Ikhlas adalah kemampuan menerima diri kita apa adanya
pada saat ini. Apapun yang terjadi dibelakang hari adalah pemberian dari Allah
Ta’ala yang diberikan kepada kita. Apapun episode yang baru saja kita alami itu
adalah bagian dari kasih sayang Allah kepada kita. Sebagai Seorang Penyembuh “Healer”
apapun hasilnya kita harus ikhlaskan baik atau buruk. Karena jika pasien sembuh
bukan karena kita sebagai seorang penyembuh tetapi karena kehendak Allah yang
Maha Kuasa, begitu juga jika pasien kita tidak sembuh bukan karena kita
”healer” kurang maksimal tetapi memang itu sudah merupakan kehendak dari Allah
Yang Maha Kuasa yang mempunyai maksud dan tujuan yang kita tidak ketahui. Tugas
kita hanyalah sebagai perantara antara Allah dan pasien kita. Tugas kita hanya
penghubung.
Lalu bagaimana dengan nilai-nilai kepasrahan dalam
Quranic Healing ?
Ya pasrah. Sebagian penjelasan sudah dibahas di atas.
Sebagai seorang Penyembuh, nama kerennya bisa “healer” atau “reconnection”
tugas kita adalah mempertemukan gelombang energi (dari hasil pembacaan ayat
suci Al-Qur’an dan doa-doa) yang Allah beri ke kita untuk kita olah dan kita
berikan kepada klien / pasien yang membutuhkan energi tersebut. Apapun yang
terjadi kita pasrahkan saja hasilnya. Ikhtiar maksimal iya wajib hukumnya tapi
soal hasil itu sudah merupakan hak prerogatif dari Allah. Jangan kita masuk ke
wilayah yang bukan daerah kekuasaan kita. Itu hak prerogatif Allah. Mau dibuat
sembuh seketika, mau sembuh secara bertahap atau tidak disembuhkan Allah (sebab
sudah ditentukan ajalnya) kita serahkan pada Yang Maha Kuasa.
Kita pasrahkan dan ikhlaskan saja hasilnya. Dokter
saja yang dilatih 5 tahun plus spesialis 4 tahun lagi, ketika mengoperasi
pasien dengan maksimal dan pasien tersebut kemudian meninggal paling-paling
cuma bisa bilang “saya sudah berusaha tapi Tuhan berkehendak lain”.
Apalagi kita yang cuman belajar dari pengalaman, membaca buku, blog (website) atau
ikut training 1 hari atau 2 hari belajar Quranic Healing. Yang harus dipastikan
adalah, kita sudah melakukan seluruh langkah-langkah yang diperlukan dalam
Quranic Healing ini dalam menerapi pasien secara maksimal, soal hasil kita
pasrahkan kepada Allah. Ahealer do his best, let God do the rest.
Tags
ARTIKEL RUQYAH