Dulu
(tahun 2005 an) ada seorang ustadz yang menemui saya, ia hijrah ke Jawa
Barat dari daerah asalnya di pedalaman Sulawesi setelah mendapat
petunjuk dari Allah Swt. Ibu dan ayahnya meninggal terkena sihir dukun
asli pribumi yang benci terhadap mereka, karena mereka keluarga da'i
penentang kesyirikan. Ayah dan Ibunya meninggal dengan kondisi organ
bagian dalam seperti ada yang pecah dan keluar darah lewat hidung,
mulut, telinga dan dubur setelah menghancurkan pusat-pusat kesyirikan
(kuburan, jimat, dll). Dukun itu pun mengancam akan menghabisi (sihir)
semua keluarganya.
Ia (Ustadz tersebut) pun saat itu dalam
keadaan sakit, dari duburnya selalu keluar darah segar dalam jumlah
sangat banyak sehingga membuat ia lemas karena kekurangna darah, tetapi
secara medik (setelah dicek dokter) tidak ditemukan penyakit apapun.
Kemudian, Ustadz itu saya obati dengan ruqyah syar'iyyah, bekam dan
herba nabawi. Alhamdulillah, setelah itu sakitnya sembuh.
Ada hal
yang kami bincangkan dan sepakat bersama yang masih saya ingat,
"Ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah Swt. Jangan pernah takut
dan berhenti dakwah, walaupun kematian yang kita hadapi. Jika negara
berperan penuh dan syariat Islam ditegakkan secara sempurna (kaffah),
maka semua bentuk kesyirikan akan musnah dan kemuliaan Islam akan
terpancar ke seluruh alam (rahmatan lil 'alamin)." Namun, sayang,
setelah itu kami tidak berjumpa dan saya pun tidak mengetahui keberadaan
beliau dimana.
Semoga Allah Swt menjaga, memenangkan dan memuliakan Islam dan muslimin. Amiin.
*****
Bersama: Rumah Sehat Inqilabi (RSI)
Dulu
(tahun 2005 an) ada seorang ustadz yang menemui saya, ia hijrah ke Jawa
Barat dari daerah asalnya di pedalaman Sulawesi setelah mendapat
petunjuk dari Allah Swt. Ibu dan ayahnya meninggal terkena sihir dukun
asli pribumi yang benci terhadap mereka, karena mereka keluarga da'i
penentang kesyirikan. Ayah dan Ibunya meninggal dengan kondisi organ
bagian dalam seperti ada yang pecah dan keluar darah lewat hidung,
mulut, telinga dan dubur setelah menghancurkan pusat-pusat kesyirikan
(kuburan, jimat, dll). Dukun itu pun mengancam akan menghabisi (sihir)
semua keluarganya.
Ia (Ustadz tersebut) pun saat itu dalam keadaan sakit, dari duburnya selalu keluar darah segar dalam jumlah sangat banyak sehingga membuat ia lemas karena kekurangna darah, tetapi secara medik (setelah dicek dokter) tidak ditemukan penyakit apapun. Kemudian, Ustadz itu saya obati dengan ruqyah syar'iyyah, bekam dan herba nabawi. Alhamdulillah, setelah itu sakitnya sembuh.
Ada hal yang kami bincangkan dan sepakat bersama yang masih saya ingat, "Ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah Swt. Jangan pernah takut dan berhenti dakwah, walaupun kematian yang kita hadapi. Jika negara berperan penuh dan syariat Islam ditegakkan secara sempurna (kaffah), maka semua bentuk kesyirikan akan musnah dan kemuliaan Islam akan terpancar ke seluruh alam (rahmatan lil 'alamin)." Namun, sayang, setelah itu kami tidak berjumpa dan saya pun tidak mengetahui keberadaan beliau dimana.
Semoga Allah Swt menjaga, memenangkan dan memuliakan Islam dan muslimin. Amiin.
*****
Bersama: Rumah Sehat Inqilabi (RSI)
Ia (Ustadz tersebut) pun saat itu dalam keadaan sakit, dari duburnya selalu keluar darah segar dalam jumlah sangat banyak sehingga membuat ia lemas karena kekurangna darah, tetapi secara medik (setelah dicek dokter) tidak ditemukan penyakit apapun. Kemudian, Ustadz itu saya obati dengan ruqyah syar'iyyah, bekam dan herba nabawi. Alhamdulillah, setelah itu sakitnya sembuh.
Ada hal yang kami bincangkan dan sepakat bersama yang masih saya ingat, "Ibadah, hidup dan mati kita hanya untuk Allah Swt. Jangan pernah takut dan berhenti dakwah, walaupun kematian yang kita hadapi. Jika negara berperan penuh dan syariat Islam ditegakkan secara sempurna (kaffah), maka semua bentuk kesyirikan akan musnah dan kemuliaan Islam akan terpancar ke seluruh alam (rahmatan lil 'alamin)." Namun, sayang, setelah itu kami tidak berjumpa dan saya pun tidak mengetahui keberadaan beliau dimana.
Semoga Allah Swt menjaga, memenangkan dan memuliakan Islam dan muslimin. Amiin.
*****
Bersama: Rumah Sehat Inqilabi (RSI)