Oleh
: Hafizuddin Umar
(Praktisi Quranic-healing dari Panyabungan-Sumut)
Kematian memang hal yang tidak
diduga kedatangannya karena ia merupakan salah satu rahasia Allah, sehingga
apabila manusia sudah lupa dirinya sehingga dia tidak ingat akan kematian yang
akan menjemputnya membuat dia hidup sesuka hatinya bahkan melakukan maksiat dan
menyombongkan diri di bumi Allah Jalla Jalaaluhu.
Inilah yang di alami seorang
mantan Tentara berdomisili di Kota RANTAU PRAPAT Kabupaten Labuhan Batu
Propinsi Sumatera Utara, Dia dikenal sebagai preman jawara tangguh di daerah
itu dan ditakuti banyak orang, Terminal pun dia kuasai, dan semua preman disitu
adalah anak buahnya.
Singkat cerita begitulah rupanya
kita yang hidup di dunia ini, tidak ada yang kekal dalam diri kita, setiap apa
yang kita miliki akan pupus dimakan usia dan waktu, dan waktu itu sangatlah
cepat berlalu, sang mantan Tentara inipun terkena penyakit yang membuat dia
menderita dan saya tidak menjelaskan jenis sakitnya, karena saya tidak begitu
menanyakan secara rinci pada keluarganya, karena ketika mereka menelpon saya
kondisi mantan Tentara itu sudah dalam keadaan sakaratul maut selama 3 (tiga)
hari, mereka kasihan karena dia sudah terbaring di tempat tidur selama beberapa
bulan sampai kondisinya sudah tinggal kulit yang membalut tulang, dan yang
mengerikan lagi orang tidak sanggup berlama-lama tinggal di kamar itu karena
dia mengeluarkan bau yang tidak sedap (Na’udzu billahi min dzalik). Lihatlah
wahai saudara2ku yang masih bergelimang dengan ilmu-ilmu kanuragan, bertaubatlah
kamu, hentikan kesombonganmu di dunia ini buanglah semua ilmu sesatmu karena
ajal menantimu sehingga engkau mendapatkan penderitaan menjelang ajal
menjemputmu, demi Allah ini adalah kisah yang benar benar terjadi dan bukan
cerita bohong, saya bersedia mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah Yang
Maha Adil.
Di tengah-tengah keputusasaan
mereka dalam mencari usaha mempermudah sakarotul maut yang di derita si sakit (
karena memang mereka sudah mendatangkan puluhan dukun untuk mengeluarkan
ilmunya, bahkan menurut mereka semuanya adalah dukun-dukun sakti, tapi semua
sia-sia bahkan semua dukunnya menyerah karena tidak sanggup mengalahkan jin dari
ilmu kanuragan si sakit, mereka juga memanggil ustadz untuk di doakan tapi juga
tidak berhasil) mereka teringat kepada saya yang lemah dan hina ini yang
mempunyai segudang dosa di hadapan Allah, tapi kalau Allah berkehendak tidak
ada yang tidak mungkin, maklum memang yang sakit ini adalah abang dari isteri
paman saya yang berdomisili di Kota Sibolga yang jaraknya ±
perjalanan 5 jam dari tempat tinggal saya, dan saat itu mereka memang sedang
mengunjungi si sakit ini karena kondisi yang sangat memperihatinkan. Saya minta
mereka menyiapkan kamar yang bersih dan menyediakan air di dalam teko, lalu
saya mengambil air wudhu’ dan sholat hajat setelah salam saya berdoa seperti
ini: Ya Allah hamba bersujud di hadapan-Mu
dengan keadaan hina dan banyak dosa, yang tidak memiliki daya dan upaya
melainkan hanya kuasa dan pertolongan-Mu, Hamba mengadukan keadaan seorang
hamba-Mu yang sedang dalam keadaan menderita sakaratul maut sudah beberapa hari
dan Engkau Maha Tahu ianya ya Allah, Rahmat-Mu Maha Luas bagi siapa saja yang
Engkau Kehendaki bahkan walaupun ia adalah sang pendosa , maka ya Allah berilah
Ampunan-Mu kepada saudaraku itu dan maafkanlah ia dan mudahkanlah ia dalam
menemui ajalnya Amin ya Rabbal ‘alamin.
Setelah itu saya suruh mereka mendekatkan handpone ke air yang mereka sediakan dengan
mengaktifkan speakernya (ini saya lakukan karena kondisi bau yang tidak sedap
dari si sakit membuat saya urung menyuruh mereka mendekatkan hp ke telinga si
sakit karena membuat mereka tidak nyaman), dan saya mulai membaca ayat-ayat
ruqyah standart, dan saya tambah dengan ayat yang terdapat dalam suroh Ali
Imran ayat 185 (Kullu nafsin dzaaiqotul maut…..) berulang-ulang.
Setelah selesai ruqyah, saya minta mereka
memberikan beberapa sendok air ruqyah tersebut ke mulutnya dan mengusapkannya
juga ke wajahnya dengan membaca bismillah, syahadat 1x, dan shalawat 3x.
Wallohi saya bersumpah demi Allah, mereka
bercerita bahwa setelah air ruqyah itu diberikan hanya berkisar 10 menitan
mantan Tentara yang sedang sakarotul maut itupun telah pergi menjemput ajalnya
dengan tenang.
Segala
Puji hanya bagi Allah semata, Dialah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang