Ustadzah Ummi Hasanah (seorang peruqyah wanita) di Kemayoran
menceritakan kisahnya pada saat pertemuan kedua ARSYI tanggal 15-06-2012,
beliau bercerita pernah menghadapi kasus seorang balita yang berak darah sudah
dua minggu tidak pernah sembuh-sembuh segala daya upaya kedokter, tabib tidak
juga sembuh hingga harus memakai pampers setiap harinya. Lalu ibunya si bayi
tersebut meminta agar anaknya diruqyah, ketika meruqyah anaknya tiba-tiba yang
bereaksi malah Ibunya , ternyata si Ibunya anak tersebut dirasuki jin dan jin
itu mengaku bahwa anaknya masuk kedalam bayi tersebut dan membuat si bayi berak
darah, maka Ummu Hasanah mendakwahi jin tersebut dan akhirnya jin dalam tubuh
Ibu si anak bertaubat dan Jin tersebut memanggil anak-anaknya yang berada dalam
tubuh bayi tersebut “ Panjul...... ayo
keluar jangan lagi didalam tubuh bayi itu!” lalu jin tersebut keluar dengan
membawa anaknya . Alhamdulillah setelah jin tersebut keluar dari tubuh Ibunya
dan bayinya , seketika berak darah bayi tersebut berhenti dan sembuh.
Kasus ini ditanyakan Oleh Ummi Hasanah pada Ustadz Djunaidi,
“bolehkah memerintahkan jin untuk
mengeluarkan penyakit, atau jin lain dalam tubuh seseorang (contohnya bayi yang
menderita berak darah) yang kasusnya berkaitan langsung dengan diri jin
tersebut“
Ustadz Djuanidi mengatakan “ Boleh saja memerintahkan jin dalam
berbuat kebajikan dan harus tanpa syarat apapun (mengamalkan amalan tertentu, berpuasa, memberi sajen, memakai jimat dll) ” Adapun jika memberi perintah
pada jin dan jin tersebut tidak berkaitan
langsung kasus yang ditangani maka hukumnya haram!
Saya (admin) mengambil kesimpulan bahwa jin yang melakukan pekerjaan
sihir harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, maka seorang peruqyah
boleh meminta pertanggung jawaban pada jin tersebut atas apa yang dilakukannya
dan jin tersebut harus mengambalikan kondisi kesehatan orang yang dirasukinya
seperti sedia kala. (jika jin tersebut membawa benda sihir masuk kedalam tubuh
target maka jin tersebut harus mengeluarkan kembali benda sihir dari dalam
tubuh mangsanya. Jika jin tersebut mempunyai banyak anak buah maka jin tersebut
harus memerintahkan anak buahnya untuk berhenti menyakiti pasien)
Tags
ARTIKEL RUQYAH