Bismillahirrahmanirrohim..
Jadi perukyah itu harus iklas dari lubuk hati terdalam, dan dilakukan demi mendapat ridho Allah SWT.
Saya punya cerita menarik,, ada seseorang menghubungiku dan meminta untuk merukyah ayahnya yang sakit tak kunjung sembuh sudah hampir 3 tahunan. Saya merasa iba ketika mendengar cerita kondisi ayahnya. Walaupun pekerjaan pribadi masih banyak yang harus dilakukan, karena terdorong rasa iba ingin membantu akhirnya saya menyanggupi untuk berkunjung kerumah orang tuanya. Sebab jarak kelokasi jauh dan saya tidak tahu alamatnya, saya meminta untuk bertemu saja di perempatan dimana banyak angkot yang ngetem disitu. Kami berjanji untuk bertemu jam 10 pagi.. setelah sampai di lokasi saya menunggu 30 menit belum datang juga,, saya sms memberitahukan bahwa saya sudah sampai di tempat yang dijanjikan.. Beliau menjawab agar saya menunggu. 30 menit berlalu.. sampai berakar pantat ini menunggu di tempat yang sama.. saya agak khawatir juga takut dikira mata2 intelejen yg sedang menyamar...
2 jam berlalu.. Masya Allah kesabaranku habis.. Akhirnya aku telepon dan kutanyakan jadi tidak mau bertemu di tempat yg dijanjikan.. Dengan nada enteng jawabnya " Maaf kang saya sedang sibuk, gimana kalau lain waktu saja".
Jadi perukyah itu harus iklas dari lubuk hati terdalam, dan dilakukan demi mendapat ridho Allah SWT.
Saya punya cerita menarik,, ada seseorang menghubungiku dan meminta untuk merukyah ayahnya yang sakit tak kunjung sembuh sudah hampir 3 tahunan. Saya merasa iba ketika mendengar cerita kondisi ayahnya. Walaupun pekerjaan pribadi masih banyak yang harus dilakukan, karena terdorong rasa iba ingin membantu akhirnya saya menyanggupi untuk berkunjung kerumah orang tuanya. Sebab jarak kelokasi jauh dan saya tidak tahu alamatnya, saya meminta untuk bertemu saja di perempatan dimana banyak angkot yang ngetem disitu. Kami berjanji untuk bertemu jam 10 pagi.. setelah sampai di lokasi saya menunggu 30 menit belum datang juga,, saya sms memberitahukan bahwa saya sudah sampai di tempat yang dijanjikan.. Beliau menjawab agar saya menunggu. 30 menit berlalu.. sampai berakar pantat ini menunggu di tempat yang sama.. saya agak khawatir juga takut dikira mata2 intelejen yg sedang menyamar...
2 jam berlalu.. Masya Allah kesabaranku habis.. Akhirnya aku telepon dan kutanyakan jadi tidak mau bertemu di tempat yg dijanjikan.. Dengan nada enteng jawabnya " Maaf kang saya sedang sibuk, gimana kalau lain waktu saja".
Huff.. Akhirnya pulang #sambil_salto..