“Bang, Aku kena, tolong obati aku”.
Disuatu pagi Jum'at awal tahun 2012 (saya lupa tepatnya), datang seorang rekan Hakim bernama BN, SH, MH datang menghadap saya diruang kerja, dengan kondisi tertatih-tatih dan kepala miring tak bisa ditegakkan, lalu berkata "Bang, aku kena, tolong obati aku". Saya tidak tahu kejadian itu karena kami tidak satu ruangan, Rupanya sudah dua hari dia tak masuk kantor karena tak bisa bangun karena kepalanya sakit sekali sampai lehernya kaku. Saya bertanya : mengapa ?, BN menjawab : “sudah dua hari aku menderita Bang, ini hari ketiga tidak bisa bangun, hari ini aku paksakan temui Abang, sudah kedokter katanya tidak ada penyakit, tapi lihatlah keadaanku, tolong Bang !”
Mendengar pengakuan dan melihat kondisinya, saya menduga ini mungkin sihir. Lalu saya katakan padanya : “Ya, nanti malam ba’da Isya’ Abang kerumahmu, tunggu saja”. Setelah mengucapkan salam dia izin pulang bersama adiknya yang menemani dan membimbing berjalan sekaligus sebagai sopir (dadakan)karena BN tak mampu lagi menyetir.
Setelah saya selesai sholat Jum’at (Mesjid Universitas Muhammadiyah Kupang), saya berdoa khusuk dan Ikhlas kepada Allah Azza Wa Jalla khusus untuk diri BN, yang intinya; Ya Allah Yang Maha Penyembuh, hamba bermohon kehadiratMu, berilah hambaMu ini kemampuan untuk mengobati teman hamba yang sakit bernama BN, tanpa pertolongan dan kesembuhan dariMu tidaklah hamba yang lemah ini bisa berbuat apa-apa”.
Ba’da Isya’ saya kerumah BN dengan membawa alat bekam (Hijamah) dan obat Habatussauda (Jinten Hitam) yang telah dikemas menjadi kapsul. Mulailah proses pengobatan.
Pertama saya minta BN (Muslim) berwudhu dan sholat 2 raka’at lalu berdoa kepada Rabb untuk minta kesembuhan; Sementara saya menyiapkan air putih segelas yang ditiup dengan bacaan Ayat Al Qur’an : Al Fatihah, Ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas, dengan do’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar air ini bisa menjadi obat untuk mengusir segala penyakit fisik maupun sihir yang dikirim orang. Selesai BN sholat, saya minta dia minum air tadi berikut 2 butir habatussauda ar -ruqyah dengan terlebih dahulu mengucap Basmallah. Kemudian saya ajak dia ngobrol sebentar dengan maksud untuk mendiagnosa penyakitnya (BN tidak tahu tujuan saya ngobrol). Tidak berapa lama BN mulai sendawa terus-menerus dan disertai cegukan berkali-kali, pertanda air ruqyah dan habatussauda ar-ruqyah telah bekerja, penyakit mulai bereaksi, doa hambaNya diijabah .
Berikutnya, Saya mulai melakukan Bekam (Hijamah) pada belakang tubuhnya. Setiap alat kop bekan mau dipasang saya tiup setelah dibacakan Al Fatihah, dengan niat mengeluarkan penyakit, racun dan sihir yang ada dalam tubuh BN. Titik bekamnya adalah 1. Tengkuk (tengah pangkal leher belakang), 2. Atas tulang belikat kanan 3. Atas tulang belikat kiri 4. Samping kanan leher belakang dan 5. Samping kiri leher belakang. Selebihnya, alat kop tadi saya jejerkan samping kanan dan kiri ruas tulang belakang sampai kebawah arah pinggul. Lima menit kemudian semua alat kop saya buka, seluruh bekas kop saya tembak dengan pena jarum antiseptic (10 tembakan tiap bekas kop), kecuali bekas kop pada samping kanan dan kiri leher, setelah itu semua kop dipasang kembali selama 10 - 15 menit, lalu dibuka untuk membersihkan darah kotor. BN tertidur dan pengobatan selesai.
Sabtu pagi besoknya, Saya telpon BN untuk menanyakan keadaannya sekaligus menyampaikan maksud mengulangi meruqyah BN. Saya kaget mendengar jawabannya : “Abang aku lagi nyetir (mobil) ni ngantar anak kesekolah, tidak usah diruqyah lagi Bang aku sudah sembuh bener, besok (Minggu) aku berangkat ke jakarta pesawat pagi untuk ikut pelatihan”. Sejak saat itu belum pernah lagi ganguan itu datang pada BN.
Alhamdulillah ya Rabb. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Hanya dengan pertolonganMu semua kesembuhan itu terjadi.
Pesan Saya : Bergantung dan bermohonlah hanya kepada Allah Azza Wa Jalla semata untuk kesembuhan suatu penyakit, tinggalkanlah perbuatan Syirik dan bid’ah, ikutilah Sunnah Rasul Shallallahu Alaihi Wassallam dalam pengobatan, Anda akan menyaksikan betapa dahsyat hasilnya. (PENGOBATAN ISLAM TIDAK ADA YANG DIRAHASIAKAN; Jika ada yang mengobati dengan merahasiakan dan menyembunyikan bacaan dan cara pengobatannya, itu adalah cara sorang dukun laknatullah).