Ketika Jin itu hanya sampai ditenggorokan, kenapa?
Di akhir tahun 2015 yang lalu, setelah saya selesai menyampaikan Pelatihan Ruqyah Syar'iyyah di Mesjid Fauzul Hasani, Tabalong. Ada seorang ibu yang meminta saya meruqyah anak perempuannya yang masih remaja di pelataran mesjid karena sedang berhalangan.
Seingat saya waktu itu, gangguan jinnya gak keluar, alias jin masih bersemayam. Akhirnya ruqyah pun dihentikan.
Beberapa bulan kemudian saya diundang memberikan taushiyah yang sama di rumah seseorang yang saya kenal untuk keluarga besarnya.
Nah, ternyata salah satu keluarganya adalah orang yang pernah saya ruqyah waktu di mesjid (mereka mengingatkan saya).
Malam itu sya meruqyah kembali anaknya, dan ketika jin-jin itu diminta untuk naik ke atas kepala (ubun-ubun), dari perut mereka (jin) bergerak ke atas (yang dirasakan oleh remaja tsb), namun ketika sampai di tenggorokan gerak naik mereka ke atas terhenti. Dilakukan tarikan ke atas agar keluar tetap gak ngefek. Remaja tersebut masih merasakan sesuatu masih tercekat di tenggorokannya.
Akhirnya saya menanyakan perihal keberadaan tali pusar anaknya ke ibunya. "Ibu, kira-kira masih menyimpan tali pusar anaknya?"
Allahu akbar!!! Si ibu membenarkan bahwa dia masih menyimpan tali pusarnya anaknya. Bayangkan aja, umur anaknya saat itu mendekati 20 tahun tapi tali pusarnya masih ada, terbuat dari apakah tali pusar itu? Kalau daging pasti busuk lalu hancur, boleh jadi ada bahan pembentuk tulang. Karena tali pusar yang sudah mengering ia menjadi keras dan kaku.
Setan (jin) menjadikan tulang sebagai makanannya, betul gak ya?
Akhirnya saya meminta si ibu untuk mengambil tali pusar anaknya yang masih di simpan di rumahnya.
Pertolongan Allah pun tiba, ketika si ibu pamit keluar untuk mengambil tali pusarnya anaknya.. ketika itu pula sesuatu yang tercekat dari tenggorokannya mulai terlepas. Hingga akhirnya keberadaan tali pusar itu hancur setelah belasan tahun bertahan.
Allahu Akbar! Kesembuhan pun diperoleh oleh anaknya.
Di akhir tahun 2015 yang lalu, setelah saya selesai menyampaikan Pelatihan Ruqyah Syar'iyyah di Mesjid Fauzul Hasani, Tabalong. Ada seorang ibu yang meminta saya meruqyah anak perempuannya yang masih remaja di pelataran mesjid karena sedang berhalangan.
Seingat saya waktu itu, gangguan jinnya gak keluar, alias jin masih bersemayam. Akhirnya ruqyah pun dihentikan.
Beberapa bulan kemudian saya diundang memberikan taushiyah yang sama di rumah seseorang yang saya kenal untuk keluarga besarnya.
Nah, ternyata salah satu keluarganya adalah orang yang pernah saya ruqyah waktu di mesjid (mereka mengingatkan saya).
Malam itu sya meruqyah kembali anaknya, dan ketika jin-jin itu diminta untuk naik ke atas kepala (ubun-ubun), dari perut mereka (jin) bergerak ke atas (yang dirasakan oleh remaja tsb), namun ketika sampai di tenggorokan gerak naik mereka ke atas terhenti. Dilakukan tarikan ke atas agar keluar tetap gak ngefek. Remaja tersebut masih merasakan sesuatu masih tercekat di tenggorokannya.
Akhirnya saya menanyakan perihal keberadaan tali pusar anaknya ke ibunya. "Ibu, kira-kira masih menyimpan tali pusar anaknya?"
Allahu akbar!!! Si ibu membenarkan bahwa dia masih menyimpan tali pusarnya anaknya. Bayangkan aja, umur anaknya saat itu mendekati 20 tahun tapi tali pusarnya masih ada, terbuat dari apakah tali pusar itu? Kalau daging pasti busuk lalu hancur, boleh jadi ada bahan pembentuk tulang. Karena tali pusar yang sudah mengering ia menjadi keras dan kaku.
Setan (jin) menjadikan tulang sebagai makanannya, betul gak ya?
Akhirnya saya meminta si ibu untuk mengambil tali pusar anaknya yang masih di simpan di rumahnya.
Pertolongan Allah pun tiba, ketika si ibu pamit keluar untuk mengambil tali pusarnya anaknya.. ketika itu pula sesuatu yang tercekat dari tenggorokannya mulai terlepas. Hingga akhirnya keberadaan tali pusar itu hancur setelah belasan tahun bertahan.
Allahu Akbar! Kesembuhan pun diperoleh oleh anaknya.