1. Adakalanya (tidak semuanya) para da'i sibuk dakwah di masjid, peruqyah masuk kerumah pasien yang sakit
2. Adakalanya ( tidak semuanya) para da'i mengumpulkan orang banyak dan mendakwahinya, peruqyah mendatangi satu persatu pasiennya dan mendakwahinya secara personal.
3. Adakalanya (tidak semuanya) da'i setiap akhir dakwah mendoakan umat muslim secara global, peruqyah mendoakan pasiennya secara personal.
4. Adakalanya da'i berdakwah tauhid pada tataran teoritis, peruqyah berdakwah tauhid pada tataran aplikatif yaitu mendatangi orang perorang menanyakan kesyirikan yg telah dilakukan, mendakwahi secara langsung dan menghancurkan kesyirikan secara langsung (ex, jika ada jimat langsung dibakar ditempat)
5. Adakalanya da'i menantang perdukunan ditempat yang aman, peruqyah menantang perdukunan dengan memeranginya berhadapan secara langsung (berhadapan dengan dukun, jin dan dan kekuatan sihir)
6. Adakalanya da'i duduk dikursi empuk berhadapan dengan umat yang tenang dan sopan namun peruqyah sering duduk terjengkang ditendang pasien, diludahi dan dimaki maki.
7. Adakalanya da'i dakwahnya terjadwal namun peruqyah sering dipanggil tengah malam, tidak tentu waktunya hingga mengorbankan waktu luangnya.
8. Adakalanya da'i berdakwah santai dan relaks namun peruqyah berdakwah dengan bergelut dahulu dengan pasien, berdarah darah, berkeringat dan bersusah payah.
9. Adakalanya keluarga da'i mendapat kenyamanan dlm ketenaran..
Sementara keluarga peruqiyah sering mendapat serangan dan ancaman pembunuhan dari dukun dan jin2 yg dendam..
Tags
ARTIKEL RUQYAH
Kenapa bpk harus membandingkan dgn Dai spt itu.. Istigfar.. Jgn sampai ruqyah jadi salah satu perangkap setan yg akan membuat penyakit dlm hati kita.. Terimakasih.. Jika bpk ingin merukyah atau berdai atau berdakwah.. Lakukanlah dgn bijaksana dan tdk menyimpang dari syariat islam.. Mohon maaf sebesar2 nya atas Kata2 saya mungkin menyingggung atau apa.. Trimakasih
BalasHapus