Kisah ini sebetulnya sudah lama, sekitar 2 bulanan ke belakang. Pengalaman rukyah bersama Ustd Syamsul Arifin, hanya baru terlintas dan ingin berbagi cerita dengan sahabat2 Quranic Qur'anic Healing Indonesia.
Kisah bermula dari seorang sahabat sebut saja "D" yang datang dan
menceritakan bahwa ada kawannya yang kebetulan bekerja di Perusahaan
terkenal di Indonesia sedang mempunyai masalah. Istrinya sudah
pingsan/tak sadarkan diri selama kurang lebih 1 bulan.
Singkat
cerita kami berkunjung ke rumah sebut saja "G" untuk silaturahmi dan
menanyakan perihal penyakit istrinya. "G" menceritakan awal mula
kejadian penyakit istrinya. Awalnya tidak ada yang aneh baik fisik
maupun perilaku istrinya. Istrinya adalah ahli ibadah yang sangat taat
dan hampir tidak pernah terlewat mengerjakan baik shalat wajib maupun
shalat sunah, serta doa doa yang sering diamalkan.
Awal
kejadian aneh terjadi pada suatu malam, ketika istrinya hendak menuju ke
dapur sang istri mendadak histeris / menjerit seolah melihat
sesuatu.Ceritalah sang istri kepada suaminya bahwa beliau melihat
sesuatu yg sangat mengerikan di dapur. Suami membujuk dan menenagkan
sang istri dan menuntunnya untuk berdoa.
Kejadian terulang kembali
ketika malam berikutnya, sang istri mengambil air panas yang memang
sengaja direbus untuk membuatkan air hangat untuk suaminya yang baru
datang bekerja. Tanpa disadari si istri ketika sedang membawa air panas
yang seharusnya dibawa ke kamar mandi, malah mendekat ke suaminya dan
hendak menyiramkan kepada suaminya. Betapa terkejut suaminya melihat
gelagat istri dan segera meraih tangannya dan mencegah, serta berusaha
menenangkannya. Sang suami bertanya "apa yang ibu pikirkan sampai tega
hendak menyiram saya". Sang istri menjawab "Saya tidak ingat apa2 mas".
Singkat cerita, bertambah hari bertambah linglung sang istri. Saran
dari teman teman bapak "G" untuk mencari orang pintar untuk menyembuhkan
penyakit istrinya. Betapa terkejut bapak "G" ketika dialog dengan orang
pintar katanya sang istri sudah dikuasai jin dan tidak mungkin untuk
diusir dan orang pintar tadi mengaku ia tidak sanggup..
Selang
beberapa hari jatuh pingsanlah sang istri dan tidak bangun seharian.
Karena panik Bapak tadi langsung membawanya ke RS terkenal di Jakarta.
Sang istri sempat dirawat UGD di Jakarta selama kurang lebih satu bulan.
Dan karena keterbatasan dana yg menurut pengakuan bapak "G" sudah habis
1 milyar lebih, maka di bawalah istri ke RS setempat yang memang dekat
dengan domisili Bapak "G" dan sudah dirawat selama 1 minggu dan masih
belum ada pergerakan sama sekali.
Kami bertanya ke pada bapak
"G", adakah benda benda yang dianggap bertuah yg masih disimpan? dan
kami beri kesempatan untuk melakukan pembersihan terhadap benda benda
tersebut.
Keesokan hari kami selepas Isya berkunjung lagi dan
meminta ijin untuk menemui di RS, kebetulan keluarga besarnya sudah
berkumpul disana yang memang sepertinya menunggu kami. Akhirnya setelah
meminta ijin pihak RS Rukyah kami mulai. Kami meminta suaminya untuk
membantu memegang bagian perut, kepala, dan kaki. Awal mula dibacakan
Ayat2 Rukyah sudah ada tanda2 reaktif dari si ibu, bibirnya, kakinya,
tangannya bergerak gerak dan seolah olah hendak memegang sesuatu. Akhir
pembacaan Ayat2 rukyah si ibu tadi muntah. Karena memang sudah dibuat
Hidung buatan berupa lubang di leher, muntahan tersebut keluar dari
leher.. Masya Allah.. sangat haru kami melihatnya. Rukyah pertama kami
sudahi.
Keesokan harinya bapak "G" mengabari bahwa istrinya sudah
bisa menggerakkan kaki, bahkan menekuk kakinya yang sekian lamanya tidak
pernah ditekuk. Suami meminta kami untuk berkunjung kembali.
Pertemuan Kedua kami datang ke RS lagi. Hanya keluarga yg hadir
bertambah banyak. Rukyah pun kita mulai. Pada sesi rukyah kedua ini
tidak ada reaksi muntahan, tapi pergerakan tangan dan reflek kaki mulai
reaktif. Singkat cerita Rukyah kedua kami sudahi dan kami mohon pamit.
Keesokan Harinya bapak "G" menghubungi kami lagi bahwa panas badannya
sudah normal.. yang sekian lamanya suhu tubuh istrinya berada pada
kisaran 40 derajat. Kami diminta berkunjung kembali. Kami mengiyakan
untuk berkunjung kembali 3 hari kedepan.
Tepat hari kedua. Kami diberi kabar oleh bapak "G" bahwa istrinya sudah meninggal dunia.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
saya turut mengucapkan bela sungkawa.. semoga Allah SWT yang maha kuasa
memberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.. semoga arwah
beliau diterima disisinya..
Allah lah yang Maha Memudahkan dan
Allah lah yang Maha Mengetahui.
Kisah bermula dari seorang sahabat sebut saja "D" yang datang dan menceritakan bahwa ada kawannya yang kebetulan bekerja di Perusahaan terkenal di Indonesia sedang mempunyai masalah. Istrinya sudah pingsan/tak sadarkan diri selama kurang lebih 1 bulan.
Singkat cerita kami berkunjung ke rumah sebut saja "G" untuk silaturahmi dan menanyakan perihal penyakit istrinya. "G" menceritakan awal mula kejadian penyakit istrinya. Awalnya tidak ada yang aneh baik fisik maupun perilaku istrinya. Istrinya adalah ahli ibadah yang sangat taat dan hampir tidak pernah terlewat mengerjakan baik shalat wajib maupun shalat sunah, serta doa doa yang sering diamalkan.
Awal kejadian aneh terjadi pada suatu malam, ketika istrinya hendak menuju ke dapur sang istri mendadak histeris / menjerit seolah melihat sesuatu.Ceritalah sang istri kepada suaminya bahwa beliau melihat sesuatu yg sangat mengerikan di dapur. Suami membujuk dan menenagkan sang istri dan menuntunnya untuk berdoa.
Kejadian terulang kembali ketika malam berikutnya, sang istri mengambil air panas yang memang sengaja direbus untuk membuatkan air hangat untuk suaminya yang baru datang bekerja. Tanpa disadari si istri ketika sedang membawa air panas yang seharusnya dibawa ke kamar mandi, malah mendekat ke suaminya dan hendak menyiramkan kepada suaminya. Betapa terkejut suaminya melihat gelagat istri dan segera meraih tangannya dan mencegah, serta berusaha menenangkannya. Sang suami bertanya "apa yang ibu pikirkan sampai tega hendak menyiram saya". Sang istri menjawab "Saya tidak ingat apa2 mas".
Singkat cerita, bertambah hari bertambah linglung sang istri. Saran dari teman teman bapak "G" untuk mencari orang pintar untuk menyembuhkan penyakit istrinya. Betapa terkejut bapak "G" ketika dialog dengan orang pintar katanya sang istri sudah dikuasai jin dan tidak mungkin untuk diusir dan orang pintar tadi mengaku ia tidak sanggup..
Selang beberapa hari jatuh pingsanlah sang istri dan tidak bangun seharian. Karena panik Bapak tadi langsung membawanya ke RS terkenal di Jakarta. Sang istri sempat dirawat UGD di Jakarta selama kurang lebih satu bulan. Dan karena keterbatasan dana yg menurut pengakuan bapak "G" sudah habis 1 milyar lebih, maka di bawalah istri ke RS setempat yang memang dekat dengan domisili Bapak "G" dan sudah dirawat selama 1 minggu dan masih belum ada pergerakan sama sekali.
Kami bertanya ke pada bapak "G", adakah benda benda yang dianggap bertuah yg masih disimpan? dan kami beri kesempatan untuk melakukan pembersihan terhadap benda benda tersebut.
Keesokan hari kami selepas Isya berkunjung lagi dan meminta ijin untuk menemui di RS, kebetulan keluarga besarnya sudah berkumpul disana yang memang sepertinya menunggu kami. Akhirnya setelah meminta ijin pihak RS Rukyah kami mulai. Kami meminta suaminya untuk membantu memegang bagian perut, kepala, dan kaki. Awal mula dibacakan Ayat2 Rukyah sudah ada tanda2 reaktif dari si ibu, bibirnya, kakinya, tangannya bergerak gerak dan seolah olah hendak memegang sesuatu. Akhir pembacaan Ayat2 rukyah si ibu tadi muntah. Karena memang sudah dibuat Hidung buatan berupa lubang di leher, muntahan tersebut keluar dari leher.. Masya Allah.. sangat haru kami melihatnya. Rukyah pertama kami sudahi.
Keesokan harinya bapak "G" mengabari bahwa istrinya sudah bisa menggerakkan kaki, bahkan menekuk kakinya yang sekian lamanya tidak pernah ditekuk. Suami meminta kami untuk berkunjung kembali.
Pertemuan Kedua kami datang ke RS lagi. Hanya keluarga yg hadir bertambah banyak. Rukyah pun kita mulai. Pada sesi rukyah kedua ini tidak ada reaksi muntahan, tapi pergerakan tangan dan reflek kaki mulai reaktif. Singkat cerita Rukyah kedua kami sudahi dan kami mohon pamit.
Keesokan Harinya bapak "G" menghubungi kami lagi bahwa panas badannya sudah normal.. yang sekian lamanya suhu tubuh istrinya berada pada kisaran 40 derajat. Kami diminta berkunjung kembali. Kami mengiyakan untuk berkunjung kembali 3 hari kedepan.
Tepat hari kedua. Kami diberi kabar oleh bapak "G" bahwa istrinya sudah meninggal dunia.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
saya turut mengucapkan bela sungkawa.. semoga Allah SWT yang maha kuasa memberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.. semoga arwah beliau diterima disisinya..
Allah lah yang Maha Memudahkan dan
Allah lah yang Maha Mengetahui.