Fadhlan Adham Hasyim Lc
1. Menggunakan bantuan jin untuk dimasukkan kedalam tubuh orang, saksinya adalah pasien saya dan istrinya yang langsung kesana dan melihat praktiknya langsung. Pasien saya bilang: cara ini biasa dipakai oleh dukun, akhirnya dia tidak jadi berobat disana.
2. Bacaan terlalu cepat, tidak pakai tajwid, seperti baca mantra, pemenggalan ayat kacau, ganti-ganti ayat langsung nyambung cepat tanpa mengikuti aturan waqaf dan ibtida'.
3. Membaca ayat dalam bacaan jinn chatching pada menit ke 8.29 dari surat Al-Ahzab: 68
رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْناً كَبِيراً -٦٨-
dia membaca berulang-kali dengan:
لَعْنًا كَثِيْرًا
Bagi orang yang akrab dengan Al-Qur'an tidak mungkin membaca salah sampai mengubah huruf BA' ke TSA', apalagi orang 'alim yang ahli bahasa Arab.
Saya khawatir banyak teman-teman peruqyah belajar lewat Youtube asal mengikuti cara dia.
Bacaan dia tidak mengikuti riwayat Hafsh dari 'Ashim, tetapi ia mengikuti bacaan Qurra'ul Amshar yang lain.
Membaca Al-Qur'an harus lewat guru yang bersanad shahih, jangan asal mengikuti bacaan imam tanpa tahu ilmunya.
Sampai ada pasien dari Turki menunjukkan cara ruqyah seperti itu dan menyarankan agar saya menerapkan cara dia.
Saya sampaikan prinsip-prinsip ruqyah: Berbekal iman yang suci, bacaan yang benar, akhlak yang mulia, ilmu mengenai tipu-daya syaithan, ikhlash dalam niat, mencontoh dan meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Semua ayat adalah mukjizat abadi, akan tetapi dengan bacaan yang benar, keyakinan yang suci, niat yang suci, cara yang sesuai syariat.
Pelanggaran bacaan Al-Qur'an adalah pelanggaran terhadap syariat dari sumber utama dan pertama. Inilah peluang syaithan untuk dihadirkan dan merasuk kedalam tubuh mediator.
والله الموفق إلى أقوم الطريق
Tags
ARTIKEL RUQYAH