Ustad Perdana Akhmad Lakoni
Nasehat Tentang Pentingnya Tauhid "sembelih ayam jago vs berzina dengan ibu kandung"
::
Dahulu Syaikh Muhammad –rahimahullah- menulis Kitab At Tauhid. Beliau mensyarahnya untuk murid-muridnya dan mengulang-ulang pembahasan-pembahasannya kepada mereka..
.
Para muridnya kemudian berkata kepada beliau:
"Wahai Syaikh, kami ingin engkau merubah pelajaran ini dengan pelajaran yang lain, seperti kisah, sirah dan sejarah."
.
Syaikh berkata:
"Kita akan pertimbangan hal itu insya Allah."
.
Esok harinya Syaikh menemui mereka dengan raut wajah yang sedih dan seperti sedang berfikir. Para muridnya pun bertanya kepadanya sebab kesedihannya..
"Aku mendengar di desa tetangga seorang laki-laki menempati rumah baru. Namun ia khawatir diganggu oleh jin, dan ia pun menyembelih seekor ayam jago untuk jin tersebut di depan pintu rumahnya, dalam
rangka taqarrub kepada jin. Aku telah mengutus seseorang untuk mengecek tentang perkara ini." Syaikh menjelaskan..
.
Ternyata, para muridnya tidak begitu terpengaruh dengan berita tersebut. Mereka hanya mendoakan laki-laki itu dengan hidayah dan mereka pun diam..
.
Esok harinya lagi, syaikh bertemu kembali dengan mereka dan berkata:
"Kita telah mengecek tentang kabar kemarin.
Ternyata perkaranya tidak seperti yang sampai kepadaku. Laki-laki itu ternyata tidak menyembelih seekor ayam jantan untuk taqarrub kepada jin, akan tetapi ia telah berzina dengan ibunya." Spontan para muridnya menjadi sangat emosi.
Mereka mencela dan terus mencela. Mereka berkata:
"Orang itu harus dingkari, harus dinasehati, harus dihukum.." Mereka sangat gaduh dan ramai..
.
Syaikh kemudian berkata :
"Sungguh aneh urusan kalian itu, demikian kalian mengingkari orang yang terjatuh kepada dosa besar, padahal ia tidak sampai keluar dari agama Islam (murtad –pent) karenanya, namun kalian tidak mengingkari orang yang terjatuh kepada perbuatan
syirik, menyembelih untuk selain Allah dan beribadah kepada selain-Nya..
.
Para murid pun terdiam. Lalu Syaikh memerintahkan salah satu dari mereka:
"Ambillah kitab tauhid, kita akan menjelaskannya kembali.."
.
[Dinukil dari kitab "Irkab Ma'anaa" Syaikh Dr.
Muhammad Al Arify]
___________
Nasehat apa yang bisa kita ambil dari kisah diatas ??
.
Kita tahu, bahwa maksiat, entah itu mencuri, merampok, minum khamr, judi, zina, dan maksiat2 lainnya.. Adalah dosa besar.. Mereka yang melakukannya, maka harus diingkari, dibantah, bahkan dicela..
.
Dan kita semua tentunya sangat
bersemangat untuk saling mensehati sesama saudara agar jangan sampai terjatuh dalam perkara2 maksiat tsb..
Namun sayang..
Dan sangat memprihatinkan..
.
Ketika ada saudara kita terjatuh dalam perkara2 syirik, yang tentu saja jauh lebih besar dosanya.. Semua justru
membiarkannya.. Bahkan justru terkesan
"membelanya" Naudzubillah..
Yang entah dengan dalih toleransi, saling menghargai, dlsb..
"Ah, biarin aja lah.. Masing2 kan punya cara
sendiri2 dalam ibadah..." bla bla bla dst... Lihat saja realitanya...
.
Kuburan keramat ada dimana2, pesugihan sampai dimuat dalam majalah, kebo kyai slamet bahkan live show di TV, dll.. Apalagi perdukunan, bahkan sampai dipromosikan dimana2, mulai media cetak, TV, On Line, dlsb.. Semua tumbuh subur bak jamur dimusim hujan disekitar kita..
.
Ironisnya.. Ketika ada yang mencoba menjelaskan pada khalayak:
"hati2 mas/mbak, itu syirik, dosanya besar.."
Maka sekian ratus - ribu telunjuk akan mengarah padanya seraya teriak:
"Dasar pemecah belah.. Wahhabi !!"
Wallahul Musta'an.
Nasehat Tentang Pentingnya Tauhid "sembelih ayam jago vs berzina dengan ibu kandung"
::
Dahulu Syaikh Muhammad –rahimahullah- menulis Kitab At Tauhid. Beliau mensyarahnya untuk murid-muridnya dan mengulang-ulang pembahasan-pembahasannya kepada mereka..
.
Para muridnya kemudian berkata kepada beliau:
"Wahai Syaikh, kami ingin engkau merubah pelajaran ini dengan pelajaran yang lain, seperti kisah, sirah dan sejarah."
.
Syaikh berkata:
"Kita akan pertimbangan hal itu insya Allah."
.
Esok harinya Syaikh menemui mereka dengan raut wajah yang sedih dan seperti sedang berfikir. Para muridnya pun bertanya kepadanya sebab kesedihannya..
"Aku mendengar di desa tetangga seorang laki-laki menempati rumah baru. Namun ia khawatir diganggu oleh jin, dan ia pun menyembelih seekor ayam jago untuk jin tersebut di depan pintu rumahnya, dalam
rangka taqarrub kepada jin. Aku telah mengutus seseorang untuk mengecek tentang perkara ini." Syaikh menjelaskan..
.
Ternyata, para muridnya tidak begitu terpengaruh dengan berita tersebut. Mereka hanya mendoakan laki-laki itu dengan hidayah dan mereka pun diam..
.
Esok harinya lagi, syaikh bertemu kembali dengan mereka dan berkata:
"Kita telah mengecek tentang kabar kemarin.
Ternyata perkaranya tidak seperti yang sampai kepadaku. Laki-laki itu ternyata tidak menyembelih seekor ayam jantan untuk taqarrub kepada jin, akan tetapi ia telah berzina dengan ibunya." Spontan para muridnya menjadi sangat emosi.
Mereka mencela dan terus mencela. Mereka berkata:
"Orang itu harus dingkari, harus dinasehati, harus dihukum.." Mereka sangat gaduh dan ramai..
.
Syaikh kemudian berkata :
"Sungguh aneh urusan kalian itu, demikian kalian mengingkari orang yang terjatuh kepada dosa besar, padahal ia tidak sampai keluar dari agama Islam (murtad –pent) karenanya, namun kalian tidak mengingkari orang yang terjatuh kepada perbuatan
syirik, menyembelih untuk selain Allah dan beribadah kepada selain-Nya..
.
Para murid pun terdiam. Lalu Syaikh memerintahkan salah satu dari mereka:
"Ambillah kitab tauhid, kita akan menjelaskannya kembali.."
.
[Dinukil dari kitab "Irkab Ma'anaa" Syaikh Dr.
Muhammad Al Arify]
___________
Nasehat apa yang bisa kita ambil dari kisah diatas ??
.
Kita tahu, bahwa maksiat, entah itu mencuri, merampok, minum khamr, judi, zina, dan maksiat2 lainnya.. Adalah dosa besar.. Mereka yang melakukannya, maka harus diingkari, dibantah, bahkan dicela..
.
Dan kita semua tentunya sangat
bersemangat untuk saling mensehati sesama saudara agar jangan sampai terjatuh dalam perkara2 maksiat tsb..
Namun sayang..
Dan sangat memprihatinkan..
.
Ketika ada saudara kita terjatuh dalam perkara2 syirik, yang tentu saja jauh lebih besar dosanya.. Semua justru
membiarkannya.. Bahkan justru terkesan
"membelanya" Naudzubillah..
Yang entah dengan dalih toleransi, saling menghargai, dlsb..
"Ah, biarin aja lah.. Masing2 kan punya cara
sendiri2 dalam ibadah..." bla bla bla dst... Lihat saja realitanya...
.
Kuburan keramat ada dimana2, pesugihan sampai dimuat dalam majalah, kebo kyai slamet bahkan live show di TV, dll.. Apalagi perdukunan, bahkan sampai dipromosikan dimana2, mulai media cetak, TV, On Line, dlsb.. Semua tumbuh subur bak jamur dimusim hujan disekitar kita..
.
Ironisnya.. Ketika ada yang mencoba menjelaskan pada khalayak:
"hati2 mas/mbak, itu syirik, dosanya besar.."
Maka sekian ratus - ribu telunjuk akan mengarah padanya seraya teriak:
"Dasar pemecah belah.. Wahhabi !!"
Wallahul Musta'an.
Tags
ARTIKEL RUQYAH