Saya akui bahwa saya bukanlah seorang pakar untuk terapi Anak Berkebutuhan Khusus, bahkan background pendidikan sangat jauh berbeda, saya adalah seorang sarjana teknik pertambangan. Namun interaksi saya dengan sebuah klinik anak berkebutuhan khusus membuat hati saya terpanggil tuk membantu mereka.
Awal ketertarikan saya di dunia ABK saat saya diundang oleh seorang pemilik Klinik yang menterapi Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Tanjung, Tabalong Kalsel. Lebih dari satu tahun yang lalu, saya diminta untuk mengisi acara Parenting yang biasa dilakukan oleh klinik tersebut sebulan sekali. Materi yang saya sampaikan waktu itu adalah menjadi orang tua juara, ternyata setelah acara selesai banyak orang tua yang anaknya berkebutuhan khusus bertanya tentang kondisi yang dialami oleh anak-anak mereka. Bahkan ada seorang ibu, sebut saja namanya Ibu Ahmad, setelah berkonsultasi dan saya diagnosa, ibunya positif terkena gangguan jin dan perlu ditindaklanjuti dengan terapi ruqyah. Ibu Ahmad adalah orang tua sebut saja Ahmad sebut saja namanya Ahmad.
Ahmad sejak lahir tidak bisa mendengar alias tuli dan dia juga gak bisa bicara sampai usianya ketika itu lebih kurang 3 tahun 10 bulan. Ahmad dalam kesehariannya menggunakan alat bantu dengar yang menempel di telinga kanannya, hanya saja alat tersebut tidak membantunya untuk mendengar. Ahmad adalah anak semata wayang dari ibu Ahmad.
Ahmad adalah pasien terapi di klinik ABK. Selama diterapi di klinik Ahmad menunjukkan perilaku aneh saat mau diterapi, diantara : menggigit, mencakar, menunjukkan kemarahan, kadang tenaganya melebihi tenaga anak-anak seusianya, Ahmad sepertinya tidak mau di terapi. Keanehan ini pula yang melatar belakangi si Pemilik Klinik untuk meruqyah si Ahmad.
Karena niat saya mau membantu, akhirnya saya membuat jadwal dengan Si Pemilik Klinik dan Ibu Ahmad untuk melakukan terapi ruqyah. Tempat yang disepakati adalah rumahnya Ibu Ahmad. Hal ini terdokumentasi dalam dialog via SMS berikut ini :
Minggu, 7 April 2013
Ibu Ahmad : Assalammualaikum, pak taufik bu hana (nama samara) bilang di rumah saya saja. nanti bu hana sama suaminya yg kesini, kira2 pak taufik bisa ke rumah saya jam berapa?
Awal ketertarikan saya di dunia ABK saat saya diundang oleh seorang pemilik Klinik yang menterapi Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Tanjung, Tabalong Kalsel. Lebih dari satu tahun yang lalu, saya diminta untuk mengisi acara Parenting yang biasa dilakukan oleh klinik tersebut sebulan sekali. Materi yang saya sampaikan waktu itu adalah menjadi orang tua juara, ternyata setelah acara selesai banyak orang tua yang anaknya berkebutuhan khusus bertanya tentang kondisi yang dialami oleh anak-anak mereka. Bahkan ada seorang ibu, sebut saja namanya Ibu Ahmad, setelah berkonsultasi dan saya diagnosa, ibunya positif terkena gangguan jin dan perlu ditindaklanjuti dengan terapi ruqyah. Ibu Ahmad adalah orang tua sebut saja Ahmad sebut saja namanya Ahmad.
Ahmad sejak lahir tidak bisa mendengar alias tuli dan dia juga gak bisa bicara sampai usianya ketika itu lebih kurang 3 tahun 10 bulan. Ahmad dalam kesehariannya menggunakan alat bantu dengar yang menempel di telinga kanannya, hanya saja alat tersebut tidak membantunya untuk mendengar. Ahmad adalah anak semata wayang dari ibu Ahmad.
Ahmad adalah pasien terapi di klinik ABK. Selama diterapi di klinik Ahmad menunjukkan perilaku aneh saat mau diterapi, diantara : menggigit, mencakar, menunjukkan kemarahan, kadang tenaganya melebihi tenaga anak-anak seusianya, Ahmad sepertinya tidak mau di terapi. Keanehan ini pula yang melatar belakangi si Pemilik Klinik untuk meruqyah si Ahmad.
Karena niat saya mau membantu, akhirnya saya membuat jadwal dengan Si Pemilik Klinik dan Ibu Ahmad untuk melakukan terapi ruqyah. Tempat yang disepakati adalah rumahnya Ibu Ahmad. Hal ini terdokumentasi dalam dialog via SMS berikut ini :
Minggu, 7 April 2013
Ibu Ahmad : Assalammualaikum, pak taufik bu hana (nama samara) bilang di rumah saya saja. nanti bu hana sama suaminya yg kesini, kira2 pak taufik bisa ke rumah saya jam berapa?
Saya : Nanti sy kabari bu, krn sy mash mengisi acara di gedung informasi
Ibu Ahmad : Iya pak ,makasih sebelumnya.dan maaf sudah mengganggu
Setelah selesai mengisi acara di Gedung Informasi saya mengirim SMS kembali :
Sy : Ass. Bu, jd ya? Di rmh siapa?
Sy : Ass. Bu, jd ya? Di rmh siapa?
Ibu Ahmad : Waalaikumsalam, jadi pak.di rumah saya saja. saya sms bu hana dulu
Pak taufik, bu hananya bisa. di rumah saya. sebentar lagi kesini. rumah saya dibelakang rumah abu2 yg ada pohon bambunya
Pak taufik, bu hananya bisa. di rumah saya. sebentar lagi kesini. rumah saya dibelakang rumah abu2 yg ada pohon bambunya
Alhamdulillah saya bersama bu hana (Pemilik Klinik ABK) dan suaminya menuju ke rumah ibu Ahmad, waktu itu menunjukkan pukul 5 sore lebih (WITA). Setelah masuk ngobrol sebentar kenalan dengan suaminya, kemudian saya meminta Ibu Ahmad agar segera mengambil wudhu dan memakai mukenah. Kemudian karena sudah didiagnosa sebelumnya maka benda-benda yang mengandung kesyirikan saya minta untuk dikeluarin untuk dimusnahkan. Jumlahnya banyak, diantaranya botol yang berisi minyak.. saya lupa karena yang memusnahkannya adalah suami dari Ibu Hana. Ada hal yang aneh terjadi saat mau membakar benda-benda tersebut, api yang digunakan saat menyuluh mati berkali-kali. Kemudian saya meminta agar sambil membacakan alfatihah dan ayat kursy berulang-ulang. Alhamdulillah akhirnya terbakar juga walau ada benda yang lama terbakarnya padahal terbuat dari benda yang mudah terbakar.
Setelah semuanya terbakar barulah dilakukan terapi ruqyah dan jin yang ada di tubuh ibu Ahmad pun beraksi keras, saya memintanya untuk keluar tapi sepertinya ia enggan untuk keluar. Dialog pun terjadi, namun Bahasa yang dia pakai tak saya mengerti alias Bahasa dayak paser.. Tapi saya yakin dia paham apa yang saya sampaikan.. meminta dia untuk bertaubat, masuk Islam..
Ketika adzan magrib berkumandang, ruqyah dihentikan, si ibu Ahmad pun saya sadarkan dengan memanggil namanya dan menepuk punggungnya agar dia tak dikendalikan oleh Jin yang ada ditubuhnya. Saya dan suami bu Hana shalat di mushalla dekat rumahnya.
Setelah setelah shalat maghrib ditunaikan, ruqyah pun dilanjutkan.. dan terjadi reaksi keras lagi.. Jin-nya enggan untuk keluar sepertinya masih ada yang mengikatnya.. saya pun gak tau.. akhirnya saya tanya kembali apakah masih ada benda-benda yang lainnya.. lantas ibu Ahmad yang masih dalam kesurupan menuju ke kamar mengambil sesuatu dari lemari..
Singkat cerita malam itu banyak hal yang terjadi :
1. Banyak barang-barang aneh yang dikeluarkan si ibu saat kesurupan dari kamarnya.. ada tusuk konde, kain bekas memandikan mayat keluarganya yang disimpan..
2. Si Ahmad sejak saat ibunya di ruqyah, dia melepaskan alat bantu dengarnya. Sepertinya dia merasa tidak nyaman. Walau ayahnya memasangkan ke telinganya dia tetap melepaskannya.
3. Si Ahmad mengunci mulutnya rapat-rapat.
4. Si ibu yang saat kesurupan merasakan telinganya kesakitan dan dia pun memegang telinganya.. setelah itu dia menunjuk ke anaknya.. Setelah saya membacakan ayat ruqyah dan doa ke telinga anaknya.
Malam itu si Ibu Ahmad kadang sadar, kadang kesurupan.. Namun jin-nya tetap enggan keluar.. Saya tidak memaksakan juga..
Namun keajaiban terjadi…
Saat itu Ahmad di pegang oleh Ibu Hana kemudian Bu Hana mengeluarkan bunyi dari lidah 2 kali… “tok!” “tok!”
dan….. si Ahmad bisa membunyikan lidahnya mengikuti bunyi yang sama… Alhamdulillah, pertolongan Allah datang. Wajah Ahmad malam itu tampak lebih cerah dari sebelumnya.. Ketika Bu Hana memanggil namanya, “Ahmaaad..!” si Ahmad pun mencari sumber suara… Subhanallaah!
Ibunya yang sudah sadar walau jin ditubuhnya masih belum keluar, mencoba memanggil nama anaknya.. hal yang sama pun terjadi, Ahmad mencari sumber suara.. Allahu Akbar!
Atas kesaksian itulah saya yakin, insyaAllaah si Ahmad bisa mendengar..
Karena waktu hampir jam 10 malam, akhirnya kami pamit, saya memberikan nasehat agar si Ibu Ahmad melakukan yang saya sarankan.. tetap melaksanakan shalat, membaca ayat kursy..
Keesokan harinya, Senin, 8 April 2013, seperti biasa saya pasti menanyakan kondisi paska ruqyah.. Berikut ini adalah SMS yang saya abadikan..
Sy : Ass. Gimana bu, paska ruqyah? Termasuk jg anak ibu, gmn kondisinya?
Setelah semuanya terbakar barulah dilakukan terapi ruqyah dan jin yang ada di tubuh ibu Ahmad pun beraksi keras, saya memintanya untuk keluar tapi sepertinya ia enggan untuk keluar. Dialog pun terjadi, namun Bahasa yang dia pakai tak saya mengerti alias Bahasa dayak paser.. Tapi saya yakin dia paham apa yang saya sampaikan.. meminta dia untuk bertaubat, masuk Islam..
Ketika adzan magrib berkumandang, ruqyah dihentikan, si ibu Ahmad pun saya sadarkan dengan memanggil namanya dan menepuk punggungnya agar dia tak dikendalikan oleh Jin yang ada ditubuhnya. Saya dan suami bu Hana shalat di mushalla dekat rumahnya.
Setelah setelah shalat maghrib ditunaikan, ruqyah pun dilanjutkan.. dan terjadi reaksi keras lagi.. Jin-nya enggan untuk keluar sepertinya masih ada yang mengikatnya.. saya pun gak tau.. akhirnya saya tanya kembali apakah masih ada benda-benda yang lainnya.. lantas ibu Ahmad yang masih dalam kesurupan menuju ke kamar mengambil sesuatu dari lemari..
Singkat cerita malam itu banyak hal yang terjadi :
1. Banyak barang-barang aneh yang dikeluarkan si ibu saat kesurupan dari kamarnya.. ada tusuk konde, kain bekas memandikan mayat keluarganya yang disimpan..
2. Si Ahmad sejak saat ibunya di ruqyah, dia melepaskan alat bantu dengarnya. Sepertinya dia merasa tidak nyaman. Walau ayahnya memasangkan ke telinganya dia tetap melepaskannya.
3. Si Ahmad mengunci mulutnya rapat-rapat.
4. Si ibu yang saat kesurupan merasakan telinganya kesakitan dan dia pun memegang telinganya.. setelah itu dia menunjuk ke anaknya.. Setelah saya membacakan ayat ruqyah dan doa ke telinga anaknya.
Malam itu si Ibu Ahmad kadang sadar, kadang kesurupan.. Namun jin-nya tetap enggan keluar.. Saya tidak memaksakan juga..
Namun keajaiban terjadi…
Saat itu Ahmad di pegang oleh Ibu Hana kemudian Bu Hana mengeluarkan bunyi dari lidah 2 kali… “tok!” “tok!”
dan….. si Ahmad bisa membunyikan lidahnya mengikuti bunyi yang sama… Alhamdulillah, pertolongan Allah datang. Wajah Ahmad malam itu tampak lebih cerah dari sebelumnya.. Ketika Bu Hana memanggil namanya, “Ahmaaad..!” si Ahmad pun mencari sumber suara… Subhanallaah!
Ibunya yang sudah sadar walau jin ditubuhnya masih belum keluar, mencoba memanggil nama anaknya.. hal yang sama pun terjadi, Ahmad mencari sumber suara.. Allahu Akbar!
Atas kesaksian itulah saya yakin, insyaAllaah si Ahmad bisa mendengar..
Karena waktu hampir jam 10 malam, akhirnya kami pamit, saya memberikan nasehat agar si Ibu Ahmad melakukan yang saya sarankan.. tetap melaksanakan shalat, membaca ayat kursy..
Keesokan harinya, Senin, 8 April 2013, seperti biasa saya pasti menanyakan kondisi paska ruqyah.. Berikut ini adalah SMS yang saya abadikan..
Sy : Ass. Gimana bu, paska ruqyah? Termasuk jg anak ibu, gmn kondisinya?
Ibu Ahmad : Waalaikumsalam,alhamdulillah badan saya terasa ringan.biasanya saya kalo bangun tidur pegal,pusing seperti anemia,sering bolak-balik kamar mandi,skrg sudah tidak lg, perasaan saya jg lebih tenang,hati saya biasanya was2 sudah tidak lagi,kalo saya bawa motor biasanya pengen ngebut ?J?,tapi skrg sudah tidak lagi.anak saya juga alhamdulillah wajahnya keliatan lebih ceria,tdk suka memukul tiba2,kalo dipanggil langsung menoleh,dan banyak mengoceh.tapi ustad setelah ustad pulang,saya merasa msh ada yg mau keluar cm gak jadi,di telinga sebelah kanan.tadi saya rasakan wkt saya bawa kendaraan.
Sy : Pegang yg sakit, bacakan ayat alqur'an yg dihafal dan do'a bismillah 3x a'udzu bi izzatillah waqudrotihi min syarri maa ajidu wa uhajiru 7x
Ibu Ahmad : Oiya,ada lagi keanehan hari ini ustad.biasanya kucing cm lewat saja di depan rumah,ini kucingnya justru tiduran di mtr saya,di pasar juga begitu ada kucing yg tiduran di motor saya saja.pokoknya hari ini banyak yg aneh yg saya temui.tapi saya istigfar saja
Sy : Bacakan do'a a'udzu bikalimatillaahit tammaati min syarri maa khalaaq
Ibu Ahmad : Alhamdulillah,terima kasih ustad,semoga Allah SWT membalas kebaikan ustad
Sebagaimana yang sudah saya ketahui bahwa pada hari rabu Ibu Ahmad dan Ahmad berangkat ke Jakarta untuk memeriksakan kondisi pendengaran anaknya ke dokter Spesialis THT di Jakarta. Ada pun biaya perjalanan mereka ditanggung oleh kantor tempat ayah Ahmad bekerja.
Pada hari rabu, 10 April 2013 saya kembali mengSMS si Ibu Ahmad untuk mengetahui kondisi atau perkembangan anaknya..
Sy : Ass. Gimana bu, kondisi si rafif skrg?
Pada hari rabu, 10 April 2013 saya kembali mengSMS si Ibu Ahmad untuk mengetahui kondisi atau perkembangan anaknya..
Sy : Ass. Gimana bu, kondisi si rafif skrg?
Ibu Ahmad : Waalaikumsalam,saya msh ngantri di dokter THT nya pak.nanti saya kbrin kalo sudah ada kejelasan.
Sy : Smg Allah memberikan kesembuhan dan berita gembira
Ibu Ahmad : Amiiinnn ya robbal'alamin
Malam itu tak ada SMS balasan dari si Ibu Ahmad sehingga memutuskan saya bertanya lagi… Kamis, 11 April 2013 :
Sy : Ass. Gimana bu hasil pemeriksaan si rafif?
Malam itu tak ada SMS balasan dari si Ibu Ahmad sehingga memutuskan saya bertanya lagi… Kamis, 11 April 2013 :
Sy : Ass. Gimana bu hasil pemeriksaan si rafif?
Ibu Ahmad : WaalaikumsaLam, rafifnya tidak bisa mendengar alias tuli pak.jadi keputusannya harus di operasi kedua telinganya.ini lg negosiasi ke perusahaan semoga perusahaan mau membantu untuk biaya alat bantu dengarnya krn mahal sekali biayanya pak.semoga saja bisa di bantu.
Kemudian saya sms untuk meyakinkan Ibu Ahmad,
Kemudian saya sms untuk meyakinkan Ibu Ahmad,
Sy : Dicoba aja diterapi di klinik terlbh dahulu. Ibu sdh saksikan ktk dia bs mengikuti apa yg dilakukan olh bu evy dg mmbunyikn mulutnya dan dia ikut, kmdn dia jg yg sy saksikn sdh mulai bs mmperhtikan panggilan2 thd namanya. Boleh jd ktk diperiksa dg dr.THT gangguan pd rafif trjd lg. Saran sy jgn lgsg vonis utk dioperasi. Jk sy tanya brp % tingkat keberhasilan operasinya?
Ibu Ahmad : Dari dokternya setelah di operasi rafif bisa mendengar dengan normal,tapi di butuhkan terapi jg untuk membantu rafif mengenali suara2 sekitar 1 tahunan.
Ibu Ahmad : Dari dokternya setelah di operasi rafif bisa mendengar dengan normal,tapi di butuhkan terapi jg untuk membantu rafif mengenali suara2 sekitar 1 tahunan.
Sy : Coba dibalik dulu terapi dulu, lihat perkembangan sd 3bln baru diputuskan stlh tau hasilnya. Sy akan bantu bagaimana metode terapinya shg bu evi melkukan apa yg sy ajarkn k beliau
Ibu Ahmad : Sebelum operasi nanti rafif di tes lagi pak,jadi supaya lebih meyakinkan apakah hrs dioperasi atw tdk.saya msh konsultasikan dng dokternya hari ini.semoga saja ada perubahan yg lebih baik jadi tidak perlu operasi.
Sy : Bacakan ke telinganya do'a Allahumma 'aafini fii badanii Allahumma 'aafini fii sam'i (Ahmad) allahumma 'aafini fii bashori 3x kemudian tiupkan ke telinga yg sakit atau tdk mendengar atau keduanya
Ibu R : Makasih ustad
Setelah SMS tanggal 11 April 2013, menunggu pemeriksaan lanjutan 3 hari kemudian tak ada kabar tentang si Ahmad.
Namun tiba-tiba pada hari Senin, 14 April 2013, sebuah SMS masuk dari Ibu Ahmad :
Ibu Ahmad: Assalamualaikum,pak ustad alhamdulillah ada berita gembira.setelah tes tadi ternyata hasilnya normal.rafif tidak perlu operasi.
Sy : Ibu lakukan sujud syukur kemudian stlah itu bertasbih, bertahmid dan beristighfar.. Sy turut bersyukur atas karunia Allah kpd kelg ibu. Alhamdulillahirrobbil'alamiin
Setelah SMS tanggal 11 April 2013, menunggu pemeriksaan lanjutan 3 hari kemudian tak ada kabar tentang si Ahmad.
Namun tiba-tiba pada hari Senin, 14 April 2013, sebuah SMS masuk dari Ibu Ahmad :
Ibu Ahmad: Assalamualaikum,pak ustad alhamdulillah ada berita gembira.setelah tes tadi ternyata hasilnya normal.rafif tidak perlu operasi.
Sy : Ibu lakukan sujud syukur kemudian stlah itu bertasbih, bertahmid dan beristighfar.. Sy turut bersyukur atas karunia Allah kpd kelg ibu. Alhamdulillahirrobbil'alamiin
Setelah kabar gembira itu, sekitar tanggal 19 Mei 2013, Klinik ABK milik Ibu Hana mengadakan seminar Talkshow di gedung Informasi dimana saya diminta sebagai Pematerinya yang bertemakan “Fenomena Gangguan Fisik/Non Fisik pada Anak serta Solusinya”. Saat itu itu saya meminta Ibu Ahmad memberikan testimony dihadapan peserta seminar yang jumlahnya puluhan orang. Pada hari itulah saya baru tahu berapa biaya operasi dan alat bantu dengan (klokea) yang akan dicangkokkan ke telinga anaknya dengan jaminan belum bisa mendengar dan perlu terapi selama 1 tahun.. Biaya operasinya 50 Juta, biaya alatnya 350 juta (setelah diskon)..
Namun orang yang paling bingung bin gak habis pikir terhadap si Ahmad adalah Dokter Spesialis THT yang memeriksanya. Ketika pemeriksaan pertama positif tuli dan harus dioperasi, tapi 3 hari kemudian didiagnosa kembali dengan pemeriksaan yang sama, hasil akhirnya si Ahmad pendengarannya NORMAL.. gak perlu OPERASI.. Terus terang dikatakan ibunya, inilah yang membuat dokter THT tersebut bingung dan meminta agar dia memeriksakan anaknya kembali..
Pertanyaan yang muncul dibenak anda, bagaimana kondisi Ahmad sekarang???
Yang penasaran mengirim email ke alfaqirtaufik@yahoo.com insyaAllah saya akan berikan no si Pemilik Klinik ABK yang masih menterapi si Ahmad.
Semoga Allah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.. Aamiin
Alhamdulillaahil ladzii tatimmush shaalihaat..
Muhammad Taufik
Namun orang yang paling bingung bin gak habis pikir terhadap si Ahmad adalah Dokter Spesialis THT yang memeriksanya. Ketika pemeriksaan pertama positif tuli dan harus dioperasi, tapi 3 hari kemudian didiagnosa kembali dengan pemeriksaan yang sama, hasil akhirnya si Ahmad pendengarannya NORMAL.. gak perlu OPERASI.. Terus terang dikatakan ibunya, inilah yang membuat dokter THT tersebut bingung dan meminta agar dia memeriksakan anaknya kembali..
Pertanyaan yang muncul dibenak anda, bagaimana kondisi Ahmad sekarang???
Yang penasaran mengirim email ke alfaqirtaufik@yahoo.com insyaAllah saya akan berikan no si Pemilik Klinik ABK yang masih menterapi si Ahmad.
Semoga Allah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.. Aamiin
Alhamdulillaahil ladzii tatimmush shaalihaat..
Muhammad Taufik
Foto yg bersama saya adalah anak yg sy ceritakan di atas