TERAPI RUQYAH
ILMU KEKEBALAN, ILMU KONTAK/
TENAGA DALAM DAN MENARIK BENDA GHOIB
by Alfan Bainofi, S.Pd
Terapis Ruqyah Syar'i Pengobatan
Qur'ani
Baitur Ruqyah “Al Ikhlas “
Perum Taman Bambu G-1 (Belakang Pasar) Wirolegi Sumbersari
Jember. HP : 085236188882
Sore itu saya kedatangan tamu 2 orang pemuda. Usia mereka masih 25-an.
Mereka –atas kehendak Allah- berhasil mencari alamat rumah saya setelah
searching di Google dengan kata kunci “ruqyah di Jember”, Meskipun awalnya mereka
harus bertanya kesana-kemari tentang alamat Baitur Ruqyah Wirolegi Jember.
Saya memang tidak/ belum memasang papan nama di depan rumah,
karena ada ulama yang melarang membuka tempat praktik ruqyah dengan alasan
takut menjadi fitnah (dan bisa menjadi pemicu riya’ dan takabbur) dan hal
tersebut (membuka klinik ruqyah) tidak ada pada zaman Nabi. Namun dengan
banyaknya yang menanyakan alamat rumah karena ingin bersilahturahmi terkait
terapi ruqyah, maka saya putuskan akan memasang tanda nama Baitur Ruqyah agar
saudara-saudaraku yang ingin bersilahturahmi tidak lagi kebingungan.
Seperti biasa sebelum melaksanakan terapi ruqyah saya
menanyakan perihal dan ihwal mereka ingin melakukan terapi ruqyah. Mereka pun
lalu menceritakan apa-apa yang telah mereka lakukan dan alami pada saat
menuntut ilmu kekebalan, ilmu kontak/ ilmu hikmah dan ilmu menarik benda-benda
ghoib dari tempat tertentu semisal kuburan.
Mereka menuturkan bahwa pada saat menuntut ilmu-ilmu
tersebut mereka harus melakukan ritual-ritual seperti transfer energi dari guru
(disebut pengisian), memakai jimat dari guru dan merapal wirid-wirid tertentu
setiap hari. Salah satu wirid yang dibaca adalah Asmaul Husna yang dicampur nama-nama yang bukan asmaul husna
sebagaimana yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW sejumlah 99 Asmaul Husna.
Diantara yang dibaca adalah Yaa Maliyyu Yaa Wafiyyu
Yaa Waqiyyu/ bukan asmaul husna. (Ingatlah saudaraku sabda Nabi kita yang
mulia, Nabi Muhammad SAW : Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama : 100
kurang 1. Orang yang hafal nama-nama itu akan masuk surga. Dia ganjil
(Maha Tunggal) dan suka dengan yang ganjil/ HR. Bukhori-Muslim, lalu dari mana
guru-guru ilmu kekebalan memperoleh wirid-wirid itu jika Nabi tidak
mengajarkannya?).
Setelah
melakukan berbagai ritual yang disyaratkan oleh guru mereka, mereka memang
memiliki kemampuan menarik benda ghoib (salah satunya mendapat cincin) dan
kebal dari goresan senjata tajam. Namun apa yang mereka peroleh dari ilmu
tersebut tidak sepada dengan harga yang harus dibayar. Inilah tipu daya setan
yang ingin agar anak keturunan Nabi Adam tersesat dan rugi baik di dunia maupun
terlebih lagi di akhirat.
Selama dan
sesudah mengamalkan amalan-amalan tersebut banyak sekali kejadian aneh dan menyengrasakan baik diri
mereka maupun keluarga mereka. Pemuda A yang telah menikah menjadi bercerai dan
berpisah dengan anaknya tercinta. Padahal
bercerai adalah perkara halal namun dibenci oleh Allah SWT. Syetan yang
berhasil menceraikan pasangan suami isteri, dianggap berprestasi oleh iblis
terkutuk. Berbagai penampakan jin-jin hadir di rumah mereka. Bahkan di rumah
pemuda A sering hadir sosok penampakan jin berupa seorang ratu berbaju hijau.
Piring yang diletakkan setelah makan, tidak menempel di lantai melainkan
melayang-layang di udara. Pemuda A malah pernah dirampok sekelompok penjahat,
bahkan sempat membacoknya. Meskipun
kebal dan tahan bacokan/ tidak terluka meski dibacok, namun pemuda A
menyerah karena kalah dalam jumlah (ini bukti bahwa ilmu kebal bukan jaminan
keselamatan seseorang).
Kedua pemuda
tersebut sangat emosional dan menjadi sangat pemarah. Pemuda A harus
berpindah-pindah tempat kerja dan melamar kesana-kemari hingga belasan kali.
Sakit kepala sangat sering dialami termasuk rasa berat di punggung (gejala umum
gangguan jin). Bahkan ayah pemuda B sakit parah hingga masih rumah sakit.
Setelah diraca cukup berdiskusi, kami melangsungkan acara
terapi ruqyah. Karena hadirnya jin dalam diri mereka adalah karena keinginan
mereka (dengan merapal wirid tertentu dan amalan yang tidak diajarkan Nabi),
maka saya memulai ruqyah dengan metode pertaubatan dan ikrar pemutus. Saya
minta kedua pemuda tersebut untuk menirukan do’a yang saya ucapkan. kurang
lebih seperti ini :
Bismillahirromaanirrohiim
Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin.
Allahumma sholli ‘alaa Muhammad Wa ‘alaa aali Muhammad
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum Birahmatika Astaghits (Ya Allah yang
Maha Hidup, yang Maha Berdiri Sendiri, dengan mengharap rahmatMu, kami meminta
pertolongan).
Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami atas perbuatan syirik yang
kami lakukan.
Ya Allah kami bertaubat dari perbuatan syirik yang telah
kami lakukan.
Ya Allah sejak saat ini kami haramkan para jin untuk tinggal
dalam tubuh kami.
Ya Allah sejak saat ini kami putuskan segala hubungan dengan
jin yang membantu kami.
Allahumma sholli ‘alaa Muhammad Wa ‘alaa aali Muhammad
Walhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin.
Allahu
Akbar, baru sesi pembacaan doa tersebut, mereka sudah merasakan reaksi di
seluruh tubuh mereka (bukti bahwa benar-benar ada jin dalam tubuh mereka). Do’a
tersebut saya ulang di tengah prosesi ruqyah.
Saya
lanjutkan dengan membaca bacaan ruqyah umum Al Ma’tsurat plus ayat-ayat khusus
ruqyah (dapat dibaca di http://www.facebook.com/note.php?note_id=116825671781476 ),
(mereka saya berikan juga fotokopi bacaan agar membaca bersama saya).
Reaksi yang muncul adalah reaksi umum yakni kejutan/ denyutan urat-urat di
seluruh tubuh dan berat di kepala.
Pada
saat membaca membaca surat Al Hasyr (21-24) saya mengulang ayat 21 sambil
menempelkan dan memutar jari kearah kiri dan berniat untuk mengeluarkan jin
dari tubuh mereka dari jalur ubun-ubun. Pemuda A merasakan ada sesuatu yang
keluar dari kepalanya. Bacaan saya lanjutkan dengan membaca Surat Al Ikhlas
(3x), Surat Al Falaq (3x) dan Surat An Naas (3x) sampil memijit pinggang
belakang dan mengusap/menggeser jari tangan kearah punggung/leher dengan niat
mengeluarkan jin dari jalur mulut dan pungung. Pemuda merasakan kembali sesuatu
yang keluar dari tubuhnya. Sementara pemuda B masih merasakan denyutan keras
urat-urat tubunnya dan pusing di kepala.
Saya
lanjutkan membaca surat Al Jin (1-11) 3X dikombinasi dengan ayat-ayat pembatal
sihir yakni surat Al A’raf (117-122), surat Yunus (77-82) dan surat Thoohaa
(65-70). Reaksi keras terjadi saat membaca surat Jin. Hal ini tidaklah
mengherankan mengingat pada ayat 6 menyinggung adanya golongan manusia yang
meminta bantuan kepada Jin (berupa ilmu kebal, tenaga dalam dan ilmu menarik
benda-benda ghoib). (Arti surat Al Jin ayat 6 : dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki
di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan).
Berbeda dengan pemuda A yang sudah merasa enakan, plong dan
enteng/ringan, pemuda B muntah-muntah hebat dengan rasa sakit kepala hebat.
Karena saya dalam setiap terapi ruqyah tidak suka jika ada jin menguasai tubuh
pasien sehingga akan menggunakan mulut pasien untuk berbicara, saya terus
mengajak pemuda B bermokunikasi, “masih kuat?”, “masih sadar?” . Alhamdulillah
setelah muntah berkali-kali, pemuda B tetap sadar.
Setelah istirahat sejenak, saya coba pastikan
“kebersihan” tubuh mereka dari jin dengan membaca surat Al Mukminun (115-118)
sambil menempelkan ke dada mereka dlanjutkan dengan surat Al Hasyr (21-24)
dengan niat mengeluarkan jin dari jalur dada. Ternyata pemuda A masih merasakan
adanya semacam ditusuk-tusuk saat pembacaan ruqyah, namun kemudian merasakan
ada sesuatu yang tertarik dari dadanya.
Alhamdulillah,
berjalan lancar. Pemuda B kemudian mengetes ilmu kekebalannya dengan cara
mencubit lengannya, dan ternyata sekarang terasa sakit. Padaal sebelum ruqyah,
cubitan tidak terasa sakit. Setelah menasehati mereka agar benar-benar
melakukan Taubatan Nashuha (taubat sebenar-benarnya taubat) dengan cara tidak
mengamalkan wirid apapun yang tidak jelas atau diajarkan oleh guru perguruan
bela diri mereka. Selanjutnya saya minta mereka melakukan ruqyah mandiri
denganmembaca Al Ma’tsurat (doa dan dzikir dari Rosulullah) dan meminum serta mandi air ruqyah untuk menuntaskan
pembersihan tubuh mereka dari jin dan sebagai benteng perlindungan, Insya Allah
fiddunya wal aakhirat.
Pemuda
B pun berkata bahwa guru mereka telah mengajarkan cara untuk melepas ilmu
mereka, yakni dengan cara menggali kubur. Jadi jika ada orang yang meninggal,
mereka bisa ikut menggali kuburan untuk si mayit. Namun cara ini saya tegaskan
untuk tdak dilakukan karena berarti masih mengikuti cara-cara/syarat dari si
guru. Cukuplah minta tolong kepada Allah dengan taubat dan doa ruqyah syar’i.
Sebelum
pulang, saya tegaskan kepada mereka bahwa SEANDAINYA Jika apa yang mereka
amalkan selama ini tidak salah/ tidak sesat, tidak mungkin ada reaksi pada saat
diruqyah (dan terbukti jika ilmu mereka salah karena ada reaksi muntah dll saat
ruqyah). Manusia yang mendengarkan Al Qur’an justru akan memperoleh ketenangan
dan rahmat. Sang pemuda B pun bertanya “bagaimana jika mengamalkan membaca Yaa
Lathif (yang Maha Lembut) dan kemudian bisa melihat hal-hal ghoib?” Saya pun
menjawab, Innamal A’maalu binniyaat (Segala amal perbuatan tergantung pada
niat). Jangan beramal dengan mengharap hal-hal duniawai. Kita membaca Al
Qur’an, membaca asmaul husna, murni karena Allah dan hanya mengharap ridhoNya.
Insya Allah akan membalas amal-amal kita.
Karomah
tidak bisa dipelajari apalagi di ajarkan, ditransfer bahkan dipertontonkan.
Karomah hanya berlaku pada saat dibutuhkan atas kehendak Allah. Ada seorang
sopir taksi yang kebal dibacok oleh perampok, ketika ditanya memiliki amalan
apa, si sopir hanya menjawab “saya tidak punya amalan apapun kecuali hanya
isttiqomah melaksanakan sholat Rawatib (sholat sunnah sebelum dan sesudah
sholat fardhu). Seorang mantan Laskar Jihad di Ambon pun pernah berkisah : dia
tidak terluka meskipun diberondong senjata oleh musuh padahal bajunya telah
robek-robek dan hancur. Dia hanya membaca doa Nabi Yunus “Laailaahaillaa anta
Subhaanaka inni kuntu minazh-zhoolimiin” selama diserang.
Semoga
pengalaman kedua pemuda tadi menjadi peringatan bagi mereka yang masih sibuk
mengerjakan amal-amal syubhat (yang tidak jelas dalilnya) bahkan mengundang jin
seperti puasa mutih, puasa patigeni, puasa 3/7 hari untuk kekebalan dan
lain-lain. Syetan tidak akan memberikan kekebalan itu dengan gratis, baik di
dunia maupun di akhirat. Ada seorang teman bercerita bahwa pamannya di
akhir hayatnya kulitnya hitam dan melepuh/mengelupas. Semasa mudanya memang
memiliki ilmu kebal dengan media minyak kekebalan.
Seandaninya
ada ilmu kekebalan, tentu manusia yang paling pantas kebal adalah Rosululllah.
Namun dalam perang Uhud, Rosulullah dikisahkan terluka hingga berdarah pada
bagian pipi dan gigi. Ini adalah bukti bahwa imu kekebalan adalah bukan datang
dari Islam.
Marilah
kita camkan peringatan dalam Al Qur’an Surat Al An’am 128) “Dan (ingatlah) hari
di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): "Hai
golongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan)
manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia:
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat
kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada
waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka
itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah
menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.
Gambar
1 : Bentuk dan isi jimat (berisi koin Rp100, symbol kekebalan)
Gambar
2 : Bentuk dan isi jimat setelah dibakar
Semoga
Bermanfaat
Alfan
Bainofi, S.Pd
FB : Ruqyah Syar’i Pengobatan Qur’ani
(silahkan copy paste dengan menyertakan sumbernya)
TERAPI RUQYAH DI BAITUR
RUQYAH GRATIS.!!!
SILAHKAN MEMBAWA AIR
MINERAL SENDIRI UNTUK AIR RUQYAH.
Untuk
mendengarkan bacaan ruqyah, silahkan mendowload bacaan ruqyah di :
Untuk mendapatkan tulisan ayat-ayat Ruqyah, anda dapat mendownload software
"Qur'an in word" dari Google. Lalu instal di
komputer/ laptop. Kemudian print ayat-ayat tersebut.
Assalamua'laikum :),saya dari Malaysiadan ada sedikit kemusykilan..macam mana saya nak post soalan juga?:)
BalasHapusAslmkm,, mf bila kurang brkenan.. Saya mau tanya,, klu memang bpk bilang klu andai ilmu kebal itu ada/syar'I yg pantas kebal pertama adlh Risululloh,, nah kenapa contoh seorang sopir dan Laskar jihat tdk di alami oleh Nabi, pdhl nabi Muhammad Saw lebih bagus sholatx (rawatib) kok tdk bisa kebal, dan doa nabi lbh di ijabah dan tak mgkn gk tau doa nabi Yunus,, knp nabi gk kebal juga dgn doa nabi Yunus,, apakah Kedua pemuda trsebut lbh mulya di timbang Nabi!!? Dan mf lg sesudahx. Wslm km
BalasHapus