KAIDAH RUQYAH
١٢.أغرق مريضك في التفاؤل
BUAT PASIEN ANDA SELALU OPTIMIS
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Tidak diragukan lagi bahwa perasaan dan emosi manusia itu hasil pikiran-pikirannya.Bila pikiran-pikiran bahagia yang menggenggamnya,maka ia menjadi bahagia.Sebaliknya bila ia dalam keadaan terganggu,maka ia akan terganggu dan sakit.Setan memiliki andil/usaha dalam masalah diatas.Untuk itu menyebarkan ruh yang penuh dengan rasa cinta,keselamatan,dan senyuman adalah akhlak seorang muslim yang akan mendapatkan ganjaran pahala.Demikian juga dengan menyebarkan salam merupakan tanda cinta:
أفشوا السلام تحابوا
"Sebarkan salam niscaya kalian akan saling mencintai". (Hadits Shahih, Riwayat al-Hakim, Lihat Shahiihul jaami’ no. 1086).
Adapun merasa sedih terhadap apa yang telah lewat tanda dari kelemahan.Anda dapat menilai seseorang cuma dari pemikirannya.Setan akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk mengingatkan anda tentang kemaksiatan-kemaksiatan yang telah lalu,hingga anda terhalang untuk berbuat ketaatan.Seharusnya kewaspadaan dan kehati-hatian dapat menyebabkan terhindar dari jalan kemaksiatan,namun sudah terlanjur.Apakah anda bisa mengembalikan apa yang sudah lewat? Tentu tidak.Anda hanya bisa menghapus bekasnya saja.Lupakan semua dengan taubat nashuha agar anda kembali pada kehidupan yang penuh semangat:
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ “لَوْ” تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ.
“Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagi anda. Mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan lemah. Ketika anda tertimpa sesuatu, janganlah anda berucap: ‘Seandainya aku begini dan begitu pastilah jadinya begini dan begitu.’ Namun ucapkanlah: ‘Ini telah Allah tentukan berdasarkan apa yang Dia kehendaki.’ Karena ungkapan “Seandainya/sekiranya/jika” akan membuka amalan syaithan.”
(Diriwayatkan oleh Muslim 2664).
Dengan ketentuan yang penuh optimis pasien anda hidup,kalau tidak,maka ia akan menjadi rampasan bisikan-bisikan setan dan kemalangannya tertolak sebagaimana dalam kisah seorang Arab badui yang dijenguk oleh Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam sedangkan ia sedang menggeliat karena demam.Ibnu Abbas berkata:
أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أَعْرَبِيٍّ يَعُوْدُهُ فَقَالَ: لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ قَالَ: قُلْتُ: طَهُورٌ! كَلَّا، بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُوْرُ – أَوْ تَثُوْرُ- عَلَى شَيْخٍ كَبِيْرٍ تزيره القبور. فَقَالَ النَّبِيُّ صّلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فَنَعَمْ إِذًا “
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menjenguk seorang a’raby (arab badui), beliau bersabda, “Tidak mengapa, (sakitmu ini sebagai) pembersih dosa insya Allah.”Aku (Ibnu Abbas) berkata, “Pembersih dosa?! Sekali-sekali tidak, bahkan ini adalah demam yang mendidih -atau bergejolak- pada seorang yang sudah tua renta, yang akan mengantarkannya kepada kubur.”Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau demikian, benar(ia adalah pengahapus dosa).”(H.R Bukhari).
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.
١٢.أغرق مريضك في التفاؤل
BUAT PASIEN ANDA SELALU OPTIMIS
بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Tidak diragukan lagi bahwa perasaan dan emosi manusia itu hasil pikiran-pikirannya.Bila pikiran-pikiran bahagia yang menggenggamnya,maka ia menjadi bahagia.Sebaliknya bila ia dalam keadaan terganggu,maka ia akan terganggu dan sakit.Setan memiliki andil/usaha dalam masalah diatas.Untuk itu menyebarkan ruh yang penuh dengan rasa cinta,keselamatan,dan senyuman adalah akhlak seorang muslim yang akan mendapatkan ganjaran pahala.Demikian juga dengan menyebarkan salam merupakan tanda cinta:
أفشوا السلام تحابوا
"Sebarkan salam niscaya kalian akan saling mencintai". (Hadits Shahih, Riwayat al-Hakim, Lihat Shahiihul jaami’ no. 1086).
Adapun merasa sedih terhadap apa yang telah lewat tanda dari kelemahan.Anda dapat menilai seseorang cuma dari pemikirannya.Setan akan selalu berusaha sekuat tenaga untuk mengingatkan anda tentang kemaksiatan-kemaksiatan yang telah lalu,hingga anda terhalang untuk berbuat ketaatan.Seharusnya kewaspadaan dan kehati-hatian dapat menyebabkan terhindar dari jalan kemaksiatan,namun sudah terlanjur.Apakah anda bisa mengembalikan apa yang sudah lewat? Tentu tidak.Anda hanya bisa menghapus bekasnya saja.Lupakan semua dengan taubat nashuha agar anda kembali pada kehidupan yang penuh semangat:
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ “لَوْ” تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ.
“Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagi anda. Mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan lemah. Ketika anda tertimpa sesuatu, janganlah anda berucap: ‘Seandainya aku begini dan begitu pastilah jadinya begini dan begitu.’ Namun ucapkanlah: ‘Ini telah Allah tentukan berdasarkan apa yang Dia kehendaki.’ Karena ungkapan “Seandainya/sekiranya/jika” akan membuka amalan syaithan.”
(Diriwayatkan oleh Muslim 2664).
Dengan ketentuan yang penuh optimis pasien anda hidup,kalau tidak,maka ia akan menjadi rampasan bisikan-bisikan setan dan kemalangannya tertolak sebagaimana dalam kisah seorang Arab badui yang dijenguk oleh Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam sedangkan ia sedang menggeliat karena demam.Ibnu Abbas berkata:
أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أَعْرَبِيٍّ يَعُوْدُهُ فَقَالَ: لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ قَالَ: قُلْتُ: طَهُورٌ! كَلَّا، بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُوْرُ – أَوْ تَثُوْرُ- عَلَى شَيْخٍ كَبِيْرٍ تزيره القبور. فَقَالَ النَّبِيُّ صّلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “فَنَعَمْ إِذًا “
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk menjenguk seorang a’raby (arab badui), beliau bersabda, “Tidak mengapa, (sakitmu ini sebagai) pembersih dosa insya Allah.”Aku (Ibnu Abbas) berkata, “Pembersih dosa?! Sekali-sekali tidak, bahkan ini adalah demam yang mendidih -atau bergejolak- pada seorang yang sudah tua renta, yang akan mengantarkannya kepada kubur.”Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau demikian, benar(ia adalah pengahapus dosa).”(H.R Bukhari).
وصلى الله على محمد وآله وصحبه وسلم.والحمد لله رب العالمين.والله تعالى اعلى و اعلم.
Tags
PSIKOTERAPI RUQYAH