Ruqyah Syariah bagian dari dakwah tauhid
Datang pasien sekeluarga suami,istri, anak dan cucu (anak kecil) datang sekitar jam 4 sore.
Yang sakit istrinya dengan dibopong sama anak dan suaminya masuk rumah sy, tidak sanggup duduk kemudian sy kasih bantal untuk tiduran.
Kemudian mendengar mereka bercerita pemasalahan atau keluhan penyakitnya, suaminya bilang istrinya baru pulang dari rumah sakit diopname, sulit tidur kalo sakit sampai menjerit2, kaki bengkak, lemas, dia bilang sakit kuning juga.
Kemudian sy ajak bicara istrinya yg sakit ternyata percakapannya masing nyabung, istrinya masih sadar dan masih bisa diajak berfikir.
Sambil bincang2 ringan tanpa terasa olehnya sy diagnosa verbal terkait tanda2 gangguan non medis, istrinya sering mimpi buruk dan pernah lihat penampakan.
Setelah melakukan diagnosa awal yg saya peroleh yaitu ada penyakit medis dan non medisnya, kemudian sy tawarkan mau diobati/diruqyah langsung atau diobati secara menyeluruh, hanya saja membutuhkan waktu dan kesabaran, dan membutuhkan waktu 2-3 jam. Akhirnya mereka memilih bersabar dgn penanganan intensif.
Dengan bercerita santai non formal sy berbincang2 tentang tauhid, perbuatan2 syirik tanpa sadar biasa dilakukan, ciri2 perdukunan, perbuatan2 yg bisa melemahkan iman, ciri2 orang kena gangguan non medis, tanda2 reaksi, tanda2 penyakitnya keluar dan teknik ruqyah mandiri.
Tidak terasa waktu sholat magrib tiba, sy ajak yg lelaki sholat di mushola dekat rumah, selesai sholat semuanya ajak makan bersama. Standar pelayanan kami jika masuk jam makan maka semua tamu/pasien dan semua keluarga kami makan bersama2
Pengobatan sy lanjutkan setelah sholat isya, alhamdulilah istrinya. Sudah bisa duduk padahal belum sy apa-apain. Setelah materi sudah selesai sy sampaikan. Kemudian sy ajak untuk berdoa dan muhasabah.
Setelah selesai muhasabah/doa sy minta untuk ruqyah mandiri. Alhamdulilah istri, suami dan anaknya dgn izin allah bisa ruqyah mandiri. Sy hanya memperhatikan dan sesekali memberi intruksi cara penanganan.
Pada saat itu anaknya sy perintahkan untuk meruqyah sendiri ibunya dan suaminya memegang kantong plastik utk menampung air liur. Dengan izin Allah ibunya sembuh diruqyah oleh anak dan suaminya.
Setelah selesai muhasabah/doa sy minta untuk ruqyah mandiri. Alhamdulilah istri, suami dan anaknya dgn izin allah bisa ruqyah mandiri. Sy hanya memperhatikan dan sesekali memberi intruksi cara penanganan.
Pada saat itu anaknya sy perintahkan untuk meruqyah sendiri ibunya dan suaminya memegang kantong plastik utk menampung air liur. Dengan izin Allah ibunya sembuh diruqyah oleh anak dan suaminya.
Alhamdulilah tamu saya dgn izin allah dapat meruqyah mandiri dan meruqyah orang lain, tentu tidak cukup disitu saja berlu belajar lagi.
Proses pengobatan ruqyah syariah tidak mesti kesurupan, teriak2 dan ngamuk2.
Dari pengalaman pribadi sekitar 25% pasien tidak sy sentuh dan sy bacakan Ayat2 Al Quran, cukup pasien sendiri yg melakukannya
Ya Allah cabut sumua sifat buruk yg ada dalam diri kami dan gantikan denga akhlak yg baik, Amiin