🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Cara Memboikot Syetan Dalam Rumah
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
✅1. Mengucapkan salam sebelum masuk rumah. [1]
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ؛ “…وَرَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلَامٍ…”.
Dari Abu Umamah al-Bahily radhiyallahu ’anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Tiga orang yang dijaga oleh Allah ‘azza wa jalla; (Beliau menyebutkan yang ketiga adalah) … orang yang memasuki rumahnya dengan mengucapkan salam…”.
.[2]
*📝 Catatan:*
_Salam kita ucapkan, baik di dalam rumah ada orang maupun tidak_.[3]
Sebab Allah ta’ala berfirman,
“فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً”.
Artinya: “Apabila kalian memasuki rumah-rumah hendaklah kalian memberi salam kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah”.
Menurut Ibnu ‘Umar radhiyallahu ’anhuma, *_jika di rumah tidak ada orang_, *maka redaksi salamnya adalah :*
“السَّلَام عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَاد اللَّه الصَّالِحِينَ”.
*_“Assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhis shôlihîn_* (Salam sejahtera atas kami dan para hamba Allah yang salih)”.[4]
✅2. Mengucapkan basmalah saat masuk rumah.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
“إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: “لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ”، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: “أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ” وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ: “أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ”
“Andaikan seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca basmalah) tatkala masuk dan makan, setan akan berkata, “Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makanan (di rumah ini). Dan jika ia masuk namun tidak membaca basmalah, setan akan berkata, “Kalian menemukan tempat menginap”, dan jika ia tidak membaca basmalah sebelum makan niscaya setan akan berkata, “Kalian mendapatkan tempat menginap dan makanan”.
✅3. Mengucapkan basmalah saat menutup pintu dan perkakas rumah
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
“إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ، فَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ”
“Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan ucapkanlah basmalah, karena sesungguhnya setan tidak akan bisa membuka pintu yang tertutup. Tutuplah teko kalian dan ucapkanlah basmalah. Tutupilah bejana kalian walaupun dengan meletakkan sesuatu di atasnya dan bacalah basmalah. Matikanlah lampu kalian”.
✅4. Memakmurkan rumah dengan ibadah dan membaca al-Qur’an
Setan tidak akan mendekat rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an. Kalaupun sudah berada di dalamnya maka ia akan lari terbirit-birit keluar darinya.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan,
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَأَانِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ”.
“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dia turunkan darinya dua ayat yang dijadikan sebagai penutup surat al-Baqarah. Tidaklah dibaca di suatu rumah selama tiga malam melainkan setan tidak akan mendekatinya”.
Beliau shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda,
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ! إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah kalian jadikan rumah kalian (seperti) kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah”.
Hadits ini memotivasi kita untuk memperbanyak ibadah di rumah, terutama shalat yang hukumnya sunnah dan membaca al-Qur’an; supaya rumah kita tidak mirip kuburan atau jasad yang mati.[5]
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menerangkan,
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ، وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا”.
“Lakukanlah sebagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian kuburan”.
Beliau menambahkan,
خَيْرُ صَلاَةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوْبَة”.
“Sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat wajib”.
Adapun rumah yang dipenuhi dengan suara dangdutan, gendingan atau yang semisal maka akan menjadi tempat favorit setan; sebab suara tersebut adalah seruling mereka.
Sebagaimana ditegaskan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam,
“نَهَيْتُ عَنْ صَوْتَيْنِ أَحْمَقَيْنِ فَاجِرَيْنِ، صَوْتٍ عِنْدَ نَغْمَةِ لَهْوٍ وَلَعْبٍ وَمَزَامِيْرِ الشَّيْطَانِ، وَصَوْتٍ عِنْدَ مُصِيْبَةٍ لَطْمِ وُجُوْهٍ وَشَقِّ جُيُوْبٍ”.
“Aku melarang dua suara dungu dan keji.
➡(1) Suara senandung sia-sia dan permainan serta seruling setan.
➡(2) Suara saat musibah berupa memukuli wajah dan merobek-robek baju”.
💠 *Faidah penting*:
_Hadits larangan menjadikan rumah seperti kuburan menunjukkan bahwa kuburan bukanlah tempat yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di dalamnya, kecuali yang ada dalilnya._
Sebagaimana dijelaskan para ulama, antara lain: Ibn Batthal (w. 449 H)[6], al-Baghawy (w. 510 H )[7], Ibn Rajab (w. 795 H)[8] dan Ibn Hajar al-‘Asqalany (w. 852 H)
*Oleh: Abdullah Zaen Lc, MA*
Cara Memboikot Syetan Dalam Rumah
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
✅1. Mengucapkan salam sebelum masuk rumah. [1]
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ؛ “…وَرَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلَامٍ…”.
Dari Abu Umamah al-Bahily radhiyallahu ’anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Tiga orang yang dijaga oleh Allah ‘azza wa jalla; (Beliau menyebutkan yang ketiga adalah) … orang yang memasuki rumahnya dengan mengucapkan salam…”.
.[2]
*📝 Catatan:*
_Salam kita ucapkan, baik di dalam rumah ada orang maupun tidak_.[3]
Sebab Allah ta’ala berfirman,
“فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً”.
Artinya: “Apabila kalian memasuki rumah-rumah hendaklah kalian memberi salam kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah”.
Menurut Ibnu ‘Umar radhiyallahu ’anhuma, *_jika di rumah tidak ada orang_, *maka redaksi salamnya adalah :*
“السَّلَام عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَاد اللَّه الصَّالِحِينَ”.
*_“Assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhis shôlihîn_* (Salam sejahtera atas kami dan para hamba Allah yang salih)”.[4]
✅2. Mengucapkan basmalah saat masuk rumah.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
“إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: “لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ”، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: “أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ” وَإِذَا لَمْ يَذْكُرْ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ: “أَدْرَكْتُمْ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ”
“Andaikan seseorang memasuki rumahnya dan berdzikir kepada Allah (dengan membaca basmalah) tatkala masuk dan makan, setan akan berkata, “Kalian tidak mendapatkan tempat menginap dan makanan (di rumah ini). Dan jika ia masuk namun tidak membaca basmalah, setan akan berkata, “Kalian menemukan tempat menginap”, dan jika ia tidak membaca basmalah sebelum makan niscaya setan akan berkata, “Kalian mendapatkan tempat menginap dan makanan”.
✅3. Mengucapkan basmalah saat menutup pintu dan perkakas rumah
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
“إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ، فَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ”
“Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan ucapkanlah basmalah, karena sesungguhnya setan tidak akan bisa membuka pintu yang tertutup. Tutuplah teko kalian dan ucapkanlah basmalah. Tutupilah bejana kalian walaupun dengan meletakkan sesuatu di atasnya dan bacalah basmalah. Matikanlah lampu kalian”.
✅4. Memakmurkan rumah dengan ibadah dan membaca al-Qur’an
Setan tidak akan mendekat rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an. Kalaupun sudah berada di dalamnya maka ia akan lari terbirit-birit keluar darinya.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menjelaskan,
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ، أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَلَا يُقْرَأَانِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ”.
“Sesungguhnya Allah telah menulis kitab dua ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dia turunkan darinya dua ayat yang dijadikan sebagai penutup surat al-Baqarah. Tidaklah dibaca di suatu rumah selama tiga malam melainkan setan tidak akan mendekatinya”.
Beliau shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda,
لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ! إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
“Janganlah kalian jadikan rumah kalian (seperti) kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah”.
Hadits ini memotivasi kita untuk memperbanyak ibadah di rumah, terutama shalat yang hukumnya sunnah dan membaca al-Qur’an; supaya rumah kita tidak mirip kuburan atau jasad yang mati.[5]
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menerangkan,
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ، وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا”.
“Lakukanlah sebagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian kuburan”.
Beliau menambahkan,
خَيْرُ صَلاَةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوْبَة”.
“Sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat wajib”.
Adapun rumah yang dipenuhi dengan suara dangdutan, gendingan atau yang semisal maka akan menjadi tempat favorit setan; sebab suara tersebut adalah seruling mereka.
Sebagaimana ditegaskan Nabi shallallahu ’alaihi wasallam,
“نَهَيْتُ عَنْ صَوْتَيْنِ أَحْمَقَيْنِ فَاجِرَيْنِ، صَوْتٍ عِنْدَ نَغْمَةِ لَهْوٍ وَلَعْبٍ وَمَزَامِيْرِ الشَّيْطَانِ، وَصَوْتٍ عِنْدَ مُصِيْبَةٍ لَطْمِ وُجُوْهٍ وَشَقِّ جُيُوْبٍ”.
“Aku melarang dua suara dungu dan keji.
➡(1) Suara senandung sia-sia dan permainan serta seruling setan.
➡(2) Suara saat musibah berupa memukuli wajah dan merobek-robek baju”.
💠 *Faidah penting*:
_Hadits larangan menjadikan rumah seperti kuburan menunjukkan bahwa kuburan bukanlah tempat yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di dalamnya, kecuali yang ada dalilnya._
Sebagaimana dijelaskan para ulama, antara lain: Ibn Batthal (w. 449 H)[6], al-Baghawy (w. 510 H )[7], Ibn Rajab (w. 795 H)[8] dan Ibn Hajar al-‘Asqalany (w. 852 H)
*Oleh: Abdullah Zaen Lc, MA*
Tags
ARTIKEL RUQYAH