================
Judul status diatas merupakan judul sebuah tulisan di ruang "Nostalgia Haji" yang dimuat di Harian Republika (Kamis, 22 Oktober 2009)...........
Penulisnya adalah H. Indra Wisnu Wardhani, Jama'ah Bilad Tour Yogyakarta.................
Saya telah berlangganan Republika sejak tahun 2007 dan pas buka kliping koran, ketemu tulisan "Ketika Dukun Naik Haji" ini....
Ceritanya :
Adalah H. Indra bersama 3 orang temannya ditempatkan dalam satu kamar di sebuah maktab haji di Makkah bersama seorang kakek sepuh berusia 85 tahun....
Kakek sepuh ini menunaikan ibadah haji bersama istrinya yg berusia 79 tahun dan berada di kamar lain bersama jamaah perempuan...
Hari pertama tidak ada masalah...
Tapi pada hari kedua, masalah muncul. Sang nenek tidak mau berpisah dengan suaminya. H Indra dan teman-temannya berusaha memaklumi..
Ketika berangkat ke Madinah, muncul lagi masalah...
Semestinya jamaah laki-laki harus dipisah dr jamaah perempuan..
Tapi kakek itu dan istrinya tidak mau dipisah, jadilah mereka sekamar berlima..
Pada suatu malam jam 02.00 terjadi keanehan, si nenek tanpa sebab berteriak-teriak. Dia membuka jendela kamar, padahal udara diluar sangat dingin....
Saat teriak-teriak itu, dia mengaku diikuti arwah anaknya yg sudah meninggal dr kecil. Katanya, arwah anaknya menempel di pundaknya !!!
Si nenek mengaku lemas dan melayang-layang. Kemudian ada orang yg membacakan ayat-ayat al-Qur'an sampai dia sadar....
Hari kedua, si nenek membuat gaduh lagi, membangunkan org yg ada di kamarnya. Bahkan dia meminta Pak H. Indra utk memukul anaknya yg menempel di pundaknya...
Melihat keanehan demi keanehan, akhirnya si nenek dan si kakek di interogasi....
Saat di interogasi, keluarlah pernyataan yg mengejutkan bahwa mereka berdua (suami istri) adalah dukun di pinggiran kota Jakarta...
Mereka biasa "membantu" org utk naik jabatan, jodoh dan sebagainya. Bahkan termasuk utk mengguna-gunai org lain...
Akhirnya H. Indra dan teman-temanya menganjurkan agar keduanya bertobat dgn taubat nasuha....
Tapi, keduanya kompak menolak utk taubat...
Bahkan si nenek menyesal naik haji, katanya :
"Kalau hari Minggu gini, pasien saya bisa 100 orang. Berapa duit, tuh ? Saya kesini terpaksa krn disuruh anak-anak"... Masya Allah !!!
Ketika keduanya diminta istighfar, malah mereka menawaran uang kalau bisa memulangkan keduanya ke Jakarta saat itu....
Selama di tanah suci, keduanya tak pernah pergi ke masjid.
==============================
Ternyata, jin-nya juga "naik haji". Maksudnya : Naik ke pundak wak haji..he...he..
ONH haruslah benar-benar halal...
Tags
ARTIKEL RUQYAH