIKEL RUQYAH