Dikisahkan oleh :
Sebenarnya orng ini pernah diruqyah pada waktu anaknya terus menerus mengalami
sakit. Sembuh sebentar kemudian sakit lagi, itu terjadi terus menerus.
Istrinya curiga hal ini disebabkan oleh suaminya yang ikut ajaran toriqot.
Karena suaminya sering skali ketika wiridan ajaran toriqot (Naqsyabandiyah) mengalami
kesurupan (trance) dan dalam kesurupan itu sering menggambar wajah orang. Anaknya tidak
mau bila digendong oleh ayahnya seperti ketakutan, bahkan anaknya tidak mau
masuk kerumahnya sendiri shingga sampai sekrang menginap dirumah kakak
istrinya.
Ketika
pertama sayak remah orang ini, saya ajak diskusi singkatnya saya tanya dia
tntang amalan yang dia lakukan? Dia menjawab yaitu mengucapkan ya Allah
sebanyak-banyaknya tetapi supaya khusu' dia disuruh gurunya utuk membayangkan
wajah gurunya ketika berdzikir. Kemudian saya bertanya kepadnya apa artinya
dzikir? Dia menjawab dzikir artinya ingat atau mengingat. saya tanggapi nah
loh dzikir artinya mengingat, mengapa lisan anda mengucapkn ya Allah
sedangkn hati anda mengingat wajah guru anda, bukankah ini bentuk kesyirikan
yang mana dalam ibadah anda menyertakan selain Allah SWT.?
Dia kaget dan menyadari bahwa selama ini dia telah salah. Kemudian dia saya ajak mengucapkan doa pembersih, seketika itulah dia kaget, karena reaksinya langsung, tangannya bergerak-gerak sndiri, saya bimbing dia agar serius dalam doa pembersihnya itu agar jin yang ada dalam tubuhnya itu benar-benar menjadi lemah, kemudian saya bacakan ayat-ayat ruqyah., selama ruqyah tubuhnya bergetar-getar hebat bahkan hampir saja dia kehilangan kesadaran, tetapi segera saya ingatkan dia agar tetap terjaga.
Setelah selesai ruqyah orang ini saya tanya, apa yang dirasa? Dia mengatakan badan terasa ringan, dada terasa plong, dan kepala terasa ringan tanpa beban. Setelah itu saya nasehati agar tidak lagi mengamalkan amalan-analan yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah SAW. Apalagi amalan yang mendekati kemusyrikan. Boleh kita berdzikir sebanyak-banyaknya dengan cara yang syar'i dan niatkan hanya sebagai pengabdian kita kepada Allah SWT. Dia menjawb" insya Allah mulai detik ini saya tidak mengamalkan amalan-amalan yang tidak syar'i. Alhamdulillah. Inilah ucapan terahir kami pada ruqyah pertama itu. Dan Alhamdulillah anaknya segera sembuh sampai sekarang, dan tedak takut lagi masuk kerumahnya sndiri.
Dia kaget dan menyadari bahwa selama ini dia telah salah. Kemudian dia saya ajak mengucapkan doa pembersih, seketika itulah dia kaget, karena reaksinya langsung, tangannya bergerak-gerak sndiri, saya bimbing dia agar serius dalam doa pembersihnya itu agar jin yang ada dalam tubuhnya itu benar-benar menjadi lemah, kemudian saya bacakan ayat-ayat ruqyah., selama ruqyah tubuhnya bergetar-getar hebat bahkan hampir saja dia kehilangan kesadaran, tetapi segera saya ingatkan dia agar tetap terjaga.
Setelah selesai ruqyah orang ini saya tanya, apa yang dirasa? Dia mengatakan badan terasa ringan, dada terasa plong, dan kepala terasa ringan tanpa beban. Setelah itu saya nasehati agar tidak lagi mengamalkan amalan-analan yang tidak ada tuntunan dari Rasulullah SAW. Apalagi amalan yang mendekati kemusyrikan. Boleh kita berdzikir sebanyak-banyaknya dengan cara yang syar'i dan niatkan hanya sebagai pengabdian kita kepada Allah SWT. Dia menjawb" insya Allah mulai detik ini saya tidak mengamalkan amalan-amalan yang tidak syar'i. Alhamdulillah. Inilah ucapan terahir kami pada ruqyah pertama itu. Dan Alhamdulillah anaknya segera sembuh sampai sekarang, dan tedak takut lagi masuk kerumahnya sndiri.
Beberapa minggu berlalu saya tanya kabarnya lewat sms, masih adakah gangguan yang dirasa? Dia menjawab " masih sdikit seperti ada orang yang mau masuk ke tebuhnya tetupi tidak bisa, diapun minta diruqyah lagi untuk kedua kalinya..
saya juga pernah belajar tarekat nagsabandiah,sedikit saya jelaskan didalam tarekat nagsabandih,memangada diajarkan mengingat guru sebelum berzikir.tapi itu dilakukan sebelum berzikir,kalau didalam berzikir itu sendiri tetap disuruh mengingat allah.mungkin keterangan yang didapat dari pasien tadi kurang pas.sekalilagi bukan tarekat nya yg salah tapi manusia nya..
BalasHapussaya pernah liat orang kesurupan lama bener ampe cape yang liatnya ditambah lagi yang ngobatin minta bantuan ma syekh pimpinan tariqot naqsabandiyyah yang udah mati. (yg ngobatin liat di kitab yg ditulis toriqot naqsabandiyyah).
BalasHapusastaghfirullah, jadi miris liatnya, masa orang dah mati ko dimintain tolong, kan aneh bos.