*Hukum Mandi dg Air yg diruqyah di Toilet/Bathroom*
Ditanyakan kpd fadhilah syaikh Abdul ''Aziz bin Baaz rahimahuLLaah: "Bolehkah mandi dg air yg dibacakan (bacaan ruqyah) di toilet?". Maka jawab beliau: (Iya, mandi dg air yg _dibacakan_ di kamar mandi itu Nggak apa-apa).
Ditanyakan kpd fadhilah syaikh Muhammad bin Shaalih al-'utsaimin rahimahuLLaah: "Bolehkah wanita haidh mandi dengan air ruqyah?", maka beliau menjawab: "Ya, Sy tdk 'melihat' hal tsb sebagai masalah, krn air ruqyah itu bukanlah tulisan Al-Quran dan bukan juga sesuatu yang dianggap dihormati (bagian) dari Al-Quran. Sesungguhnya itu (air ruqyah) itu liur/ludahnya si pembaca yg memberi pengaruh dg izin ALLaah 'azza wa jalla.
Ditanyakan kpd fadhilah syaikh al-muhaqqiq Shaalih bin Abdul 'Aziz Aalu Syaikh: "Apa hukumnya mandi dg air zam-zam dan air yg dibacakan Al-Qur'an di Toilet?", Beliau menjawab: "Itu tidak masalah, krn air itu bukan Al-Quran yang ditulis dan tidak ada di dalamnya mushaf tertulis. Sebetulnya isi di dalamnya adalah (tiupan) ludah dan udara yang mengandung (bercampur) mushaf (quran) atau bacaan.
Dan sebagaimana sudah dimaklumi bhw warga Makkah di era awal dulu, mereka selalu menggunakan air zam zam (utk berbagai keperluan) yg ketika itu bagi mrk nggak ada air lagi selain air zam zam. Maka yg tepat adalah: Tidak ada persoalan (mandi dg air zam zam di toilet/kamar mandi), itu adalah sesuatu yg boleh dilakukan.
Dari Syaikh Abu Baraa Yasin Al Ma'any pada saat dauroh Nasional di Sentul Bogor
Ditanyakan kpd fadhilah syaikh Abdul ''Aziz bin Baaz rahimahuLLaah: "Bolehkah mandi dg air yg dibacakan (bacaan ruqyah) di toilet?". Maka jawab beliau: (Iya, mandi dg air yg _dibacakan_ di kamar mandi itu Nggak apa-apa).
Ditanyakan kpd fadhilah syaikh Muhammad bin Shaalih al-'utsaimin rahimahuLLaah: "Bolehkah wanita haidh mandi dengan air ruqyah?", maka beliau menjawab: "Ya, Sy tdk 'melihat' hal tsb sebagai masalah, krn air ruqyah itu bukanlah tulisan Al-Quran dan bukan juga sesuatu yang dianggap dihormati (bagian) dari Al-Quran. Sesungguhnya itu (air ruqyah) itu liur/ludahnya si pembaca yg memberi pengaruh dg izin ALLaah 'azza wa jalla.
Ditanyakan kpd fadhilah syaikh al-muhaqqiq Shaalih bin Abdul 'Aziz Aalu Syaikh: "Apa hukumnya mandi dg air zam-zam dan air yg dibacakan Al-Qur'an di Toilet?", Beliau menjawab: "Itu tidak masalah, krn air itu bukan Al-Quran yang ditulis dan tidak ada di dalamnya mushaf tertulis. Sebetulnya isi di dalamnya adalah (tiupan) ludah dan udara yang mengandung (bercampur) mushaf (quran) atau bacaan.
Dan sebagaimana sudah dimaklumi bhw warga Makkah di era awal dulu, mereka selalu menggunakan air zam zam (utk berbagai keperluan) yg ketika itu bagi mrk nggak ada air lagi selain air zam zam. Maka yg tepat adalah: Tidak ada persoalan (mandi dg air zam zam di toilet/kamar mandi), itu adalah sesuatu yg boleh dilakukan.
Dari Syaikh Abu Baraa Yasin Al Ma'any pada saat dauroh Nasional di Sentul Bogor