Dikisahkan oleh : Syamsul Arifin
Kisah ini terjadi pada akhir ramadhan yang lalu, yaitu ketika libur sekolah menjelang idul fitri. Saya tahu dia mempunyai ilmu kebatinan dari adiknya yang kebetulan ngaji dirumah saya. Adiknya cerita setiap dia pulang dari pesantren ketika libur dia selalu membawa oleh2 yang namanya pusaka. Dia juga sering pamer keahlian bela dirinya yang disertai kebatinan (harimau).
Padahal adiknya itu sudah saya sering suruh agar kakaknya itu main kerumah saya untuk diskusi, dan Alhamdullillah untuk kesekian kalinya dia mau main kerumah saya. Dan terjadilah dialog yang intinya sebagai berikut setelah sekian panjang diskusi berlangsung:
Saya : apakah kamu dipesantren diajarkan ilmu kebatinan (kejawen)?
Dia : ya, karena bela diri dipesantren saya menggunakan itu. Bahkan sebentar lagi saya akan diangkat menjadi pelatih
Saya : seperti apa ilmu kebatinan yang kamu miliki?
Dia : ketika saya melakukan bela diri maka seketika itupula saya kerasukan harimau yang membuat saya reflek dalam bela diri karena tangan saya bergerak sendiri.
Saya : adakah amalan2 khusus?
Dia : ada, seperti membaca ayat tertentu sekian ribu.
Saya : menurut kamu kebatinan semacam itu boleh ga dalam Islam?
Dia : ya bolehlah, kan saya dapatkan dari pesantren.
Saya : kalau saya katakan tidak boleh menurut kamu bagaimana?
Dia : alasannya, apa dasar hukumnya?
Saya : pernahkah Rasulullah mencontohkan? Bolehkah kita minta perlindungan kepada selain Allah SWT?
Dia : tidak pernah, tapikan tetap saya mintanya kepada Allah SWT?
Saya : ya sudah begini saja, saya tidak tahu ilmu kamu benar apa tidak, kamu juga tidak tahu benar apa tidak. Sekarang coba kamu berdoa begini “ ya Allah jika ditubuh hamba ini ada ilmu yang tidak benar dan tidak Engkau ridhoi hamba monon keluarkan semunya. Tapi jika benar dan engkau ridhoi makabiarkan dan berkahi” selesai doa itu tubuh dia gemetar, marah dan hendak menyerang kalau saja tidak segera saya ingatkan dia.
Dia : iya ya kang tubuh lemas
Saya : gimana maukah kamu saya ruqyah?
Dia : mau
Ketika saya mulai meruqyah dia selalu mengerang dan hendak menyerang dan hampir saja dia kesurupan harimau. Kemudin tubuhnya mulai tenang dan katanya tubuhnya terasa lebih ringan. Dsn mengatakan bahwa sekarang hatinya menjadi tenang tidak selalu kacau, Kemudian dia ingin belajar ruqyah syar’iyyahmaka saya berikan panduannya.
Ketika dia sudah dipesantren dia ngasih kabar bahwa dirinya sudah meruqyah 4 orang temannya yang telah belajar ilmu kebatinan (kejawen) dengan hasil yang memuaskan. Alhamdulillah.
Mari kita bersihkan tauhid kita dari yang mengotorinya!!!
bagaimana cara mengeluarkan jin dalam tubuh, sy sering meruqyah diri merasakan reaksi seperti emosi, debar2, gemetar tapi tetap jinya tak mau keluar bagaiman caranya?
BalasHapus