Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari “dunia lain” dan diluar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya.
Intuisi merupakan sarana ampuh untuk memecahkan masalah, baik karir maupun kehidupan pribadi. Terbukti, para pengambil keputusan jitu, yang berhasil mengambil keputusan secara efisien, efektif, dan bijaksana, selalu mengkombinasi kekuatan intuisi dengan berpikir analitisnya.
Pernahkah anda ragu-ragu dalam melangkah, seperti apakah hari Minggu akan keluar rumah atau tidak. Sering terjadi niat yang semula begitu menggebu ingin keluar rumah (misalkan: untuk berbelanja, atau ketemu saudara) menjadi batal di saat-saat terakhir, karena kita merasa ragu, tidak nyaman, atau merasa bahwa keperluan pergi keluar tersebut sebetulnya bisa ditunda dan ternyata setelah kita menunda kepergian terjadi peristiwa mengerikan (kecelakaan, kebakaran, gempa bumi dll) dilokasi yang akan kita tuju.
Sebenarnya, intuisi adalah perasaan yang tenang dan impersonal, kombinasi dari dua sifat inilah (perasaan tenang dan impersonal) yang dapat menghasilkan intuisi. Intuisi adalah kekuatan yang dengan cepat menyadari bahwa “ada sesuatu” di balik situasi dan peristiwa yang dihadapi. Hal tersebut dilakukan tanpa intervensi dari berbagai proses yang masuk akal. Tidak ada langkah-langkah induktif atau deduktif yang masuk akal. Tidak ada analisa yang wajar dari situasi tersebut, tidak ada bantuan dari imajinasi dan khayalan. Hanya sekilas dan tiba-tiba muncul Intuisi.
Intuisi (Firasat) dalam hukum syar’at Islam.
“Hati- hatilah dengan firasat (intuisi) orang yang beriman, karena dia melihat dengan cahaya Allah. “(HR Tirmidzi) [1]
Intuisi / firasat, kalau kita kaji dengan teliti, ternyata terdapat di dalam ajaran Islam. Dalilnya, selain hadits di atas, adalah beberapa ayat Al Qur’an yang menyentuh masalah intuisi tersebut, di antaranya adalah firman Allah:
“ Sesungguhnya pada peristiwa itu terdapat tanda- tanda bagi orang – orang yang “ Al Mutawassimin “ (QS Al Hijr: 75).
Al Mutawasimin menurut pengertian ulama adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan firasat/intuisi, yaitu mereka yang mampu mengetahui suatu hal dengan mempelajari tanda-tandanya. Sebagaimana firman Allah:
“Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu, sehingga kamu benar- benar mengetahui mereka dengan tanda- tandanya.“ (QS Muhammad: 30).
Banyak hal yang membuktikan bahwa orang yang beriman mampu memandang sesuatu dengan tepat dan akurat. Karena Allah memberikan kekuatan kepada orang yang beriman kepada-Nya, yang mana hal itu tidak diberikan kepada orang lain.Kekuatan intuisi yang diberikan Allah tersebut, tidak hanya terbatas kepada cara memandang, melihat, memutuskan suatu perkara ataupun mencarikan jalan keluar. Akan tetapi, kekuatan tersebut mencakup seluruh aspek kehidupan ini. Orang yang beriman mempunyai kelebihan kekuatan dalam bersabar menghadapi ujian dan cobaan, karena dia yakin bahwa hanya Allah-lah yang mampu menyelamatkan dan memberikan jalan keluar dari ujian tersebut.
Salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw pernah berkata : “ Seorang yang alim melihat fitnah ( kekacauan dan sejenisnya ) sebelum datang, sedang orang yang jahil melihat fitnah setelah terjadi “ . Maksudnya , bahwa orang yang alim ( tentunya disertai dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Alah ) mempunyai intuisi (firasat) atau pengetahuan akan sesuatu yang akan terjadi, sedang orang yang bodoh dan tidak bertaqwa kepada Allah , tidak mengetahuinya kecuali setelah peristiwa tersebut terjadi. Ini bukan berarti sang alim tadi mengetahui hal- hal yang ghoib dengan begitu saja, akan tetapi artinya bahwa dia mengetahuinya dengan tanda- tanda ( firasat ) yang telah diberikan Allah kepadanya, atau tanda-tanda tersebut telah disebutkan Allah di dalam kitab suci-Nya dan hadits nabi-Nya.
Mempercayai intuisi anda.
Intuisi merupakan suatu kebutuhan, karena tidak semua masalah dapat dijelaskan hanya dengan logika. Misal: Pada saat mendatangi rumah pasien, anda dihinggapi perasaan kurang nyaman, ketika memasuki ruangan kamar perasaan kurang nyaman itu bertambah kuat dan timbul firasat dalam hati bahwa didalam kamar tersebut tersimpan benda-benda sihir.
Langkah apakah yang akan anda lakukan? Tentunya anda harus melakukan penelitian, check dan re check , apa yang ada dibalik perasaan tidak nyaman tersebut, dan melakukan probing dengan orang-orang yang sering berinteraksi dan tinggal dirumah tersebut, sampai anda merasa yakin bahwa feeling anda benar atau tidak. Ternyata setelah dilakukan probing ternyata dirumah terutama didalam kamar ada tersimpan sebuah tumbal/ azimat.
Emosi dan intuisi
Emosi dan intuisi memiliki sumber yang dekat sekali di kedalaman otak dan qalbu. Mungkin sekali syaraf-syarafnya saling bersilangan. Emosi yang negatif dari ketakutan dan kegelisahan dihati bisa mengekspresikan dan muncul dalam intuisi. Seorang penumpang yang gugup mungkin mempunyai intuisi bahwa penerbangannya ke Jakarta akan mengalami kecelakaan dan ia pindah pesawat lain. Tingkat keberhasilan dari intuisi kegelisahan ini bisa dikatakan rendah sebab feeling yang disertai emosi negative tanpa didasari kepasrahan diri pada Allah Ta’ala tidak akan bisa mengakses cahaya Ilahi.
Stres dan kelelahan pikiran atau tubuh bisa menyebabkan malapetakan pada intuisi para praktisi quranic healer dalam memahami dengan cepat situasi yang sebenarnya.Jika seorang Quranic Healer mengalami stress dan lelah, yang terbaik adalah berpikir secara logis apa yang harus dilakukan, dan tidak mengandalkan intuisi anda sebab akan lebih banyak dipengaruhi faktor kondisi fikiran yang lelah dan kalut daripada faktor Ilahiyah
Mengambil keputusan berdasar intuisi adalah merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dari pengalaman selama melakukan praktek penyembuhan, yang diperoleh dari proses berpikir, dengan cara mengolah informasi yang akurat dan relevan yang telah diinformasikan Sang Maha Kuasa kepada Qalbu seorang Quranic Healer.
Langkah-Langkah Penting Dalam Mengikuti Intuisi
Kesediaan untuk bertindak
Kebanyakan orang takut untuk bertindak sebelum menerima kepastian definitif bahwa tuntunan mereka sangat benar. Keraguan ini cenderung menghalangi aliran intuisi, sehingga tuntunan itu akhirnya semakin mengering. Bertindak berdasarkan intuisi layaknya mengambil air dari sumber air alami. Semakin Anda terus menggunakannya, semakin besar salurannya dan semakin melimpah aliran airnya. Maka Seorang Master Quranic Healing harus mempunyai keberanian untuk mengambil tindakan seketika ketika mendapatkan intuisi dari Allah Ta’ala.
Contoh kasus : Seorang pasien yang terkena sihir yang sewaktu kita terapi Mengalami masalah terus-menerus merasa sakit diperutnya dan perutnya dengan secara aneh membesar seperti orang hamil sembilan bulan walau sudah kita bacakan ayat-ayat ruqyah dengan tangan menempel diperut tetap tidak ada perubahan. Maka tiba-tiba muncul intuisi bahwa anda harus memutarkan dua jari (jari tengah dan jari telunjuk)yang diluruskan berlawanan dengan jarum jam dengan ujung-ujung jari menyentuh perutnya dan juga muncul intuisi dia harus menusuk pusar pasien tersebut dengan jempol kanannya. Ketika muncul intuisi tersebut, seorang Quranic Healer harus secepatnya bertindak jangan menimbang-nimbang apakah tindakan yang dilakukannya adalah tindakan yang tepat atau keliru, sebab kecepatan dan kesediaan untuk segera bertindak akan sangat mempengaruhi efektifitas kesembuhan dan akan sangat mempengaruhi aliran intuisi jika kita tunda-tunda bahkan tidak dilaksanakan yang dampaknya akan semakin menutup saluran cahaya Ilahi / cahaya petunjuk (Nurul Huda) yang sudah diterimanya dari Allah Ta’ala yang masuk melalui ubun-ubun menuju qalbunya.
Intuisi muncul dengan cara-cara tak terduga
Ketika Anda sungguh-sungguh berusaha untuk mengikuti tuntunan qalbu, Allah Ta’ala melalui sarana alam bawah sadar akan membantu Anda dengan cara-cara yang luar biasa. Mungkin ketika Anda sedang istirahat karena letih menerapi pasien yang tak kunjung sadar dari pingsannya, lalu intuisi muncul secara tiba-tiba bahwa anda harus menekan titik refleksi tepat dibawah hidung pasien. Segeralah ingat dengan kuat dimemori otak kita dan segera lakukan treatmen penyadaran pada pasien sesuai dengan petunjuk yang kita terima, karena momen tersebut tidak akan kembali untuk kedua kalinya pada saat yang tepat dan sangat dibutuhkan (jika anda tunda-tunda kemungkinan pasien akan benar-benar koma).
Jangan putus asa karena rintangan
Pertama kalinya ketika berusaha mengikuti intuisi, Anda mungkin akan menghadapi banyak rintangan dan kesulitan. Anda mungkin berpikir: “Saya rasa tidak seharusnya saya melakukan hal ini,” tetapi semua rintangan itu sebenarnya adalah ujian yang berharga bagi Anda. Cobalah untuk melihat penghalang langkah Anda sebagai kesempatan untuk mengerahkan lebih banyak energi ke arah pencapaian tujuan Anda.
Contoh kasus : Setelah anda mengikuti intuisi bahwa pasien harus melakukan tehnik mandi air garam yang sudah diruqyah untuk mengobati gangguan rasa gatal pada kulitnya, lalu setelah pasien mengikuti petunjuk dari anda dia mengalami kelemahan fisik selama beberapa hari hingga tidak kuat untuk berjalan. Maka anda mulai berfikir “Saya tidak seharusnya menyuruh pasien mandi air garam”, fikiran negatif ini harus anda lawan, sebab kesulitan tersebut adalah ujian kesembuhan bagi pasien dan bahan pengalaman bagi anda dalam menganalisis dampak detoksifikasi (pengeluaran racun dalam tubuh) yang terjadi pada tehnik mandi air garam.
Dengarkan setiap langkah dari intuisi
Jika Anda tidak merasakan kejelasan yang kuat dari intuisi Anda, jangan bertindak dengan kekuatan penuh. Melangkahlah satu per satu. Tetapi jika langkah Anda tidak terasa benar, jangan melangkah terlalu banyak. Untuk menyeimbangkan kekuatan intuisi, berilah kesempatan pada diri Anda melakukan koreksi secara teratur.
Contoh kasus : Seorang Praktisi Quranic Healing mengalami bloking / kebuntuan sebab segala daya dan upaya untuk mengeluarkan jin dari tubuh pasiennya tetap tidak berhasil, lalu ketika dia meminta pertunjuk dari Allah Ta’ala namun hanya mendapatkan intuisi yang samar (tidak bisa/susah ditakwilkan ) maka koreksi dan introspeksilah langkah-langkah persiapan dan tehnik penyembuhan yang telah anda lakukan untuk pasien, jangan merasa putus asa dan teruslah berusaha.
Gunakan pengujian akal sehat dan ilmu syari’at
Saat bekerja dengan intuisi, jangan mengabaikan perintah-perintah sederhana dari penilaian anda sendiri, karena hukum sunatullah yang ada dialam semesta diatur oleh hukum-hukum yang perlu diperhatikan. Jadi jika intuisi meminta anda untuk menyuruh pasien anda meminum air seni atau air comberan, gunakanlah akal sehat, tunda dan taatilah hukum syari’ah juga ilmu kesehatan sampai petunjuk dari Allah Ta’ala benar-benar datang. Berhati-hatilah dengan intuisi yang diberikan oleh syetan yang membisikkan ketelinga Praktisi Quranic Healer, seorang Praktisi Quranic Healer yang paling mahir sekalipun tidak akan luput dari gangguan dan tipu daya setan maka timbanglah dengan hukum syari’at jika menyimpang maka jangan lakukan,
Bekerjasama dengan orang lain
Jangan memaksakan intuisi Anda pada orang lain dalam melakukan sesuatu, karena mereka juga memiliki tuntunan sendiri. Anda jangan memaksakan pendapat anda pada pasien ketika pasien tersebut merasa pendapat anda kurang tepat dalam memberikan petunjuk obat herbal apa yang cocok untuk dikonsumsi pasien setelah anda melakukan terapi ruqyah. Ketika bekerja bersama orang lain, bagikanlah tuntunan batin Anda sebagai suatu kemungkinan alternatif daripada sebagai sesuatu yang mutlak. Dengan menyimpannya di dalam hati, tuntunan Anda akan tumbuh semakin kuat sepanjang waktu.
Jadi jangan pernah ragu untuk selalu melakukan segala sesuatu berdasarkan intuisi. Bahkan jika tindakan kita mengarah ke jalur yang salah, namun bila kita dengan tulus meminta tuntunan batin, niscaya kita akan diarahkan kembali ke jalan yang benar.
Dasar Pengembangan Intuisi
Awal dari keberhasilan adalah keyakinan. Yakini bahwa anda mempunyai intuisi dan menghargai intuisi itu. Yakini anda mampu mengetuk intuisi itu, dan benar-benar berniat mengembangkannya. Yakini, informasi tepat dan sempurna yang diperlukan akan anda peroleh dari intuisi anda atas berkat dan petunjuk dari Allah Ta’ala.
Menjaga kondisi tubuh dan fikiran selalu relaks (tidak tegang).
Ketika tubuh dalam keadaan santai, pikiran pun akan mengendur. Ini memungkinkan frekuensi gelombang otak diperlambat, sehingga intuisi akan lebih mudah kita akses pada qalbu kita. Lepaskan segala perasaan dan pikiran negatif yang akan mengotori qalbu. Buat diri Anda berpikir positif dan keyakinan tinggi bahwa Allah akan memberikan pertolongan dan petunjuk pada hamba-Nya.
Berdzikir
Berdzikir dengan khusyuk dan relaks akan membantu Anda memasuki kondisi kesadaran yang lebih dalam dan semakin mendekatkan diri anda pada cahaya petunjuk (nurul huda), di mana jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Anda akan datang lebih mudah didapat jika anda selalu terkoneksi dengan cahaya Ilahi. Intuisi yang diberikan Allah Ta’ala telah menghubungkan qalbu kita ke database raksasa jagad raya (Lauh mahfudz).
Berdzikir dengan khusyuk dan relaks akan membantu Anda memasuki kondisi kesadaran yang lebih dalam dan semakin mendekatkan diri anda pada cahaya petunjuk (nurul huda), di mana jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Anda akan datang lebih mudah didapat jika anda selalu terkoneksi dengan cahaya Ilahi. Intuisi yang diberikan Allah Ta’ala telah menghubungkan qalbu kita ke database raksasa jagad raya (Lauh mahfudz).
Istiqamah (Continuitas) dalam berdoa dan melatih kepekaan bathin/hati amat perlu.
Makin banyak anda berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala lalu berusaha mendengarkan dan memperhatikan firasat dan intuisi yang didapat, semakin tinggi kemampuan anda untuk selaras dan sinergis dengan cahaya petunjuk (nurul huda) dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah. Maka dari itu, dalam setiap kita melakukan terapi penyembuhan kita harus memberikan jeda waktu untuk berdoa kepada Allah Ta’ala untuk meminta dan mendapatkan intuisi (firasat), Begitu juga dalam kegiatan sehari-hari luangkan waktu barang lima menit setiap hari untuk “mendengarkan” intuisi. Mintalah bantuan, dukungan, petunjuk, apa pun, kepada Allah Ta’ala agar diberi intuisi/firasat. Percayalah, Anda akan memperoleh jawaban.
Tidak melakukan amalan syirik dan bid’ah
Allah berfirman :
“ Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, dan Allah mengajarimu“ (QS Al Baqarah: 282).
Ayat di atas menunjukan bahwa barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengajarinya( memberikan ilmu kepadanya ).Kalau orang – orang awam sekarang menyebutnya dengan “ Ilmu Laduni “ , yaitu ilmu yang diberikan Allah kepada seseorang tanpa melalui proses belajar, yang wajar dilakukan orang. Hakekat Ilmu Laduni ini tidak bisa dipelajari, diturunkan dari seorang guru kemurid, dipamerkan, datangnya tidak bisa diprediksi.
Jika ada seseorang praktisi ilmu metafisika yang mengklaim punya ilmu firasat/intuisis yang jitu dengan cara mendapatkan melalui amalan tertentu seperti membaca dzikir Asma’ul Husna Ya Lathifu (Yang Maha Halus) sekian ribu kali setiap hari. Lalu dibarengi puasa mutih sekian bulan. Memakai azimat, memiliki khodam jin, bermeditasi pada chakra ajna dan berbagai proses belajar lainnya. Maka ilmu firasatnya itu hakikatnya adalah ilmu sihir yang bid’ah dan penuh kesesatan, jika ada kebenaran atas intuisinya maka semuanya atas bantuan makhluk eterik (jin) dan jin itu akan menambahkan informasi yang diberikan dengan seribu kedustaan.
Wallahua'lam.........
Tags
ARTIKEL RUQYAH