Ada beberapa kasus seorang
peruqyah membawa temannya yang bisa melihat ghoib lalu mulai “membual” melihat
penampakan jin, benda sihir dll dilokasi tertentu ketika dibawa oleh klien kita.
Ada juga kasus peruqyah dengan yakinnya ketika masuk rumah pasien langsung
nyeletuk “wah hawa rumah ini panas”, “tubuh
saya merinding ketika masuk ruangan ini
pasti ada jinnya”,” wah saya melihat kelebatan jin dipojok kamar” dll.
Wahai peruqyah syar’iyyah! Sangat
tidak pantas seorang peruqyah menceritakan vision/ intuisi yang didapatnya
ketika menerapi pasien! Dan membawa-bawa orang yang mengaku bisa melihat ghoib!
Selisihilah cara dukun yang langsung tunjuk hidung bahwa ada penampakan di
tempat tertentu, ada jin berwujud seperti “anu”, langsung menebak bahwa pasien
disihir tanpa melihat gejala terlebih dahulu ketika ruqyah.
Jikapun kita melihat penampakan
jin, melihat / merasakan hal aneh dilokasi tertentu, melihat benda sihir yang hal itu datangnya tiba-tiba karena jin tersebut menampakkan dirinya (tasyakkul) pada peruqyah untuk menakut-nakuti peruqyah jadikan vision itu
sebagai bahan analisis, pengalaman dan bukan untuk dikatakan kepada pasien yang
dampaknya akan membuat pasien semakin takut dan was-was. Lebih banyak
mudharatnya jika kita banyak bercerita bisa melihat ini itu , merasakan ini itu
dll.
Adapun jika ingin diceritakan
tidak perlu pada pasien, kita boleh menceritakan ketika akan memberi pengalaman
pada sesama rekan peruqyah atau untuk diketahui masyarakat yang berminat
mempelajari ruqyah, itupun lihat sikon (situasi kondisi) jika sekiranya menimbulkan fitnah maka jangan ceritakan! Simpanlah
untuk menjadi rahasia kita dengan Allah Ta’ala saja............
Tags
ARTIKEL RUQYAH