Doa Perlindungan Nafs
Untuk kita semua..
Perseringlah dengan doa perlindungan seperti ini...
Untuk kita semua..
Perseringlah dengan doa perlindungan seperti ini...
عَنْ أَبِِي بَكْرٍ الصِّدِّيقَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي مَا أَقُولُ إِذَا أَصْبَحْتُ وَإِذَا
أَمْسَيْتُ فَقَالَ يَا أَبَا بَكْرٍ قُلْ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ
شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا
أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
(HR. Tirmidzi: 3452) -
Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radliaLLaahu 'anhu bahwa beliau berkata wahai RasuluLLaah, ajarkan kepadaku apa yang aku ucapkan apabila aku berada pada pagi hari dan apabila aku berada pada sore hari. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Bakr, ucapkanlah:
"ALLAAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDHI, 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII, WA MIN SYARRISY SYAITHAANI WA SYIRKIHI WA AN AQTARIFA 'ALAA NAFSII SUU-AN AU AJURROHU ILAA MUSLIM"
Ya Allah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Robb segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafs-ku, kejahatan syaitan dan sekutunya dan (aku berlindung) melakukan keburukan atas diriku atau (keburukan yang) aku antarkan kepada seorang muslim.
(HR. Tirmidzi: 3452) -
* Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini.
__
Tidak sedikit beberapa nafs kita yang "terperangkap dan terekrut lalu kemudian terbina" oleh pihak kebatilan. Sehingga tanpa sadar ada unsur "nafs syar" (nafs jahat) diantara bagian-bagian nafs kita yang sangat berpotensi merusak diri kita sendiri dan saudara-saudara kita.
Proses terperangkap, terekrut lalu terbina/terkadernya bagian-bagian dari nafs kita itu bisa terjadi melalui:
- jalur nasab,
- masa kita berada pada pihak batil,
- saat diri kita (nafs) dijadikan tumbal.
Sering-seringlah pula mentazkiyyah jiwa dan membacakan doa untuk jiwa-jiwa:
ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.
Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.
______
H. Riyadh Rosyadi
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
(HR. Tirmidzi: 3452) -
Dari Abu Bakr Ash Shiddiq radliaLLaahu 'anhu bahwa beliau berkata wahai RasuluLLaah, ajarkan kepadaku apa yang aku ucapkan apabila aku berada pada pagi hari dan apabila aku berada pada sore hari. Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Bakr, ucapkanlah:
"ALLAAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDHI, 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII, WA MIN SYARRISY SYAITHAANI WA SYIRKIHI WA AN AQTARIFA 'ALAA NAFSII SUU-AN AU AJURROHU ILAA MUSLIM"
Ya Allah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Robb segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafs-ku, kejahatan syaitan dan sekutunya dan (aku berlindung) melakukan keburukan atas diriku atau (keburukan yang) aku antarkan kepada seorang muslim.
(HR. Tirmidzi: 3452) -
* Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini.
__
Tidak sedikit beberapa nafs kita yang "terperangkap dan terekrut lalu kemudian terbina" oleh pihak kebatilan. Sehingga tanpa sadar ada unsur "nafs syar" (nafs jahat) diantara bagian-bagian nafs kita yang sangat berpotensi merusak diri kita sendiri dan saudara-saudara kita.
Proses terperangkap, terekrut lalu terbina/terkadernya bagian-bagian dari nafs kita itu bisa terjadi melalui:
- jalur nasab,
- masa kita berada pada pihak batil,
- saat diri kita (nafs) dijadikan tumbal.
Sering-seringlah pula mentazkiyyah jiwa dan membacakan doa untuk jiwa-jiwa:
ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.
Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.
______
H. Riyadh Rosyadi