Kisah Nyata Ruqyah | Ketika "Habib" Asal xxx Tak Mampu Mengeluarkan Jin Dalam Tubuh Seorang Ibu Selama Berjam-jam
Muhammad Taufik Full
Kisah ibu yang akan saya ceritakan ini berawal dari burung lovebird. Beberapa minggu yang lalu saya tertarik dengan cerita seorang bapak yang beternak burung lovebird di rumahnya.. walau cuma 2 pasang, produksinya lancar jaya.
Waktu itu saya berkunjung ke rumahnya untuk melihat hasil ternakan lovebirdnya sambil belajar darinya. Oleh siempunya rumah saya dipersilakan masuk ke dalam rumah dan dipersilakan duduk. Kala itu saya duduk di kursi tamu dan menghadap ke arah pintu.
Ketika mata saya tertuju ke sesuatu benda yang menempel dan menggantung tepat di atas pintu rumahnya, lisan saya gak bisa mengatup walau saya hari itu baru kenal dengan si bapak.
Waktu itu saya melontarkan sebuah pertanyaan pembuka, "siapa diantara keluarga bapak yang sering sakit?"
Lantas si bapak yang duduk di sebelah kanan saya menyambut pertanyaan tersebut, "istri saya"
Si Bapak bercerita singkat tentang sakit istrinya.. diagnosa saya ada campur tangan jin dalam sakitnya. Lalu saya menimpali, "Tau gak pak salah satu penyebab istri bapak sakit?" Dijawabnya, "gak tau"
Spontan saya memberitahu jawabannya, "salah satunya adalah benda yang tergantung di pintu.." saya menunjuk ke atas pintu.
Lalu beliau menjelaskan bahwa benda yang digantung itu adalah pemberian ayah mertuanya. Saya beritahu kalau saya bisa ruqyah dan ternyata si ibu udah tau tentang ruqyah dari TV. Walau hari itu saya cuma pakai kaos, insyaAllah saya bersedia aja membantu istrinya untuk diruqyah.
Lalu saya memberikan syarat sebelum ruqyah ;
Benda yang menempel dan menggantung diturunkan lalu dibacakan ayat kursy, tiup lalu bakar.
Saya menjelaskan kenapa harus dimusnahkan, "jika bapak mau berperang tapi musuh punya benteng pertahanan, apa yang terlebih dahulu bapak lakukan?"
Dijawabnya, "ya dihancurkan bentengnya lalu diserang musuhnya"
"Begitulah ruqyah pak, benda-benda seperti ini (benda yang menempel sudah dilepas dan saya pegang) akan menjadi benteng bagi jin, maka dengan membakarnya hancurlah benteng-bentengnya maka kita akan semakin mudah memeranginya" saya menjelaskan.
Bendanya telah terbakar, tercium aroma khas kemenyan.. Ooo ternyata benda hitam yang saya buka itu kemenyan toh..
Saya berwudhu di depan rumahnya.. saya juga meminta si bapak dan istrinya berwudhu.. Si ibu memakai mukenah..
Ruqyah belum dilakukan, si ibu sudah gemetaran tubuhnya setelah berwudhu.. jin-jin dalam tubuhnya mulai gerah.
Sebelum ruqyah saya tanya lebih jauh tentang sakitnya dan kemana saja sudah berobat. Berikut saya ringkaskan lebih kurangnya seperti ini :
- Sakitnya sudah bertahun-tahun lamanya baik ke medis maupun non medis.
- Kalau ke medis gak terdeteksi apa penyakitnya
- Kalau ke non medis, berbagai macam pengobatan sudah dilakukan, bahkan sampai pengobatan yang ekstrim ; datang sehat kembali malah menjadi sakit bahkan harus diinfus.
- Pengobatan ekstrim itu sampai mengeluarkan darah pada bagian perutnya karena dilukai dengan pisau. Istilahnya berdarah-darah.
- Adalah lagi yang telapak kakinya dikerik hingga berdarah-darah.
- Berobat ke "tuan guru" terkenal di daerah xxx
- Pokoknya buanyak banget pengobatan yang sdh diikhtiari.. sampe saya lupa nama penyakit si ibu :D
- Terkait dengan judul di atas, adalah seorang "habib" dari pulau lain yang sedang berkunjung karena ada sebuah acara. Lalu si ibu direkomendasikan untuk diobati dengan "habib" tersebut.. Datang dalam keadaan sehat.. Kesurupan tidak bisa dihindari, si ibu harus dipegangi 7 orang laki-laki.. Berjam-jam diobati oleh si "habib", jinnya terlalu hebat katanya.. Setelah berjam-jam lamanya akhirnya "habib" dan timnya menyerah tanpa syarat. Si ibu yang awalnya segar bugar harus kehilangan banyak tenaga hingga harus dirawat secara medis.
Lalu saya mencari tau penyebabnya, ternyata ada faktor dari orang tua. Ayahnya juga suka klenik... semoga Allah beri hidayah kepada ayah si ibu.. aamiin
Siang menjelang sholat zhuhur, saya pandu si bapak dan istrinya untuk mengucapkan istighfar, syahadat, sholawat, tazkiyatun nafs, ikrar pemutus ikatan dengan bangsa jin, doa dan tawakkal.
Alhamdulillah semuanya dilalui dengan lancar tanpa si ibu kesurupan.
Lalu saya meruqyah si ibu dengan bantuan sajadah.
Alhamdulillah keluhan demi keluhan saat ruqyah diangkat oleh Allah.. Banyak perubahan yang dirasakan oleh si ibu.
Pasca ruqyah saya ijin pamit karena harus melakukan perjalanan panjang ke Tanjung dari Batulicin.
Tak ada habar dari si bapak tentang kondisi istrinya.
***
Ruqyah kedua juga ruqyah yang gak direncanakan.
Hari senin kemarin saya ke rumah si bapak untuk melihat lovebird lagi :)
Menurut penuturan si bapak, alhamdulillah banyak perubahan yang dialami istrinya..
Ini lanjutannya..
Tapinya itu menurut si bapak, istrinya masih gemetaran dan merasa dingin. Yang lain gak ada.
Kemudian saya menjelaskan kembali, "pasti masih ada benda-benda yang masih mengikat mereka (jin) hingga mereka tidak bisa keluar). Coba diingat-ingat!"
Saya menyanggupi untuk meruqyah istrinya lagi.. :)
Siang itu tubuh si ibu masih gemetaran seperti orang ketakutan dan tubuhnya merasa dingin. Boleh jadi jinnya sudah tau kalau mereka mau diusir lagi ;)
Ketika si bapak dan si ibu sdh berwudhu, mereka duduk di ruang tengah, sedangkan saya gak berwudhu karena wudhu saya masih terjaga.
Lalu saya masuk ke ruang tengah rumah mereka, kemudian saya tanya kembali ke istrinya sama seperti pertanyaan yang saya ajukan ke suaminya.
Belum diruqyah tubuh si ibu sudah menjadi lebih nyaman, kenapa?
Allahu akbar! Terjawablah sudah faktor yang menyebabkan jin masih bersemayam dalam jasadnya.
Dari lisan si ibu keluar sebuah pernyataan bahwa saat mereka akan membangun rumah yang sekarang ditempati, mereka menanam sesuatu benda yang diberi ayah dari si ibu. Oleh suaminya ditanam di tiang tengah rumahnya. Lalu ada lagi telur angsa yang ditanam di bawah pintu rumah mereka.
Lalu saya melontarkan, "apa yang ibu rasakan?"
Wajah si ibu berbinar bahagia, dia merasakan tubuhnya menjadi lebih nyaman / ringan. Tadi terasa berat, namun setelah mengucapkan yang tadi langsung terasa ringan.
Subhanallah walhamdulillah allahu akbar!
Lalu saya menjelaskan bahwa dengan menyebutkan hal tersebut lepaslah buhul-buhul jin yang ada dalam jasadnya karena sumber utama keberadaan mereka dalam jasad si ibu sudah diketahui.
Saya meminta agar suaminya membuatkan air garam yang sudah diruqyah. Awalnya di gelas bertankai tapi saya bilang ke kecilan. Muncul ide semprotan untuk memandikan burung.
Semprotan dibersihkan, air yang masih tersisa dibuang, lalu air garam yang sdh diruqyah dituang ke dalam semprotan.
Saya pompa-pompa semprotan tersebut agar air bisa muncrat keluar. Lalu saya minta si bapak untuk menunjukkan lokasi benda yang pernah dia tanam..
Karena rumahnya adalah rumah panggung dan gak mungkin membongkarnya karena ada air di kolongnya, melalui celah-celah papan lantai rumah yang sudah lapuk, saya menyemprotkan ke tiang rumahnya. Selanjutnya saya menyemprot ke bagian bawah pintu rumah mereka.
Paska menyemprotkan ke lokasi ditanamnya benda-benda tersebut, baru saya melanjutkan ruqyah si ibu.
Saya memandu suaminya sama seperti ketika ruqyah pertama kali.. Masih ada reaksi yang dialami oleh si ibu terlebih di bagian kanan tubuhnya..
Saya meruqyah si ibu dengan bantuan sajadah lagi.. Alhamdulillah pascanya si ibu menjadi lebih nyaman. Sakit yang masih dia rasakan sebelum ruqyah telah diangkat oleh Allah swt.
Ruqyah gak berlangsung lama hanya 10 menit saja, tapi sakitnya sudah bertahun-tahun.. Allah Maha Penyembuh, ketika Dia berkehendaki, maka cukup bagi Allah mengatakan "Kun Fayakun"
Sembuhlah penyakit si ibu seketika... wajahnya semakin berbinar..
Mereka telah menginsafi dosa masa lalunya, yaitu dosa musyrik kepada Allah.. semoga Allah menerima taubat mereka. Aamiin
Lalu saya menasehati si ibu agar menasehati juga ayahnya yang masih demen klenik semoga diberi hidayah oleh Allah.
Sebagai wujud terima kasih si ibu, dia menyodori amplop kepada saya lalu amplop itu saya tolak. Malah siang itu saya yang harus mengeluarkan uang yang saya harus berikan ke suaminya, kenapa?
Karena saya membeli burung lovebird warna olive yang sebelumnya gak dia jual. Niatnya emang mau beli burung lovebird bukan mau ruqyah :D
***
Terkait "habib" yang diceritakan si ibu, menurut saya bukan habib yang menjalankan sunnah Nabi hingga ia tak kuasa jika harus berhadapan dengan bangsa jin yang bersemayam dalam jasad si ibu.
Muhammad Taufik Full
Kisah ibu yang akan saya ceritakan ini berawal dari burung lovebird. Beberapa minggu yang lalu saya tertarik dengan cerita seorang bapak yang beternak burung lovebird di rumahnya.. walau cuma 2 pasang, produksinya lancar jaya.
Waktu itu saya berkunjung ke rumahnya untuk melihat hasil ternakan lovebirdnya sambil belajar darinya. Oleh siempunya rumah saya dipersilakan masuk ke dalam rumah dan dipersilakan duduk. Kala itu saya duduk di kursi tamu dan menghadap ke arah pintu.
Ketika mata saya tertuju ke sesuatu benda yang menempel dan menggantung tepat di atas pintu rumahnya, lisan saya gak bisa mengatup walau saya hari itu baru kenal dengan si bapak.
Waktu itu saya melontarkan sebuah pertanyaan pembuka, "siapa diantara keluarga bapak yang sering sakit?"
Lantas si bapak yang duduk di sebelah kanan saya menyambut pertanyaan tersebut, "istri saya"
Si Bapak bercerita singkat tentang sakit istrinya.. diagnosa saya ada campur tangan jin dalam sakitnya. Lalu saya menimpali, "Tau gak pak salah satu penyebab istri bapak sakit?" Dijawabnya, "gak tau"
Spontan saya memberitahu jawabannya, "salah satunya adalah benda yang tergantung di pintu.." saya menunjuk ke atas pintu.
Lalu beliau menjelaskan bahwa benda yang digantung itu adalah pemberian ayah mertuanya. Saya beritahu kalau saya bisa ruqyah dan ternyata si ibu udah tau tentang ruqyah dari TV. Walau hari itu saya cuma pakai kaos, insyaAllah saya bersedia aja membantu istrinya untuk diruqyah.
Lalu saya memberikan syarat sebelum ruqyah ;
Benda yang menempel dan menggantung diturunkan lalu dibacakan ayat kursy, tiup lalu bakar.
Saya menjelaskan kenapa harus dimusnahkan, "jika bapak mau berperang tapi musuh punya benteng pertahanan, apa yang terlebih dahulu bapak lakukan?"
Dijawabnya, "ya dihancurkan bentengnya lalu diserang musuhnya"
"Begitulah ruqyah pak, benda-benda seperti ini (benda yang menempel sudah dilepas dan saya pegang) akan menjadi benteng bagi jin, maka dengan membakarnya hancurlah benteng-bentengnya maka kita akan semakin mudah memeranginya" saya menjelaskan.
Bendanya telah terbakar, tercium aroma khas kemenyan.. Ooo ternyata benda hitam yang saya buka itu kemenyan toh..
Saya berwudhu di depan rumahnya.. saya juga meminta si bapak dan istrinya berwudhu.. Si ibu memakai mukenah..
Ruqyah belum dilakukan, si ibu sudah gemetaran tubuhnya setelah berwudhu.. jin-jin dalam tubuhnya mulai gerah.
Sebelum ruqyah saya tanya lebih jauh tentang sakitnya dan kemana saja sudah berobat. Berikut saya ringkaskan lebih kurangnya seperti ini :
- Sakitnya sudah bertahun-tahun lamanya baik ke medis maupun non medis.
- Kalau ke medis gak terdeteksi apa penyakitnya
- Kalau ke non medis, berbagai macam pengobatan sudah dilakukan, bahkan sampai pengobatan yang ekstrim ; datang sehat kembali malah menjadi sakit bahkan harus diinfus.
- Pengobatan ekstrim itu sampai mengeluarkan darah pada bagian perutnya karena dilukai dengan pisau. Istilahnya berdarah-darah.
- Adalah lagi yang telapak kakinya dikerik hingga berdarah-darah.
- Berobat ke "tuan guru" terkenal di daerah xxx
- Pokoknya buanyak banget pengobatan yang sdh diikhtiari.. sampe saya lupa nama penyakit si ibu :D
- Terkait dengan judul di atas, adalah seorang "habib" dari pulau lain yang sedang berkunjung karena ada sebuah acara. Lalu si ibu direkomendasikan untuk diobati dengan "habib" tersebut.. Datang dalam keadaan sehat.. Kesurupan tidak bisa dihindari, si ibu harus dipegangi 7 orang laki-laki.. Berjam-jam diobati oleh si "habib", jinnya terlalu hebat katanya.. Setelah berjam-jam lamanya akhirnya "habib" dan timnya menyerah tanpa syarat. Si ibu yang awalnya segar bugar harus kehilangan banyak tenaga hingga harus dirawat secara medis.
Lalu saya mencari tau penyebabnya, ternyata ada faktor dari orang tua. Ayahnya juga suka klenik... semoga Allah beri hidayah kepada ayah si ibu.. aamiin
Siang menjelang sholat zhuhur, saya pandu si bapak dan istrinya untuk mengucapkan istighfar, syahadat, sholawat, tazkiyatun nafs, ikrar pemutus ikatan dengan bangsa jin, doa dan tawakkal.
Alhamdulillah semuanya dilalui dengan lancar tanpa si ibu kesurupan.
Lalu saya meruqyah si ibu dengan bantuan sajadah.
Alhamdulillah keluhan demi keluhan saat ruqyah diangkat oleh Allah.. Banyak perubahan yang dirasakan oleh si ibu.
Pasca ruqyah saya ijin pamit karena harus melakukan perjalanan panjang ke Tanjung dari Batulicin.
Tak ada habar dari si bapak tentang kondisi istrinya.
***
Ruqyah kedua juga ruqyah yang gak direncanakan.
Hari senin kemarin saya ke rumah si bapak untuk melihat lovebird lagi :)
Menurut penuturan si bapak, alhamdulillah banyak perubahan yang dialami istrinya..
Ini lanjutannya..
Tapinya itu menurut si bapak, istrinya masih gemetaran dan merasa dingin. Yang lain gak ada.
Kemudian saya menjelaskan kembali, "pasti masih ada benda-benda yang masih mengikat mereka (jin) hingga mereka tidak bisa keluar). Coba diingat-ingat!"
Saya menyanggupi untuk meruqyah istrinya lagi.. :)
Siang itu tubuh si ibu masih gemetaran seperti orang ketakutan dan tubuhnya merasa dingin. Boleh jadi jinnya sudah tau kalau mereka mau diusir lagi ;)
Ketika si bapak dan si ibu sdh berwudhu, mereka duduk di ruang tengah, sedangkan saya gak berwudhu karena wudhu saya masih terjaga.
Lalu saya masuk ke ruang tengah rumah mereka, kemudian saya tanya kembali ke istrinya sama seperti pertanyaan yang saya ajukan ke suaminya.
Belum diruqyah tubuh si ibu sudah menjadi lebih nyaman, kenapa?
Allahu akbar! Terjawablah sudah faktor yang menyebabkan jin masih bersemayam dalam jasadnya.
Dari lisan si ibu keluar sebuah pernyataan bahwa saat mereka akan membangun rumah yang sekarang ditempati, mereka menanam sesuatu benda yang diberi ayah dari si ibu. Oleh suaminya ditanam di tiang tengah rumahnya. Lalu ada lagi telur angsa yang ditanam di bawah pintu rumah mereka.
Lalu saya melontarkan, "apa yang ibu rasakan?"
Wajah si ibu berbinar bahagia, dia merasakan tubuhnya menjadi lebih nyaman / ringan. Tadi terasa berat, namun setelah mengucapkan yang tadi langsung terasa ringan.
Subhanallah walhamdulillah allahu akbar!
Lalu saya menjelaskan bahwa dengan menyebutkan hal tersebut lepaslah buhul-buhul jin yang ada dalam jasadnya karena sumber utama keberadaan mereka dalam jasad si ibu sudah diketahui.
Saya meminta agar suaminya membuatkan air garam yang sudah diruqyah. Awalnya di gelas bertankai tapi saya bilang ke kecilan. Muncul ide semprotan untuk memandikan burung.
Semprotan dibersihkan, air yang masih tersisa dibuang, lalu air garam yang sdh diruqyah dituang ke dalam semprotan.
Saya pompa-pompa semprotan tersebut agar air bisa muncrat keluar. Lalu saya minta si bapak untuk menunjukkan lokasi benda yang pernah dia tanam..
Karena rumahnya adalah rumah panggung dan gak mungkin membongkarnya karena ada air di kolongnya, melalui celah-celah papan lantai rumah yang sudah lapuk, saya menyemprotkan ke tiang rumahnya. Selanjutnya saya menyemprot ke bagian bawah pintu rumah mereka.
Paska menyemprotkan ke lokasi ditanamnya benda-benda tersebut, baru saya melanjutkan ruqyah si ibu.
Saya memandu suaminya sama seperti ketika ruqyah pertama kali.. Masih ada reaksi yang dialami oleh si ibu terlebih di bagian kanan tubuhnya..
Saya meruqyah si ibu dengan bantuan sajadah lagi.. Alhamdulillah pascanya si ibu menjadi lebih nyaman. Sakit yang masih dia rasakan sebelum ruqyah telah diangkat oleh Allah swt.
Ruqyah gak berlangsung lama hanya 10 menit saja, tapi sakitnya sudah bertahun-tahun.. Allah Maha Penyembuh, ketika Dia berkehendaki, maka cukup bagi Allah mengatakan "Kun Fayakun"
Sembuhlah penyakit si ibu seketika... wajahnya semakin berbinar..
Mereka telah menginsafi dosa masa lalunya, yaitu dosa musyrik kepada Allah.. semoga Allah menerima taubat mereka. Aamiin
Lalu saya menasehati si ibu agar menasehati juga ayahnya yang masih demen klenik semoga diberi hidayah oleh Allah.
Sebagai wujud terima kasih si ibu, dia menyodori amplop kepada saya lalu amplop itu saya tolak. Malah siang itu saya yang harus mengeluarkan uang yang saya harus berikan ke suaminya, kenapa?
Karena saya membeli burung lovebird warna olive yang sebelumnya gak dia jual. Niatnya emang mau beli burung lovebird bukan mau ruqyah :D
***
Terkait "habib" yang diceritakan si ibu, menurut saya bukan habib yang menjalankan sunnah Nabi hingga ia tak kuasa jika harus berhadapan dengan bangsa jin yang bersemayam dalam jasad si ibu.