Oleh:
Ustadz Abu Irbah Ariffuddin, S.Ag.
(Artikel Pernah Dimuat Pada Majalah al-Umm Edisi V Tahun I, Maret 2013)
Para pembaca budiman yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala,
pada kesempatan kali ini akan kami uraikan hubungan berbagai jenis jin
dengan psikologi dan kepribadian manusia Satu tema yang mungkin tidak
sedikit di antara kita kaget dan tersentak, apa betul pengaruh jin bisa
sampai sejauh itu? Hal ini seharusnya tidak perlu menjadikan kita heran,
karena Allah subhanahu wa ta’ala telah menyatakan di dalam Al-Qur’an surat Zukhruf 36:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَنًا فَهُوَ لَهُ قَرِيْنٌ
“Dan
barangsiapa yang berpaling dari peringatan Ar-Rohman, Kami akan ikatkan
padanya syaitan, maka syaitanlah yang akan menjadi pendampingnya.”
Dari ayat ini kita dapatkan pengertian yang paling sederhana bahwa jika seseorang berpaling dan tidak mau taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala,
maka Allah akan menjadikan syetan sebagai inspirator keburukan,
selanjutnya akan menjadikan hal itu sebagai kebiasaan dalam semua sisi
kehidupannya. Secara otomatis ketika inspirasirnya dari setan maka dari
semua sisi kehidupannya adalah buah dari inpirasi-inspirasi syetan. Walhasil,
kita bisa menyimpulkan akan adanya pengaruh pada karakter dan
kepribadian buruk yang berhasil ditanamkan syetan pada diri manusia
tersebut.
Di sisi yang lain Syekh Wahid Abdus Salam Bali dalam kitabnya Wiqayatul Insan minal Jinn wasy-Syaithan menyebutkan mengenai pembagian jenis-jenis jin, merujuk pada hadist Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
الجِنُّ
على ثَلَاثَةِ أَصْنَافٍ صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ في
الهَوَاءِ وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ وَكِلَابٌ وَصِنْفٌ يَحِلُّوْنَ
وَيَظْعَنُوْنَ
“Jin
itu ada tiga jenis: jenis yang memiliki sayap dan terbang di udara,
jenis ular dan anjing, dan jenis menetap dan berpindah-pindah.” (H.R. Thabrani, al-Hakim dan Baihaqi di dalam Al- Asma’wash Shifat, dengan sanad shahih. Shahibul Jami’, 3 85)
Berdasarkan
hadist di atas maka jenis-jenis jin dibagi dalam tiga jenis, yaitu (1)
jenis jin yang mempunyai sayap dan terbang di udara, (2) jenis jin ular
dan anjing (anjing hitam), dalam jelmaan maupun bentuk nyata dan (3)
jenis jin menetap dan pindah-pindah. Sehingga jika kita hubungkan antara
ayat dan hadist di atas serta data di lapangan dalam proses ruqyah maka
kita akan dapatkan sejumlah besar pemahaman sebagai berikut:
1. Jenis jin yang mempunyai sayap dan bisa terbang
Jenis
jin ini mayoritas mendatangi dan mengganggu mereka yang suka belajar
ilmu kanuragan, kesaktian, ilmu kekebalan, tenaga dalam, dan mereka yang
belajar ilmu thoriqot, tasawuf, para dukun, paranormal, tukang sihir
dan sebagainya. Ciri-ciri mereka yang dimasuki oleh jenis jin terbang
ini adalah mereka yang memiliki karakter dan kepribadian serta kebiasan
bisa menebak, meramal, membaca pikiran orang, membaca masa depan, mereka
suka memutar balikkan fakta alias pembohong, suka mengadu domba,
mempunyai sifat pendengki, licik, sombong, suka merasa tidak puas, suka
tantangan, mengidap megalomenia, meremehkan syariat dan lain-lain.
Dan
terhadap dunia thoriqot dan tasawuf yang salah, jenis jin inilah yang
memperdaya mereka dengan cerita fantastiknya bak supermen yang bisa
terbang; yang katanya bisa terbang kemana-mana, bisa terbang dan shalat
Jumat di Makkah atau ngrogo sukmo seperti film Naruto
yang menggandakan diri. Cerita-cerita senada seperti ini banyak beredar
di kalangan mereka yang diklaim dengan wali dengan karomahnya. Meskipun
ahli sunnah juga meyakini karomah itu haq adanya, tetapi bukan dengan
konsep yang salah seperti mereka.
Jenis
jin ini apabila berada dalam tubuh manusia akan memberikan respon
terhadap kepribadiannya. Jiwanya yang cenderung tidak stabil (proses jaddab, fana, maghlub), suka suuzh-zhan
terhadap orang, tidak suka melihat orang lain bahagia, dan berbagai
penyakit hati lainnya. Mereka cenderung gelap jiwanya, sehingga kurang
bisa menerima kebenaran/ sulit menerima kebenaran. Dan jika harus berada
pada proses ruqyah biasanya pasien akan mengalami dirinya terangkat
seolah-olah akan terbang.Terkadang jenis jin ini juga berada pada mereka
yang terkena jenis gangguan jin turunan. (Jenis gangguan jin yang
menimpa seseorang akibat dari bapak atau mbahnya yang dulunya punya ilmu
kesaktian atau juga dulunya seorang dukun). Bisa dibayangkan betapa
banyak orang yang tertipu dengan jenis jin ini.
2. Jenis jin yang berpindah-pindah dan menetap
Jenis
jin yang berpindah–pindah ini kecenderungan memasuki dan menyukai
manusia yang memiliki kepribadian bosanan, eksplosif, temperamen,
emosional, cenderung berpikir pendek. Jika memiliki keinginan, inginnya
cepat terpenuhi, idak tenang, mudah jenuh, bosanan, mudah mengumpat,
gampang mencela, sulit menyembunyikan ekspresi hatinya, cenderung
rasional, ilmu agama sedikit, dan lemah iman. Manusia yang kemasukan
jenis ini dengan berbagai karakter pribadi tersebut di atas akan semakin
ekstrim yang pada ujungnya akan menjadikan dirinya gampang marah,
emosional, temperamen, gampang stres, depresi dan akhirnya gila. Dan
jika gila maka akan keluar dari rumahnya, terus berjalan tanpa arah,
sesekali diam menetap dan untuk kemudian pergi jalan lagi tanpa tujuan
(bahasa Jawanya: nglutus atau ngluyur).
Sedangkan
jenis jin yang menetap, kecenderungan suka memasuki orang yang memiliki
kepribadian menutup diri, sulit bergaul, minderan, bersifat introphet,
perasa, lemah jiwa, pesimistis, sering mengurung diri jika ada masalah,
peragu, sering bimbang, mudah sedih, mudah was-was, mudah putus asa.
Jenis jin ini jika masuk pada diri seseorang dengan ciri-ciri karakter
pribadi tersebut akan menjadikan berbagai sifat dan karakter serta
pribadi yang tidak baik tersebut di atas akan semakin ekstrim. Sehingga
akan semakin menutup diri, mengganggap orang lain tidak ada yang tahu
tentang dirinya, menganggap mereka musuhnya, asyik dengan bisikan
jinnya. Jika semakin parah akan senyum sendiri, ketawa sendiri, dan
dikuasai jin dengan hanya mengurung diri, tidak keluar kamar yang gelap
kecuali hajatnya, bahkan jika parah akan BAB dan BAK di kamarnya
sehingga jadilah ia pada saat itu dikatakan kesurupan dan gila.
Kedua
jenis jin di atas dengan spesifikasi karakter pribadi manusia yang
disukainya, terkadang masuk bersamaan ke dalam diri satu individu
sekaligus sehingga memberikan dampak yang terkadang dia ngluyur,
berjalan tanpa arah dan tujuan, akan tetapi sekali tempo dia juga pulang
dan mengurung diri, mengunci kamarnya yang gelap, kotor, dan pengap.
Dan
terkadang pula dalam waktu bersamaan berbagai jenis jin terbang,
menetap dan berpindah-pindah ada pada diri seseorang dengan karakter dan
kepribadian serta sifat–sifat yang mencakup seluruh atau sebagian besar
dari karakter, kepribadian dan sifat tersebut di atas. Contoh individu
yang mewakili kasus ini adalah mereka yang profesinya sebagai dukun.
3. Adapun jenis yang ketiga yaitu jenis ular dan anjing serta berbagai jenis binatang jelmaan jin yang lainnya.
Bagaimana dampaknya jika masuk pada tubuh manusia dan kaitanya dengan kepribadiannya, insyaAllah akan penulis terangkan pada edisi mendatang, karena pembahasannya yang luas.
Wallahu A’lam bish-showab.
( bersambung DISINI )
Tags
ARTIKEL RUQYAH