MERUQYAH JIN BANDEL (LEBIH BAIK MATI DARIPADA HARUS KELUAR DARI TUBUH MANUSIA) DENGAN SURAT AL BAQOROH

Agus Abdulloh

(Praktisi ruqyah magelang)

Beberapa hari yang lalu saya meruqyah jin bandel (lebih baik mati daripada harus keluar dari tubuh manusia) bersama Ustadz Apit. Ini adalah ruqyah saya yang ke3 kali. Pada ruqyah pertama dan kedua, jin tersebut mengatakan bahwa “lebih baik mati daripada harus keluar dari tubuh manusia” padahal jinnya sudah kesakitan – wallohu a’lam.

Ketika saya hendak pergi meruqyah, saya teringat hadis dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة

“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqoroh di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)

Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan:

إِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ، خَرَجَ مِنْهُ

“Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al Baqoroh dibacakan dalam rumah, maka dia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642).

Setan yang lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqoroh adalah setan yang mengganggu secara zahir. Sebagaimana keterangan yang dinukil Ibnu Hibban, dari Imam Abu Hatim:

قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ بَيْتَهُ»، أَرَادَ بِهِ مَرَدَةَ الشَّيَاطِينِ دُونَ غَيْرِهِمْ

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “setan tidak akan memasuki rumahnya” maksudnya adalah setan yang membangkang (mengganggu) bukan yang lainnya. (Shahih Ibnu Hibban, 3:59)

Pada saat saya mulai membaca Surat Al Fatihah, jin mulai bereaksi. Kemudian saya melanjutkan dengan bacaan Surat Al Baqoroh. Ketika menjumpai ayat-ayat yang dapat menasehati jin tersebut bacaan saya keraskan kemudian saya terjemahkan dengan maksud untuk mendakwahi jin tersebut. Melihat reaksi yang cukup keras yang menandakan jin tersebut kepanasan pada awal puluhan ayat, saya menghentikan membaca kemudian saya menasehati untuk keluar dari dalam tubuh manusia dan saya ajak untuk masuk Islam.

Dengan sombongnya jin tersebut berkata, “lebih baik mati daripada keluar dari tubuh ini”. Saya katakana, “Klo tidak mau masuk Islam saya tidak akan memaksa karena “lakum diinukum waliyadiin” dan sebaiknya keluar dari dalam tubuh manusia”. Karena masih dalam kesombongannya maka kemudian saya katakan, “kamu sudah saya ingatkan berkali-kali untuk keluar tapi kamu tetap sombong dan tidak mau keluar. Saya berdoa kepada Alloh untuk menyerahkan perkara ini kepada Alloh. Jangan salahkan saya klo Alloh membakarmu atau membunuhmu”.

Bacaan Al Baqoroh kembali saya lantunkan cukup lama dan jinpun sempat meminta ampun. Ketika bacaan Al Quran saya hentikan saya menasehatinya lagi dan jin itu tetap pada pendirian semula yaitu “lebih baik mati daripada keluar dari tubuh ini”. Akhirnya saya bertekat untuk membaca dan tidak menghiraukan erangan2 jin tersebut. Walaupun jin tersebut meminta ampun, saya tetap membacanya karena saya sudah menyerahkan perkara ini kepada Alloh. Tak terasa saya sudah membaca hampir 200 ayat Surat Al Baqoroh dan orang yang dirasuki jinpun saya lihat sudah sangat lemas. Akhirnya Ustadz Apit menasehati jin tersebut dan mau untuk Syahadat dan setelah Syahadat Alhamdulillah jinnya mudah dikeluarkan.

Yang dapat saya simpulkan dari pengalaman saya adalah bahwa ketika saya membaca Surat Al Baqoroh yang panjang, saya merasakan ada kehausan untuk terus membacakan. Berbeda ketika membaca dengan surat2 pendek yang kadang ada keinginan berhenti ketika ayat pendek sudah selesai. Bagi para Peruqyah yang menghadapi jin yang bandel, bisa mempraktekkan apa yang saya lakukan. Baarokallohu fiikum